Semasa kecil hingga kini saya sangat mengagumi dunia militer, khususnya pasukan elit TNI-Kopassus. Saking kagumnya, saat masih kanak-kanak saya sempat ingin menjadi seorang prajurit Kopassus. Tentu semua ini terlepas dari kontroversi yang pernah berkembang saat itu (era 90-an). Saya selalu tertarik melihat calon pasukan korps baret merah yang sedang berlatih di Cilacap. Bagi saya, mengenakan baret merah, menenteng senapan, bermuka coreng-moreng, berpakaian loreng-loreng, memakai sepatu boot, dan menyanggul tas berat, itu terlihat luar biasa keren. Itu sebabnya saya sangat menyukai permainan perang-perangan semasa kecil.
Setelah mengetahui saya menyukai dunia militer, bapak pernah menganjurkan kepada saya yang masih SD untuk kelak melanjutkan jenjang sekolah menengah atas di SMA Taruna Nusantara, baru kemudian setelah lulus melanjutkan lagi ke Akademi Militer. Manusia memang hanya bisa berencana, berusaha, dan berdoa. Saya mengalami kecelakaan saat kelas 3 SMP hingga tulang tangan kanan mengalami retak. Tapi sebenarnya bukan ini yang menyebabkan saya gagal di tes pertama seleksi masuk SMA Taruna Nusantara. Ya mungkin karena memang saya saja yang kurang giat belajar (hehe). Di kemudian hari saya baru tahu ternyata diam-diam Ibu berdoa semoga saya tidak diterima dan tidak akan merestui hingga ke Akademi Militer (eaa..).
Semenjak saat itu, saya pun mengubur impian menjadi seorang prajurit militer. Sempat kecewa, namun tak lama. Saya melanjutkan sekolah ke sebuah SMA negeri di kota Cilacap, kemudian jenjang perguruan tinggi ke Teknik Mesin ITS-Surabaya. Dalam perjalanannya, saya pun masih berharap suatu hari nanti bisa bersentuhan dengan dunia militer, meski bukan dalam bentuk partisipasi sebagai seorang prajurit. Hingga akhirnya saya pun diberi kemudahan oleh Nya untuk sekedar melampiaskan hasrat masa kecil itu.
Ada sebuah modul untuk praktik lapangan dalam kurikulum Teknik Mesin, yaitu dalam bentuk Kerja Praktik (KP) 1-2. Kerja praktik 1 lebih menekankan pada proses manufakturing, sedang Kerja Praktik 2 mempelajari tentang aspek manajerial. Setelah saya membaca artikel tentang PT.Pindad, saya pun berpikiran "bagaimana seandainya KP disana". Berbekal pengetahuan tentang PT. Pindad yang masih sangat minim, saya memberanikan diri untuk mengajak 2 teman saya (Fani Wicaksono dan Aria Prita Ekaristi) untuk bergabung membentuk kelompok KP dan mengajukan proposal permohonan KP. Saat itu saya hanya tahu kalau BUMN ini baru saja berhasil memproduksi kendaraan tempur jenis panser. Herannya, kedua teman saya itu hanya mengangguk-angguk tanda setuju saat saya bujuk untuk ikut KP di PT. Pindad. Singkat cerita kami pun mengirimkan proposal KP yang telah disetujui oleh pihak sekretariat Jurusan Teknik Mesin kepada PT. Pindad. Butuh waktu sekitar 2 bulan sampai kepastian bahwa kami dapat KP disana. Selama itu pula kami bertiga harus rela pulang-pergi Surabaya-Bandung, karena perijinan KP yang tergolong ketat.
Singkat cerita saya pun berhasil mendapat ID Card dan segala macam perijinan untuk KP di perusahaan yang memproduksi panser. Saat memulai kerja praktik, saya serasa dibawa terbang ke masa kecil. Berbagai macam senapan otomatis berikut aksesorisnya, rudal dalam berbagai ukuran, bom tangan/granat, dan tentu saja panser, semua dapat saya temukan disana. Momen yang paling menyenangkan buat saya adalah ketika diijinkan masuk melihat-lihat isi panser buatan anak negeri, melihat proses pembuatan panser dari awal hingga akhir. Bahkan kami bertiga pun sempat ditawari untuk mengambil topik KP tentang pembuatan panser.
Bagi saya pribadi, gagal menembus SMA Taruna Nusantara hingga harus memupus impian menjadi prajurit militer bisa dibilang Kasih Tak Sampai. Sekali lagi, Alloh pasti memiliki rencana di balik tiap peristiwa yang kita alami. Di kemudian hari, saya diijinkan oleh-Nya untuk merasakan sensasi Cinta Lama Bersemi Kembali dengan dunia militer dalam bentuk mempelajari pembuatan panser.
Saya mendapat pelajaran berharga, bahwasannya tidak semua impian dapat terwujud seperti apa yang kita harapkan. Alloh tahu dengan pasti apa-apa yang memang benar-benar sesuai dan pas untuk kita. Itu sebabnya, Alloh bisa saja mengabulkan mimpi dan doa kita dalam wujud yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Tetap semangat untuk mengarungi hari aktif terakhir di minggu ini!!
Keep Learning, Keep Growing!!
Setelah mengetahui saya menyukai dunia militer, bapak pernah menganjurkan kepada saya yang masih SD untuk kelak melanjutkan jenjang sekolah menengah atas di SMA Taruna Nusantara, baru kemudian setelah lulus melanjutkan lagi ke Akademi Militer. Manusia memang hanya bisa berencana, berusaha, dan berdoa. Saya mengalami kecelakaan saat kelas 3 SMP hingga tulang tangan kanan mengalami retak. Tapi sebenarnya bukan ini yang menyebabkan saya gagal di tes pertama seleksi masuk SMA Taruna Nusantara. Ya mungkin karena memang saya saja yang kurang giat belajar (hehe). Di kemudian hari saya baru tahu ternyata diam-diam Ibu berdoa semoga saya tidak diterima dan tidak akan merestui hingga ke Akademi Militer (eaa..).
Semenjak saat itu, saya pun mengubur impian menjadi seorang prajurit militer. Sempat kecewa, namun tak lama. Saya melanjutkan sekolah ke sebuah SMA negeri di kota Cilacap, kemudian jenjang perguruan tinggi ke Teknik Mesin ITS-Surabaya. Dalam perjalanannya, saya pun masih berharap suatu hari nanti bisa bersentuhan dengan dunia militer, meski bukan dalam bentuk partisipasi sebagai seorang prajurit. Hingga akhirnya saya pun diberi kemudahan oleh Nya untuk sekedar melampiaskan hasrat masa kecil itu.
Ada sebuah modul untuk praktik lapangan dalam kurikulum Teknik Mesin, yaitu dalam bentuk Kerja Praktik (KP) 1-2. Kerja praktik 1 lebih menekankan pada proses manufakturing, sedang Kerja Praktik 2 mempelajari tentang aspek manajerial. Setelah saya membaca artikel tentang PT.Pindad, saya pun berpikiran "bagaimana seandainya KP disana". Berbekal pengetahuan tentang PT. Pindad yang masih sangat minim, saya memberanikan diri untuk mengajak 2 teman saya (Fani Wicaksono dan Aria Prita Ekaristi) untuk bergabung membentuk kelompok KP dan mengajukan proposal permohonan KP. Saat itu saya hanya tahu kalau BUMN ini baru saja berhasil memproduksi kendaraan tempur jenis panser. Herannya, kedua teman saya itu hanya mengangguk-angguk tanda setuju saat saya bujuk untuk ikut KP di PT. Pindad. Singkat cerita kami pun mengirimkan proposal KP yang telah disetujui oleh pihak sekretariat Jurusan Teknik Mesin kepada PT. Pindad. Butuh waktu sekitar 2 bulan sampai kepastian bahwa kami dapat KP disana. Selama itu pula kami bertiga harus rela pulang-pergi Surabaya-Bandung, karena perijinan KP yang tergolong ketat.
Singkat cerita saya pun berhasil mendapat ID Card dan segala macam perijinan untuk KP di perusahaan yang memproduksi panser. Saat memulai kerja praktik, saya serasa dibawa terbang ke masa kecil. Berbagai macam senapan otomatis berikut aksesorisnya, rudal dalam berbagai ukuran, bom tangan/granat, dan tentu saja panser, semua dapat saya temukan disana. Momen yang paling menyenangkan buat saya adalah ketika diijinkan masuk melihat-lihat isi panser buatan anak negeri, melihat proses pembuatan panser dari awal hingga akhir. Bahkan kami bertiga pun sempat ditawari untuk mengambil topik KP tentang pembuatan panser.
Bagi saya pribadi, gagal menembus SMA Taruna Nusantara hingga harus memupus impian menjadi prajurit militer bisa dibilang Kasih Tak Sampai. Sekali lagi, Alloh pasti memiliki rencana di balik tiap peristiwa yang kita alami. Di kemudian hari, saya diijinkan oleh-Nya untuk merasakan sensasi Cinta Lama Bersemi Kembali dengan dunia militer dalam bentuk mempelajari pembuatan panser.
Saya mendapat pelajaran berharga, bahwasannya tidak semua impian dapat terwujud seperti apa yang kita harapkan. Alloh tahu dengan pasti apa-apa yang memang benar-benar sesuai dan pas untuk kita. Itu sebabnya, Alloh bisa saja mengabulkan mimpi dan doa kita dalam wujud yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Tetap semangat untuk mengarungi hari aktif terakhir di minggu ini!!
Aria Prita Ekaristi dan Fani Wicaksono di depan kompleks PT.Pindad. |
Saya di depan salah satu panser buatan PT.Pindad |
kalo kamu jadi masuk TN,berarti kamu ga akan ketemu aku dong... dan kamu juga ga ketemu sama teman2 SMA dong... :(
BalasHapusAllah selalu punya rencana yang terbaik buat hamba2nya... walaupun hanya sekejap,tapi rasanya jauh lebih luar biasa nikmatnya... :)
enjoy your last days,hope you can learn and take everything you need for your life and your project... ^_^
mbak Nina Agung Tatyana (NAT)..hehhe,,iya mbak, kalo masuk TN, gak bakal ketemu kakak pengampu paling baik se SMAN1C ya. Iya sepakat mbak, Alloh pasti sudah merencanakan segala sesuatunya mbak..:)
BalasHapushahahaha,jadi ga enak nie di bilang paling baik... #kedip2
BalasHapusalhamdulillah amin ya Allah...
kangen masa2 mengampu kalian... the best part in my life... ^_^