tag:blogger.com,1999:blog-58086098611568463362024-02-19T23:29:37.543+07:00Catatan Essa Abubakar Wahidessa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.comBlogger206125tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-29789414620544240012022-09-29T00:54:00.002+07:002022-09-29T00:54:16.906+07:00Wisuda 2.0Periode awal 2020 hingga 2022 akan dicatat oleh sejarah sebagai salah satu periode kelam dalam kehidupan manusia modern. Seluruh dunia berjuang menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara. Di masa depan, orang-orang yang bisa bertahan hidup melewati pandemi ini kelak akan menjadi sejarawan bagi anak-anak dan keturunannya. Mereka akan bercerita bagaimana bertahan hidup di tengah ancaman virus, tekanan ekonomi, keterbatasan fasilitas kesehatan, pembatasan aktivitas sosial, dan berbagai dinamika lainnya. <div><br /></div><div>Maka salah satu cerita yang kelak akan saya bagikan ke anak-cucu kelak adalah tentang kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Dimana ketika pandemi, hadirnya berbagai keterbatasan justru membuka peluang untuk makin menyempurnakan inovasi yang sebelumnya kurang dilirik, diantaranya penyelenggaran kuliah jarak jauh. Sekolah yang umumnya dilakukan secara tatap muka, ternyata bisa diselenggarakan secara daring. Tentu dalam perjalanannya ada banyak penyesuaian terkait kebiasaan, tata cara, dan perubahan paradigma belajar yang harus dilakukan. </div><div><br /></div><div>Saya kira ini bisa menjadi topik hingga beberapa post, mulai dari latar belakang pengambilan keputusan untuk kembali kuliah, penyesuaian gaya belajar, pengalaman menulis jurnal, penyelesaian thesis, hingga lulus di wisuda secara tatap muka. </div><div><div><br /></div><div>Maka dari itu saya awali kembalinya saya menulis blog ini dengan terima kasih kepada pendamping sekaligus <i>sparring partner </i>saya, <i>misstyzha, </i>atas dorongannya mulai dari yang paling<i> soft</i> sampai yang yang tidak dapat dikatakan <i>hard </i>lagi. Mulai dari awal kuliah sampai wisuda, dan mengingatkan untuk kembali menulis. Mudah-mudahan nanti ada banyak cerita dan inspirasi yang terekam dan termuat agar kelak bisa diambil manfaatnya oleh orang banyak. </div></div><div><br /></div><div><i>Anyway, </i>saya masih <i>euforia </i>setelah dinyatakan lulus dengan predikat <i>cum laude. :) see you</i></div><div><i><br /></i></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM4fkp2PRw1chlwc08KhJRGfTgV37-ZtUrQjTpuxvyqwjPXnnMWtayegI_JRgsglAfPBWwow0XjmkFIZ4qDP0HIbDWYjKwSm47Dh1yYuYGLWRz5jVig9VMAhOEAGLIZ56Tozq6cfvRUrLS-S2Dj4SO_p65jFEUON63zw6yGxhl669RQlaGCNDHXv0H7w/s4128/20220924_103638.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4128" data-original-width="1956" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM4fkp2PRw1chlwc08KhJRGfTgV37-ZtUrQjTpuxvyqwjPXnnMWtayegI_JRgsglAfPBWwow0XjmkFIZ4qDP0HIbDWYjKwSm47Dh1yYuYGLWRz5jVig9VMAhOEAGLIZ56Tozq6cfvRUrLS-S2Dj4SO_p65jFEUON63zw6yGxhl669RQlaGCNDHXv0H7w/w304-h640/20220924_103638.jpg" width="304" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Sesaat pose di depan kendaaraan penjemputan Wisudawan Teknik Mesin</span></td></tr></tbody></table><br /><i><br /></i></div><div><i><br /></i></div><div><i><br /></i></div><div><i>Keep Learning, Keep Growing!</i></div>essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-83392878057763789152019-08-13T15:41:00.003+07:002019-08-17T20:05:31.812+07:00Menjadi Bapak (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Bagi saya, ada yang sedikit berbeda di Idul adha tahun ini. Bukan karena pertama kalinya ikut membantu prosesi penyembelihan hewan kurban di Tuban. Tapi ada di "rasa" yang jauh lebih dalam masuk ke hati *<span style="font-size: xx-small;">doakan mudahan terus meningkat.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-size: xx-small;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
Berawal dari aktivitas membacakan buku cerita ke anak sebelum mereka tidur. *<span style="font-size: x-small;">thanks to istri tercinta Ummu Azka yang memenuhi rak buku dengan kisah para Nabi. </span>Saya seperti refresh lagi tentang kisah-kisah para Nabi.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<i>Well</i>, dari sekian banyak kisah dan buku yang saya ceritakan ke anak, entah bagaimana kali ini saya banyak terkesan dengan penggalan penggalan kisah Nabi Ibrahim. Tak hanya dari buku yang saya bacakan untuk anak, beberapa rekaman kajian ustadz Khalid B, Ust Adi H, para imam sholat shubuh, dan murabbi, membuat saya makin terbawa jauh ke meresapi kisah beliau. Banyak kisah yang menunjukkan betapa luar biasa sosok beliau, utamanya sebagai ayah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Penggalan kisah yang sukses membuat saya termenung adalah saat Nabi Ibrahim dikaruniai anak setelah bertahun-tahun menantinya. Atas perintah Allah, Nabi Ibrahim kemudian membawa istrinya, Siti Hajar, serta anaknya yang masih bayi menelusuri perjalanan jauh dari palestine menuju tempat antah berantah yang kelak dikenal sebagai kota Mekkah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dalam beberapa riwayat ada yang menyebutkan beliau berjalan kaki, ada juga yang menyebutkan mengendarai onta. Bagi saya keduanya tidak mengurangi kekaguman saya akan ketaatan yang luar biasa seorang hamba terhadap perintah sang khalik.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kemudian setelah tiba di tempat yang hanya berupa lembah di tengah padang pasir, atas perintah Allah jugalah Nabi Ibrahim kemudian meninggalkan Siti Hajar dan bayi Ismail. Ya ditinggalkan di tempat yang mungkin jika diqiyaskan kondisi saat ini, manusia modern menyebutnya sebagai <i>place of nowhere. </i></div>
<div dir="ltr">
<i><br /></i></div>
<div dir="ltr">
Dialog keduanya selanjutnya sangat menyentuh saya. Saat Siti Hajar diceritakan bertanya kepada Nabi Ibrahim "Apakah kamu rela meninggalkan kami di tempat ini?".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Nabi Ibrahim tidak bergeming. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kemudian diceritakan Siti Hajar kembali bertanya, "Apakah ini perintah Allah?". <br /></div>
<div dir="ltr">
Maka Nabi Ibrahim menjawab, "Ya".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Respon Siti Hajar setelahnya membuat saya sukses tertegun. Saat Siti Hajar membalas, "Kalau begitu, Allah pasti tidak akan menelantarkan kami".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saat saya membaca dialog ini, ada 2 bocah di samping kanan kiri saya menggelayut manja dan Ibunya di seberangnya. Ini adalah bagian cerita yang sangat menyentuh saya. Dalam sekali.</div>
<div dir="ltr">
Betapa kita manusia modern, jikalau dihadapkan pada situasi tersebut belum tentu memiliki kekuatan yang sama untuk meninggalkan istri dan anak di tempat yang jauh dari sinyal HP, tidak ada tanda tanda minimarket, atm, dan fasilitas lainnya, terlebih anak yang ditinggal adalah sosok yang kehadirannya telah dinanti begitu lama. Belum tentu juga kita mampu setegar dan seteguh Siti Hajar dengan keimanan yang luar biasa yakin akan kekuasaan dan kekuatan Allah yang tidak akan menelantarkannya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kita manusia modern seringkali merasa menjadi orang yang paling menderita di muka bumi hanya dengan ujian kecil macam anak rewel, pulang telat, dinas jauh ke luar kota, listrik mati, wifi mati, air mati, jaringan selular drop, paket internet habis, AC mati, mobil mogok, dan lain sebagainya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kisah selanjutnya saat Nabi Ibrahim kembali datang setelah bertahun-tahun meninggalkan anak dan istrinya, juga sukses membuat saya terkagum kagum. Salah satu episode dimana Nabi Ibrahim yang oleh Allah diingatkan tentang janjinya dulu. Janji yang terucal saat berqurban, jangankan hewan jikalau punya anak dan diperintahkan untuk diqurbankan, dia pun akan menjalankannya.</div>
<div dir="ltr">
Pergulatan batin yang begitu keras hingga diabadikan dalam bentuk sunnah berpuasa tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah dan wukuf di Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah, serta berpuasa Arafah bagi yang tidak menunaikan ibadah haji.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kemudian, dengan iman yang kuatlah beliau mengajak berbicara ihwal mimpi tersebut ke anak yang dicintainya. Ismail pun tanpa ragu merespon agar ayahnya melaksanakan perintah Allah.</div>
<div dir="ltr">
Cerita ini tidak akan pernah merasuk sampai ke dalam hati saya, jikalau saya belum memiliki anak. Setelah menjadi bapak, saya dapat merasakan betul betapa hubungan Nabi Ibrahim dan Ismail dibangun diatas pondasi keimanan yang sangat kokoh. Maka sosok selanjutnya yang berperan penting adalah ibunda Siti Hajar yang sukses membesarkan Ismail menjadi pribadi yang sholeh. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Betapa ketidakhadiran Nabi Ibrahim selama bertahun-tahun secara fisik tidak mempengaruhi kualitas hubungan Bapak dan Anak. Hal ini yang kemudian membuat saya berpikir dalam. Kita ini yang dikaruniai nikmat waktu begitu banyak bersama anak, apakah sudah terbangun hubungan Bapak dan Anak fully blended, hingga keimanan keduanya tumbuh dengan baik.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Maka selanjutnya sebagai manusia modern, saya sedikit malu dengan konsepsi quality time. Dimana pada kenyataanya kita memiliki banyak waktu, atau menyempatkan waktu bersama anak, namun sia-sia karena tidak berkualitas momen tersebut. Umumnya karena kehadiran kita tidak mampu masuk ke dalam alam atau frekuensi sang Anak. Di sinilah kisah Nabi Ibrahim dan Siti Hajar dalam membesarkan Ismail harus kita teladani.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Alhamdulillah. Dua penggalan kisah Nabi Ibrahim tersebut sukses masuk meresap ke dalam hati saat saya sudah berposisi sebagai bapak. Di sisi lain, saya teringat dengan salah satu bagian dari tulisan Ust.Salim A Fillah dalam buku Lapis Lapis Keberkahan. Diceritakannya surat Al Fatihah sebagai surat pembuka dalam Al Quran. Di dalamnya disebutkannya doa agar kita ditunjukkan jalan yang "lurus", sebagaimana orang orang yang telah diberi nikmat, bukan jalan orang orang yang dimurka oleh Allah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Maka di surat-surat selanjutnya kita akan menemukan begitu banyak kisah-kisah inspiratif dari para Nabi yang seharusnya menjadi referensi kita dalam menjalani berbagai peran dalam hidup ini. Baik sebagai orang tua, anak, dan atau peran lainnya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hingga saat kita sampai pada QS At Tahrim ayat 6, kita akan menemukan perintah yang semestinya menjadi refferensi dalam membentuk sebuah visi dan diturunkan kembali dalam bentuk berbagai misi sebuah keluarga.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Perintah itu berbunyi :</div>
<div dir="ltr">
<i>Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. </i></div>
<div dir="ltr">
<i><br /></i></div>
<div dir="ltr">
Mudah-mudahan kita diberi kekuatan untuk terus mengambil begitu banyak pelajaran dalam kisah kisah para Nabi agar tetap masuk ke dalam jalan yang "lurus", sebagaimana orang orang yang telah diberi nikmat oleh Allah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Wallahu 'alam.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Keep Learning, Keep Growing!</div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-64584495396089963222019-07-21T23:21:00.001+07:002019-07-22T01:13:13.459+07:00Menjadi Bapak (1)<p dir="ltr">Bagi saya, salah satu bagian tersulit dalam hidup adalah menjadi bapak yang baik. Selama sekolah tidak ada mata pelajaran atau mata kuliah khusus yang membahas bagaimana menjadi orang tua yang baik.</p>
<p dir="ltr">Semua ini kita jalani learning by doing. Karena memang akan sangat terasa tuntutan menjadi bapak setelah kita memiliki anak. Kita dituntut banyak hal, salah satunya quality time yang cukup dengan anak.</p>
<p dir="ltr">Banyak yang mengatakan bahwa membiasakan membacakan dongeng atau cerita sebelum tidur bisa mendekatkan dengan anak. Namun kenyataanya, saat membacakan buku cerita justru saya yang sering tertidur dahulu sebelum Azka tidur.</p>
<p dir="ltr">Saya pernah juga mencoba untuk mengajaknya belajar bersama. Saya siapkan buku sekolahnya, diajaknya Azka untuk duduk bersama, dan terbayanglah momen anak tekun dan memperhatikan. Kenyataannya, hanya 2 menit duduk lalu berlarian ke sana kemari atau baru buka halaman 1 langsung loncat ke halaman-halaman berikutnya.  </p>
<p dir="ltr">Saya coba lagi dekati melalui hobinya, menggambar. Awalnya, Azka minta saya untuk menggambar. Okelah, saya menggambar sesuai permintaan, berharap dia kemudian mencontoh dan menggambar sendiri. Kenyataannya selesai satu gambar, dia minta lanjut ke gambar lainnya dan selanjutnya dan selanjutnya.</p>
<p dir="ltr">Sebenarnya kalau urusan gambar, istri saya jauh lebih yahud. Sering saya kalau sudah give up dan lelah, saya gambar saja mesin-mesin pabrik. Bukan apa-apa, karena memang saya tidak se-jago istri saya untuk membuat gambar yang sesuai usia anak, apalagi gambar non mahluk hidup.</p>
<p dir="ltr">Blessing in disguise, justru dari hal-hal atau aktifitas yang berbau mesin/mekanik saya bisa lebih mudah menarik perhatian anak saya. Karena saya pun juga bukan ahli dongeng/fabel,  maka saya lebih sering cerita tentang mesin. Bukan agar Azka mengikuti jejak saya di teknik, tapi karena itulah bahan cerita yang paling mudah saya bagikan.</p>
<p dir="ltr">At the end, semoga di waktu yang terus berjalan, usia Azka yang terus tumbuh dan berkembang, saya punya banyak kesempatan untuk terus membersamainya melalui quality time yang cukup. Kesempatan untuk memainkan peran sebagai bapak yang memiliki kewajiban luar biasa dalam mengarahkannya menjadi pribadi yang lebih baik. </p>
<p dir="ltr">Karena semakin Azka tumbuh besar, saya harus siap berbagi waktu dan perhatian Azka dengan sekelompok anak yang hampir tiap sore kompak teriak di luar pagar rumah.</p>
<p dir="ltr">"Assalamualaikummmmm...Azkaaaaaa!!!!"</p>
<p dir="ltr">*ah Time flies so fast.</p>
<p dir="ltr">Keep Learning, Keep Growing!</p>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-58878826927153998682019-07-03T08:33:00.003+07:002019-07-10T07:20:32.513+07:00Cerita Pasca Ramadhan : Sepeda Azka<p dir="ltr">Ramadhan tahun ini saya dan istri menjanjikan<br>
reward sepeda baru untuk Azka jika ikut berpuasa selama 30 hari. </p>
<p dir="ltr">Meski baru kuat sampai dhuhur dan sahur yang kadang on time kadang malah mirip sarapan, at least he learn a lot during last Ramadhan.</p>
<p dir="ltr">Minggu kemarin, finally, kita ajak Azka ke salah satu toko sepeda. Kita carikan sepeda dengan harga yang sesuai budget. Lalu kita biarkan Azka memilih.</p>
<p dir="ltr">Singkat cerita dipilihlah sepeda type BMX berwarna merah. Lalu kita bawa pulang langsung dengan sepeda motor.</p>
<p dir="ltr">Lalu dimulailah petualangan baru bersama si sepeda. </p>
<p dir="ltr">Hari pertama langsung dipakainya keliling. Tidak mudah awalnya, karena memang kita carikan sepeda yang agak besar, sehingga dia kesulitan menyeimbangkan sepeda. Bolak balik jatuh. Saya semangatin terus, agar jangan menyerah.</p>
<p dir="ltr">Hari kedua sepulang kerja, Azka laporan bahwa siang tadi jatuh di tetangga sebelah dan cerita kalau dia bersama temannya perbaiki sendiri sepedanya. </p>
<p dir="ltr">Saya tidak terlalu serius menanggapinya sampai istri saya cerita yang sebenarnya. Azka bongkar cover rantai sendiri, lalu pasang kembali rantainya yang lepas, sementara temannya (anak teman saya, good boy) memegangi sepedanya.</p>
<p dir="ltr">Alamak..Abimu dulu 5 tahun masih nangisan  dan sering nangisin anak orang.</p>
<p dir="ltr">Kmmudian malam itu menjadi malam yang penuh rengekan Azka, meminta saya untuk memberi oli di rantai lah, untuk mengecek sepedanya lah, and so on. Karena setelah diperbaiki siang tadi, masih ada yang noise di sepedanya.</p>
<p dir="ltr">Hari ketiga. Pagi hari, as promised night before, saya mengecek sepedanya yang masih <u>noise</u>. Aha..ini sprocket belakang kurang kencang, Azka sangat antusias. Sementara saya mencari tools di kunci, eh Azka sudah dapat kunci untuk buka cover rantai. </p>
<p dir="ltr">Saya kalah cepat.</p>
<p dir="ltr">Finally solved masalah noise sprocket belakang. But he wants more. Dilepaslah part part yang menurutnya kurang pas dilihat. Dibongkarlah cover roda dan aksesories roda. Dibilangnya bikin jelek (moteji-mau tepok jidat).</p>
<p dir="ltr">Well hari itu berlanjutnya acara berputar-putar dia dengan sepedanya.</p>
<p dir="ltr">We realized that may he'd just demonstrated his deepest passion in doing such mechanical work. To be honest, we don't force him to do something  like  that. We only facilitated him to explore his strength. </p>
<p dir="ltr">I guess it come from his Grandfathers gen, not me..hehe. Anyway doa saya dan istri, agar Azka tetap tumbuh jadi anak sholeh dan bermanfaat untuk ummat.</p>
<p dir="ltr">Semoga sepedanya berkah nak.</p>
<p dir="ltr">Love you</p>
<p dir="ltr">Abi&Ummi</p>
<p dir="ltr">Keep Learning Keep Growing!!</p>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-91545779809518975912019-06-26T23:19:00.001+07:002019-06-26T23:39:50.860+07:00Cerita Pasca Menikah : Me-manage Me Time<p dir="ltr">Me time. Sebuah kesempatan  untuk melakukan aktivitas yang disukai. Bisa bentuknya hobby bersama teman, atau aktivitas sendiri yang bisa memfasilitasi aktualisasi diri.</p>
<p dir="ltr">Sebenarnya baru mengenal istilah ini dari istri saya. Walaupun saya telah mempraktikannya sejak sekolah. Saya biasanya me time dalam bentuk bermain sepakbola/futsal <u>atau</u> mengikuti kegiatan organisasi.</p>
<p dir="ltr">Setelah menikah, memang tidak seleluasa seperti sebelumnya. Ada hati yang harus dijaga  agar manajemen waktu bisa seimbang. Karena terlalu banyak me time pun justru akan membuat kita nampak egois.</p>
<p dir="ltr">Jalan tengahnya, kita membuat kesepakatan. Kita saling berbagi waktu berapa lama dalam seminggu yang bisa digunakan untuk me time. Atau sesekali saya ajak untuk ikut saya me time, lihat saya main futsal misal. Though it doesn't always work. Karena saya lebih sering dibully daripada dipuji olehnya. Sigh.</p>
<p dir="ltr">Nah, setelah lahir anak pertama variabelnya makin bertambah. Kini ada 2 sosok yang harus "diopeni". Makin challenging. Lahir anak kedua. Wow double combo. Maka skala prioritaskan kita terapkan di semua aktivitas.</p>
<p dir="ltr">Aktivitas yang tidak terlalu memberi added value digeser dulu. Aktivitas yang bisa didelegasikan, ya dicarikan orang lain untuk dikerjakan. Hobi yang menyita waktu dan tidak bisa "disambi", ya dikurangi. Apalagi yang menguras doku. Stop.</p>
<p dir="ltr">Sebaliknya aktivitas yang bisa dilakukan bersama sama, diperbanyak dan dirutinkan. Karena aktivitas seperti ini bisa menambah bounding, selain bisa melepas penat. </p>
<p dir="ltr">Misal berkebun dan cuci mobil bersama, atau main bola berdua, even kita ke masjid bersama saya manfaatkan untuk momen me time bersama anak, sambil kita bercerita atau memasukkan value-value keislaman.</p>
<p dir="ltr">Bahkan saya beberapa kali manfaatkan cuti untuk me time dengan keluarga di rumah. Seperti halnya awal minggu ini. Saya bergantian dengan istri untuk me time dengan anak. Karena anak saya sekarang dua, maka kami bergiliran jaga satu dan lainnya. </p>
<p dir="ltr">We made a list of any activities which cover must do, fun, simple, <u>a</u>nd of course enhance the bounding. We went to market, car free day, florist, our new friend cafe and resto (tropicana green).</p>
<p dir="ltr">Sedangkan di rumah, saya dan anak pertama refurbish sepeda roda tiga yang sudah 2 tahun tidak dipakai agar bisa dinaiki si bungsu. <u>Lalu</u> kita keliling di sore hari bertiga bersama.</p>
<p dir="ltr">Istri saya pun menyempatkan hampir setengah hari hanya bersama si sulung, karena selama ini dirasa lebih banyak menghabiskan waktu dengan si bungsu. Maka diajaklah si sulung berkeliling dari toko donat hingga reflexy massage. Sementara saya bersama si bungsu di rumah. Every body was happy.</p>
<p dir="ltr">As a couple we need to keep supporting each other, should get better everyday. As a parent we need to take care the children full heartedly. The at the end we elevate our value of "me time", since our family time is now our new me time.</p>
<p dir="ltr">Keep Learning, Keep Growing!!</p>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-82545618591604394322019-06-22T23:43:00.001+07:002019-06-26T22:14:39.916+07:00Cerita Pasca Menikah : Malam Minggu Yang Lama Takkan Terulang<p dir="ltr">Istri saya mengandung anak pertama saat usia pernikahan menginjak kira kira 8 bulan. Saat itu, kami masih bisa menikmati momen momen malam minggu dengan santai di tempat makan, jalan-jalan ke mall, dan aktivitas lainnya as a couple.</p>
<p dir="ltr">Kemudian setelah lahir anak pertama, maka saat itulah kami menghabiskan banyak waktu tak lagi berdua, namun bertiga.</p>
<p dir="ltr">Maka tak banyak momen-momen seperti sebelumnya. Tak ada ceritanya duduk duduk santai menikmati kopi atau nongkrong. Tak ada lagi cerita berduaan ke sana ke mari dengan santai.</p>
<p dir="ltr">Situasi berubah menjadi "momong" anywhere-anytime. Beragam scene yang diwarnai dengan tangisan, rengekan, ngamukan khas anak kecil, aksi "pethakilan" tingkat dewa, umek tak berujung, tantrum tak berkesudahan, kita sudah kenyang! Belum lagi bila drama melibatkan anak lain ataupun orang tuanya. Complete! hehe. </p>
<p dir="ltr">Well, inilah fase yang harus kita lewati as a couple. Fase yang berawal dari mengandung, lanjut menggendong, lalu mengandung lagi sambil menggandeng yang besar, dan seterusnya hingga pada akhirnya mereka tumbuh dewasa.</p>
<p dir="ltr">This is phase which makes us as couple to learn by ourselves, since there was not set up yet at our formal education curriculum. We need to learn by sharing w/others, reading many books, googling, and of course by DOING.</p>
<p dir="ltr">This is a phase which I'm sure no body wants to fail. All of us want to see they grow. We don't want to miss this moment. A moment that only come once a life. Tidak akan pernah terulang. Karena semakin lama anak akan semakin besar dan dewasa, sementara kita di waktu yang sama makin tua dan lemah.</p>
<p dir="ltr">Inilah fase dimana banyak pengorbanan dan energi diperlukan. Oleh karenanya, pengingat untuk kita dan saya (terutama), untuk selalu sabar,sabar, dan sabar. Karena kita selalu berharap padaNya agar kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa.</p>
<p dir="ltr">رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًا‏</p>
<p dir="ltr">[Our Lord! Grant us that our spouses and our offspring be a joy to our eyes,and do make us the leaders of the God-fearing. Al Furqan-74]</p>
<p dir="ltr">Keep Learning, Keep Growing!</p>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-57221259337086707782019-06-19T17:04:00.001+07:002019-06-19T17:23:50.922+07:0031 tahun!<p dir="ltr">Hari ini 30 tahun yang lalu saya genap berusia 1 tahun. Tak banyak yang bisa saya ingat. Selain cerita orang tua jikalau saya tak "doyan" ASI. Lebih banyak saya meminum susu sapi</p>
<p dir="ltr">Hari ini 20 tahun yang lalu saya genap berusia 11 tahun. Hal terbesar yg paling teringat adalah kesempatan pertama saya bepergian ke Jakarta. Berkumpul bersama anak-anak seluruh Indonesia dalam Lomba Mata Pelajaran SD tingkat Nasional.</p>
<p dir="ltr">Hari ini 10 tahun yang lalu saya genap berusia 21 tahun. Hal indah yang paling saya ingat selain aktivitas di kampus Mesin ITS, adalah tinggal dan berkumpul bersama mahasiswa dari seluruh ITS dalam sebuah program beasiswa SDM Iptek dan aktivitas di Kopma Dr Angka ITS.</p>
<p dir="ltr">Semua perjalanan dan pencapaian tersebut bermuara pada hari ini,dimana atas rahmat Allah SWT saya mencapai hari dimana usia saya genap 31 tahun.</p>
<p dir="ltr">Hal indah yang harus banyak saya syukuri adalah keberadaan "keluarga". </p>
<p dir="ltr">Kehadiran istri yang sangat perhatian membuat saya menjadi paham betapa "perhatian" guru atau dosen killer 10-20 tahun yang lalu, sangat bermanfaat untuk saya saat ini. Saya sudah terbiasa,ups. </p>
<p dir="ltr">Kehadiran 2 anak laki laki yang sangat aktif membuat saya betul betul sadar, betapa kedua orang saya dahulu sangat sabar dan luar biasa penyayang. Now I can feel what they feel 30 years ago. Hehe. </p>
<p dir="ltr">Anyway,  keberadaan mereka membuat saya makin terpacu untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Love You!(makan2 yuk)</p>
<p dir="ltr">Dan pada akhirnya kehadiran orang-orang di sekeliling saya, baik di tempat kerja, lingkungan rumah, dan komunitas lainnya, membuat saya makin bersyukur akan kemurahan Allah SWT.</p>
<p dir="ltr">Pada hakikatnya kita hidup bukan menambah usia, namun menunggu sisa usia yang makin lama makin habis. <br>
Mudah mudahan kesempatan usia yang tersisa makin barokah hingga bisa bersama-sama menuju jannah Nya bersama keluarga dan orang orang di sekeliling kita yang tercinta.</p>
<p dir="ltr">Keep Learning, Keep Growing!!<br></p>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-80441113035173601652018-09-14T06:00:00.000+07:002018-09-17T23:08:25.612+07:00Hitung Mundur, Mulai!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
Sama halnya atom yang saling berikatan satu sama lain,
manusia memiliki kecenderungan untuk memiliki ikatan pada sesuatu yang
berkesan mendalam di hatinya. Ikatan itu bisa kepada seseorang orang yang memiliki kesan khusus, atau kepada tempat yang berkesan. Bisa berupa rumah kenangan, kampung halaman, atau tempat sekolah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ada pula yang berkesan pada tempat kerjanya yang pertama.
Terkesan bisa karena budaya kerjanya, lingkunganya, pengalaman baru, rekan kerjanya <span style="font-size: xx-small;">atau mungkin remunerasinya</span>.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sama seperti saya. Belum pernah sekalipun saya pindah perusahaan sejak lulus 7 tahun yang lalu. Di saat beberapa teman saya sudah menjelajah jauh nun disana, saya masih asyik bergelut-berkarya-berkembang di tempat pertama kali saya merasakan pengalaman kerja.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih teringat jelas akan kriteria tempat kerja yang saya
idamkan sebelum <i>apply</i>, yaitu <i>multinational company</i>,
<i>overseas opportunity</i>, <i>global networking access</i>, <i>possibility to move to</i> Cilacap, dan <i>not engineering work *<span style="font-size: xx-small;">haha</span></i>. Kriteria satu hingga lima saya raih tidak sampai 2 tahun
masa kerja dan disempurnakan di tahun ke 6 bersamaan dengan <i>Preventive
Maintenance Engineer Certification</i>, dimana setelahnya praktis <i>global networking</i> makin terbuka lebar. Tinggalah kriteria terakhir yang nampaknya saya sudah mulai berdamai dengannya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih teringat betapa antusiasnya saat menempuh perjalanan untuk seleksi wawancara, bersama-sama menaiki kereta dari Surabaya ke Jakarta. Kemudian lolos wawancara user setelah diberi pertanyaan sederhana, "<i>bagaimana cara penanganan korosi di pabrik semen?</i>". Lalu dilanjut
wawancara direktur yang lagi-lagi mendapat pertanyaan sederhana namun dalam, siap bekerja <i>on call? </i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih teringat saat masih berjaket hijau tanda karyawan
pemula. Bercengkerama dengan seorang <i>superitendent</i> produksi yang kelak
menjadi <i>area manager</i>, Jamalludin. Interaksi yang sangat akrab, sharing
ilmu dan quiz singkat tiap hari, hingga tawaran untuk mengenakan jaket orange-nya selama <i>overhaul</i>, hanya agar bisa memiliki kesan sebagai karyawan
tetap di depan para kontraktor saat itu. Dukungan yang luar biasa.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih teringat betapa bahagia ditempatkan di kota Cilacap. Berkat
doa Ibu yang ingin anaknya kembali ke kota kelahiran, akhirnya tercapai bekerja di kampung halaman. Kemudian berlanjut perjalanan
pertama ke luar negeri. Meski hanya ke Vietnam, namun perjalanannya tepat di bulan Ramadhan, <i>not
easy at all</i>.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih teringat dipindahkan lagi, kali ini ke Tuban. Tak disangka bisa berkesempatan bergabung ke <i>Tuban Project Team</i>. Belajar langsung dengan kumpulan orang terpilih dari internal perusahaan, hingga rekan dari lintas benua dan tentunya lintas budaya. <i>Boss</i> pertama saya super unik dan energik, seorang
insinyur yang lebih terlihat sebagai musisi dibanding <i>Engineering Manager</i>. Raul
Turcu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kemudian proses re-organisasi membawa saya bergabung dengan seorang <i>Canadian Chinese</i> yang lebih pantas dipanggil seorang kakek dibanding
<i>Mechanical Construction Lead</i>. Lagi-lagi kesempatan ini membawa saya pada sebuah lingkungan yang dalam sehari-hari banyak mengeluarkan kosa kata dalam bahasa Inggris.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Masih teringat perjalanan kemudian berlanjut dari <i>Tuban Project Team</i> menuju
<i>Tuban Operational Team</i> bersama seorang rekan, paklik, mentor berkarir moncer, Muhammad Junaedi. Kami kembali bergeser
dari lingkungan proyek menuju ke lingkungan perawatan pabrik.<br />
<br />
Pak Haris Chumaedi dan
Pak Adi Santosa. Beliau-lah, dua orang yang membuat saya tak berkutik saat wawancara. Meski demikian mereka jugalah yang memberikan saya tiket dan kesempatan untuk mengikuti sertifikasi <i>Preventive
Maintenance Engineer</i>. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hingga sudah 7 tahun
berjalan, kini berada di tengah tim yang luar biasa, <i>Maintenance Mechanical Dept</i>. Tim
di belakang layar yang siap <span style="font-size: xx-small;">tidak siap harus siap</span> sedia melayani pesanan semua pihak dalam rangka
menjaga agar pabrik tetap beroperasi <i>on budget, on time</i> dan <i>on quality</i>. Pak Mustain, Pak
Suradi, Pak Nanang, Bu Zahro, Mas Yudi, Mas Henry, Mas Wisda dan semua anggota tim yang
terlalu banyak untuk ditulis.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ini adalah perjalanan kisah dengan begitu banyak ikatan di
dalamnya, hingga rasanya cukup untuk dijadikan
sebuah film ataupun sebuah buku novel. Inilah perjalanan saya yang sedang berproses dari fase pemuda menuju fase yang lebih dewasa.<br />
<br />
Suka duka menjadi seorang pejuang di perawatan pabrik, mengiringi kisah tumbuhnya keluarga kecil saya, dari awal menempuh hidup baru bersama istri, dilanjut dengan kelahiran anak pertama, bersama membangun rumah, hingga berlanjut saat mendapat tambahan anak kedua.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kebersamaan selama 7
tahun yang <span style="font-size: xx-small;">mungkin</span> akan segera berakhir. Sangat cepat,karena inilah potret industri kami saat ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgu5sILk3-P5neNxvBP6DXvzikQnuiaazZkKgP49vrpQ3jk812O23VpM5-H8FMtVNHOvOZw40wm8thI99x2rOI_D6FJKarwucJtpzVoCe9OOEe7LK6v1h1cw3jE7bW2uj9i1f0cpAqTcx_/s1600/20180409_054438.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgu5sILk3-P5neNxvBP6DXvzikQnuiaazZkKgP49vrpQ3jk812O23VpM5-H8FMtVNHOvOZw40wm8thI99x2rOI_D6FJKarwucJtpzVoCe9OOEe7LK6v1h1cw3jE7bW2uj9i1f0cpAqTcx_/s640/20180409_054438.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kini saatnya tetap berdoa untuk yang terbaik dan mulai
menghitung hari kapan seragam ini akan segera berganti. Bersiap untuk <i>riding the wave of change. </i>Karena siap tidak siap, perubahan akan segera datang. </div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hitung mundur, mulai!</div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-54550996913837990962018-08-30T07:16:00.001+07:002018-08-30T07:16:54.431+07:00Fail to Plan - Plan to Fail<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Ada sebuah <i>quote</i> yang sangat dalam maknanya, <i>fail to plan - plan to fail</i>. Bila kita gagal dalam membuat rencana, sama halnya kita sedang merencanakan kegagalan kita sendiri.<br />
<br />
Dalam banyak aspek dalam hidup kita, kita memiliki domain untuk merencanakan sesuatu sebelum akhirnya, Allah-lah yang akan menentukan, <i>man propose, god dispose</i>. Paduan ikhtiar dan doa.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Begitu pula dalam aktivitas operasional pabrik. Dikatakan sebuah pabrik yang memiliki performa baik, bila indeks NAI, PRI, dan OEE, memenuhi target. Tentu pencapaian itu tidak akan lepas dari performa Maintenance yang efisien. Dimana di dalam maintenance, ada unsur Planner yang merancang dan menjadwal segala aktivitas maintenance hingga terselenggara dengan tertib. Tertib biaya, tertib waktu, dan tepat sasaran.<br />
<br /></div>
<div>
Sama seperti yang dituliskan Jamil Azzain dalam bukunya, Tuhan Inilah Proposal Hidupku. Demi sebuah kesukesan acara 17-an yang hanya terselenggara dalam hitungan hari. Namun perencanaan dan persiapannya dilakukan berminggu-minggu sebelumnya.<br />
<br /></div>
<div>
Itu hanya untuk acara 17-an dan sebuah operasional pabrik, perencanaan sesuatu yang sangat serius. Apalagi untuk kehidupan akhirat yang kekal, maka perencanaan hidup atau <i>beken</i> disebut <i>life planning</i> akan menjadi sebuah hal yang perlu kita sikapi dengan sungguh-sungguh. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Karena kita perlu merencanakan hidup kita agar waktu yang singkat ini bisa lebih bernilai dan bermanfaat atau kalau kata anak gaul yang baru hijrah menyebutnya "berkah".<br />
<br />
Hingga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi atau menyia-nyiakan nikmat waktu dan kesempatan.</div>
<div>
<br />
<div>
**</div>
<div>
Alkisah ada 2 orang sahabat yang sama-sama dirawat di sebuah sakit jiwa, sebut saja Bang Bokir dan Bang Jack. Suatu ketika Bang Jack berkeluh kesah kepada Bang Bokir. Disampaikannya bahwa dia mulai jenuh dirawat di rumah sakit. Setali tiga uang, Bang Bokir pun sudah bosan tinggal di rumah sakit jiwa. Lalu munculah ide untuk melarikan diri. Mereka pun mulai berdiskusi merancang aksinya dan tentu berbagi tugas.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Rencana disiapkan sedemikian rapinya. Disusunnya pula rute melarikan diri hingga detail. Bang Bokir, sebelumnya adalah tukang mekanik, dia ditugaskan untuk menjebol gembok pintu gerbang dan melumpuhkan penjaga. Sementara Bang Jack, sebelumnya adalah tukang listrik, dia ditugaskan untuk menon-aktifkan semua sistem kamera pengintai dan sistem komunikasi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hari yang dinantikan telah tiba. Dua orang sahabat yang telah bulat tekadnya untuk meninggalkan rumah sakit jiwa pun mulai melangkahkan kaki. Mereka mengendap-endap dari satu titik ke titik berikutnya. Disusurinya lorong rumah sakit bersama-sama.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Alangkah terkejutnya mereka, sesampainya di dekat pintu gerbang mereka menemukan tak ada penjaga yang bertugas. Pintu gerbang dalam kondisi terbuka lebar. Dicarinya <i>control </i>dan <i>power panel</i>, ternyata listrik pun dalam kondisi mati. Tentu saja tak ada kamera pengintai dan sistem komunikasi pun tak berfungsi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lalu keduanya pun memutuskan tidak jadi kabur sambil menggerutu, "Ah payah, ndak sesuai rencana!"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mereka pun balik kanan kembali masuk ke dalam rumah sakit dengan jengkel.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Keep Learning, Keep Growing!!</div>
</div>
</div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-85895716347058361992018-08-26T00:38:00.000+07:002018-08-28T07:12:48.473+07:00Adapt and Learn<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Di awal masa kerja, saya memiliki seorang teman dekat. Sebut saja Bang Bokir. Kami memiliki latar belakang yang tidak jauh berbeda, baik itu pendidikan, pola pikir, bidang kerja, dan ketertarikan terhadap ilmu agama. Singkatnya, kami didekatkan karena banyak hal dan karenanya kami terbiasa ngobrol dan diskusi segala hal, mulai dari pekerjaan, hobi, dan keluarga.<br />
<br />
Suatu hari beliau bercerita pada saya sebuah fase yang (mungkin) banyak terjadi di teman-teman yang memasuki masa kerja 5 hingga 7 tahun. Fase dimana umumnya, seorang lulusan sarjana sudah memiliki posisi yang lumayan baik dari segi ekonomi maupun pekerjaan. Dari segi keilmuan sudah tidak bisa dibilang <i>fresh grad</i>, namun dibilang <i>experience</i> pun tidak bisa semua dibilang senior, tergantung bidang yang digeluti.<br />
<br />
Pada fase ini umumnya kita mulai melihat teman-teman sekampus yang melaju lebih jauh atau menanjak lebih tinggi. Menariknya, fenomena ini tidak memiliki korelasi sebanding dimana teman yang prestasi kuliahnya jauh lebih baik akan menjamin karirnya pun lebih baik. Sebagaimana korelasi regangan tegangan pada daerah elastis suatu benda kerja.<br />
<br />
Karena selepas lulus, semua memiliki titik awal yang sama untuk sukses di tempatnya masing-masing. Tempat kerja tentu saja akan berbeda, karena seusai kuliah bekal yang dibawa untuk mendapatkan pekerjaan praktis hanya nilai IPK dan kepribadian. Pengalaman? Saya yakin pengalaman terbesar selain keterampilan berorganisasi, adalah menyelesaikan tugas kuliah dan ujian, baik tugas akhir maupun ujian semester.<br />
<br />
Jadi tidak akan mengherankan bila kemudian muncul teman-teman yang semasa kuliah dulu dikenal biasa saja, namun di masa kerja yang sama sudah memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak. Dibanding saya, banyak sekali teman-teman di luar sana yang melaju di depan saya.<br />
<br />
Saya pernah terlibat di <i>cement plant greenfield project.</i> Tapi di seberang ujung timur Indonesia sana, ada teman saya sudah terlibat jauh di <i>Tangguh LNG project</i>. Saya pernah diutus untuk mengikuti kursus singkat di luar negeri, tapi di negeri matahari terbit sana, ada dua teman saya yang sedang menjalani penugasan dari perusahaannya untuk disekolahkan lagi. <span style="font-size: xx-small;">Salah satu darinya adalah teman yang sering telat bareng dan lupa naruh HP di warkop.</span> Belum lagi yang di belahan benua sebelah, ada banyak teman yang sudah dan sedang mengejar <i>master degree</i>-nya. Ada seorang yang kala di asrama dulu tertinggal di bahasa Inggris, bahkan kelulusannya tertunda karena TOEFL, kini dia sedang menyelesaikan program <i>doctoral</i>-nya di negeri asal Doraemon.<br />
<br />
Saya pernah diutus pula beberapa hari untuk <i>business trip</i> di luar negeri, sementara itu seorang teman teater saya sudah beberapa minggu ini keliling eropa untuk <i>business trip</i>. Saat ini saya mendapat penempatan sebagai <i>maintenance mechanical engineer </i> di sebuah perusahaan semen, sementara di sudut kota Mojokerto gerombolan teman-teman saya yang ketika kuliah lebih banyak di bengkel ketimbang di laboratorium, justru sedang sibuk membesarkan perusahaannya sendiri yang bergerak di bidang manufaktur dan rekayasa industri. Mereka melakukan riset dan produksi mesin dengan sentuhan khas mereka, Mekatronika.<br />
<br />
Dalam kesehariannya, saya sering melakukan <i>improvement study </i> untuk meningkatkan performa mesin, di saat yang sama di kota pahlawan terdapatlah seorang teman saya yang ketika kuliah lebih sering memberikan privat les untuk memenuhi kebutuhan kuliah, kini sering menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan proyek studi berkelas nasional.<br />
<br />
Hingga kini, saya masih tertatih-tatih untuk istiqomah menulis <i>blog</i>, sementara di saat yang sama teman satu dosen wali, teman yang pernah sama-sama masuk buku 25 mahasiswa inspiratif, kini sudah hidup dengan menulis dan menerbitkan buku-buku inspiratif. Dia Ahmad Rifa'i.<br />
<br />
**<br />
<i>Well </i>pada akhirnya kita mesti sadari bahwa kita hidup dengan garis edar masing-masing, dimana kesuksesan kita tidak selalu <i>apple to apple</i> dengan yang lain. Sama halnya membandingkan Presiden Trump dan Presiden Obama, dimana diantara keduanya meraih kursi presiden di saat usia yang berbeda. Presiden Trump berusia 71 tahun, sementara Obama 38 tahun. Namun bukan berarti yang satu otomatis lebih baik dibanding yang lain, karena mereka berdua memiliki <i>milestone</i>-nya masing-masing.<br />
<br />
Kita memiliki medan juang dan tantangan yang unik dibanding satu sama lain. Meski demikian selalu ada ruang untuk kita terus beradaptasi dan belajar agar tetap mampu bersaing dan berprestasi di lajur kita masing-masing.<br />
<br />
Karena kita, menurut Bang Bokir, memiliki kemampuan <i>adapt and learn</i>.<br />
<br />
<br />
Keep Learning, Keep Growing!!</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-18202496863042635892017-10-31T23:45:00.002+07:002017-10-31T23:45:57.116+07:00Re-inventing your self!!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<i>Re-inventing your self</i>. Itu adalah judul sebuah artikel yang
beredar di grup <i>whatsapp</i> beberapa hari yang lalu. Isinya cukup menarik bagi
saya. Sebuah proses menemukan-lalu menumbuhkan kembali diri sendiri dengan
tampilan yang berbeda dan lebih baik. Diceritakan beberapa perusahaan musti
re-inventing karena tuntutan zaman, yang justru membuatnya tidak hanya sekedar
bertahan hidup, namun justru bisa tampil lebih unggul.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tuntutan <i>re-inventing</i> sebenarnya tidak hanya relevan dengan
kondisi perusahaan yang terdesak dengan kondisi pasar/zaman. Idealnya,
<i>re-inventing</i> sudah menjadi siklus bagi siapapun yang selalu ingin tumbuh. Sama
halnya dahan sebuah pohon yan selalu tumbuh bergerak ke arah sinar matahari
datang.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Situasi ini mengingatkan saya jadi teringat saat selesai
wisuda. Masa kuliah telah usai, nilai IPK sudah keluar, karir organisasi telah
paripurna, dan status mahasiswa pun sukses ditanggalkan. Saatnya bergerak ke <i>step</i> selanjutnya, dunia pasca kampus.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tak mudah awalnya. Saya tahu apa yang sejak dulu ingin saya tuju dan
saya hindari, tapi belum cukup yakin bagaimana caranya menuju ke arah sana. Setelah dipikirkan dengan masak, akhirnya mengerucutlah dua tujuan besar yang harus dikejar , yaitu
bekerja di <i>multinational company</i> dan sesegera mungkin berkeluarga, serta satu hal yang (kalau bisa) dihindari, yaitu profesi <i>engineer</i>
(lol).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya sejak awal lebih ingin berkarir di <i>multinational
company</i> karena beberapa pertimbangan. Pertama saya ingin <i>scale up</i>, dari yang
awalnya berinteraksi dengan teman-teman dalam level nasional, naik menjadi
internasional. Kedua, kesempatan untuk belajar (sekaligus mempraktekan)
keterampilan berbahasa asing pasti akan makin terasah. Ketiga, ada keinginan
besar untuk mensejajarkan diri dengan rekan dari bangsa lain. Keempat,
bergabung dengan <i>multinational company</i> tentu akan membuat peluang mendapatkan
<i>overseas opportunity</i> makin besar. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gaji? Tidak terlalu menjadi pertimbangan, karena bagi saya poin 1 hingga 4 sudah cukup menggambarkan berapa pasaran gaji yang akan diterima.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kelima, ini adalah keinginan yang terdengar agak kurang <i>nyambung</i>. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pertimbangan yang kelima,saya ingin kerja di kota kelahiran saya, Cilacap.
Ini lebih karena saya ingin memenuhi permintaan orang tua saya. Beliau ingin
saya kembali ke rumah. Tapi siapa sangka, justru poin inilah yang akhirnya
memudahkan saya meraih poin 1 hingga poin 4.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Begini ceritanya, tiga bulan setelah lulus kuliah, saya mulai
bekerja di sebuah multinational company. Sembilan bulan selanjutnya, saya
dipindahkan ke Cilacap. Masya Allah, setelah tercapai keingingan saya di poin
1 (berkarir di <i>multinational company</i>), lalu terwujud poin 5 (kerja di kota kelahiran saya, Cilacap). Selanjutnya, berkat doa orang tua, poin 2 hingga 4
nampak begitu mudah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Lima bulan berikutnya saya dikirim ke Vietnam selama satu
bulan. Sepulang dari Vietnam, saya dipindah ke Tuban dan bergabung dengan tim
<i>project</i> sebagai <i>Mechanical Engineer</i>. Tugas saya meliputi pekerjaan <i>engineering</i>
untuk <i>project</i> yang terkait <i>auxiliary facilities</i>, seperti <i>fire
protection, water supply, workshop facility, warehouse facility</i>, dan modifikasi
<i>palletizer facilities</i>.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam kesehariannya, saya melapor langsung ke seorang manager
berkebangsaan Rumania. Di tim project saya terbiasa berinteraksi dengan rekan dari
berbagai negara, Canada, Rumania, Mexico, India, Kolombia, Jerman dan
sebagainya. Di sela-sela periode tersebut, saya menikah saat usia baru 24 tahun.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dua tahun di tim project, saya lalu bergabung di tim
operasional sebagai <i>Maintenance Engineer</i> dengan tanggung jawab riset dan modifikasi
yang terkait peningkatan performa alat, pekerjaan terkait capex project, dan
root cause analysis untuk beberapa trouble
di pabrik yang terjadi berulang kali dan menyebabkan durasi stop yang
panjang.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tidak sampai dua tahun di tim operasional, saya mendapatkan
kesempatan untuk ke Kenya, Afrika. Selama tiga minggu disana, saya menjalani program
pengembangan diri untuk sertifikasi sebagai <i>Preventive Maintenance Engineer</i>. Setahun
setelahnya, saya mempresentasikan sebuah proyek yang berhasil diselesaikan
dalam waktu 9 bulan dengan tema peningkatan efisiensi performa unit pengemasan
semen. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Alhamdulillah, saya sukses melewati fase sertifikasi tersebut bersama
sekitar 30-an rekan engineer dari negara lain.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam rentang waktu lima tahun, semua yang
dicita-citakan saat selesai kuliah, baik yang terkait pekerjaan maupun keluarga
telah diraih. Kini saya memasuki lagi siklus <i>re-inventing</i>. Sama persis saat
selesai wisuda. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
**</div>
<div class="MsoNormal">
Seperti yang diceritakan dalam artikel <i>re-inventing your
self</i>, inilah saat nya saya menganalisis dan mengkaji <i>current strength</i> dalam
diri saya. Lalu mendefinisikan area baru <i>(green field)</i> yang memungkinkan saya
untuk tumbuh. Selanjutnya, tentukan <i>strength</i> dan <i>knowledge</i> apa yang perlu
terus dikembangkan untuk memasuki green field area. Terakhir, saya harus beranikan diri
untuk bergerak dan terus menantang diri sendiri agar tetap tumbuh.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Well, bukan step yang mudah untuk diselesaikan dalam waktu
semalam. Setidaknya perlu dimulai dari sekarang. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bila dua tujuan besar telah
diraih, bekerja di <i>multinational company</i> dan berkeluarga. Maka <i>starting point</i>
selanjutnya bisa saya awali dengan mewujudkan satu hal yang sedari dulu justru
ingin saya hindari namun belum juga berhasil yaitu profesi engineer.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Yes, it’s time for re-inventing my self and going to next
level, beyond the engineer.</i></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Doakan saya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Keep Learning, Keep Growing!!</div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-2667319071107298912017-09-13T23:05:00.001+07:002017-09-13T23:16:11.713+07:00Learning Attitude <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Bismillah</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Ini adalah postingan pertama saya setelah setahun (lebih sedikit) absen menulis. Ya, mempertahankan kebiasaan baik itu jauh lebih susah ketimbang memulainya. Semoga postingan ini bukan pertama dan terakhir untuk tahun ini.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Saya ingin memulainya lagi dari sebuah titik dimana saya berhenti sesaat untuk melihat lagi ke belakang sebelum melompat ke depan. Titik itu adalah hari dimana saya tepat 5 tahun berkarir sebagai <i>engineer</i>. Hari yang terasa singkat bila dihitung dengan bilangan tahun. Namun waktu yang lama untuk hanya sekedar menjalani rutinitas ala kadarnya.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Oleh karenanya, perlu sepertinya kita berhenti sejenak untuk melihat apa yang telah dicapai, apa-apa saja yang kurang berhasil, target apa yang perlu ditingkatkan. Semua dievaluasi sebagai bekal untuk melangkah ke depan dan mengejar target-target selanjutnya. </span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Oke, selama 5 tahun berkarir satu pelajaran yang sangat berkesan adalah <i>"learning attitude"</i>. Saya menyebutnya sebagai sesuatu yang harus kita jaga supaya kita bisa beradaptasi dengan lingkungan. Ini adalah sikap dimana kita harus mampu belajar dengan waktu singkat, belajar dengan siapa saja, dan mempertahankan semangat belajar itu sendiri.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Sebagai lulusan sarjana, tentu ekspektasi yang dibebankan tidaklah main-main. Banyak orang menganggap bahwa lulusan sarjana tahu banyak hal dan bisa membantu menyelesaikan banyak persoalan. Kenyataannya seringkali apa yang kita jumpai di lapangan atau dunia kerja jauh berbeda dengan apa yang kita pelajari di kampus. Perbedaan <i>mindset</i> dan <i>approach</i> dalam menyelesaikan sebuah problematikan sangat terasa.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Di bangku kuliah, kita terbiasa menyelesaikan permasalahan dalam bentuk soal cerita. Solusi yang dirumuskan pun hanya dalam bentuk jawaban atas pertanyaan soal tersebut. Kalaupun ada penugasan dalam bentuk <i>real project</i>, intensitasnya pun masih jauh lebih sedikit dibanding penugasan dalam bentuk <i>paper work</i>. Berbeda saat masuk di dunia kerja, kedua penugasan baik <i>paper work</i> ataupun <i>field activities</i> (terutama untuk <i>maintenance engineer</i>) memiliki porsi yang sama besar.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Situasi seperti inilah yang menuntut kita untuk gesit dalam belajar. Bisa jadi ilmu yang kita pelajari selama kuliah tidak semuanya terpakai. Namun <i>trick</i> ataupun metode belajar kita selama kuliah akan terus terpakai. Oleh karenanya keterampilan belajar dengan cepat yang dibangun selama di bangku kuliah, akan sangat bermanfaat.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bila kita selama kuliah kita senang belajar kelompok, maka tidak akan ada kesulitan berarti saat bekerja sama dengan rekan kerja. Bila kita terbiasa membaca <i>textbook</i>, maka tidak akan ada kesulitan berarti saat kita mencari informasi di OEM/<i>manual book</i>. Kalau kita terbiasa <i>mbacem </i>dan mencari teman yang tepat untuk <i>dibacem</i>, maka kita tidak akan panik saat menemui masalah yang belum pernah kita hadapi sebelunya. Karena kita tahu kemana harus bertanya dan <i>mbacem of course.</i></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bahkan bila kita terbiasa mengerjakan tugas mendekati <i>deadline</i>, h-1 jam sebelum dikumpulkan, maka kita akan terbiasa bekerja di bawah tekanan. Haha (<i>another good side</i>).</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">*</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Well, masih dalam konteks "belajar", kita akan lebih mudah menguasai sebuah persoalan bila kita mampu bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan kita untuk berkomunikasi dengan pihak lain, membaca potensi kawan, dan menggerakan orang untuk bekerja bersama, akan sangat diperlukan di dunia kerja. Karena semakin banyak potensi yang bisa dikolaborasikan, makin besar peluang kita untuk menemukan solusi dalam waktu yang singkat.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Sebagai <i>newcomer</i> di sebuah tempat kerja. Kita akan dihadapkan oleh bervariasi nya rekan kerja. Baik dari usia, latar belakang pendidikan, dan tentu saja jabatan. Kepada rekan kerja yang lebih senior. Karena mereka terlahir lebih dulu untuk merasakan apa-apa yg sebagian besar belum pernah kita rasakan. Dari mereka lah kita akan belajar tentang <i>experience, success stories</i> dan kegagalan yang pernah dialami, sehingga kita bisa mengambil pelajaran.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
<span style="font-family: inherit;">Respect kepada yg masih muda. Meski belum tentu kita lebih pintar, mereka memiliki energi dan semangat yang belum tentu bisa kita samai. Dari merekalah kita bisa tertular energi yg lebih besar utk berkembang. Dari mereka pula kita bisa mendapatkan ide yang lebih <i>fresh</i>.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Kepada merekalah, rekan kerja yang lebih senior dan junior, kita padukan antara kebijaksanaan dan ambisi.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
</div>
<span style="font-family: inherit;">**</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><i>Learning attitude</i> sebenarnya adalah akumulasi kebiasaan kita dalam belajar yang dimulai sejak kecil hingga kita lulus kuliah. Ini bukan soal bagaimana metode terbaik untuk belajar, karena masing-masing orang memiliki caranya masing-masing. Ini adalah tentang sikap kita sebagai pribadi yang terus memacu diri untuk belajar hingga jatah usia hidup habis.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Belajar bukan hanya perkara memperkaya diri sendiri dengan ilmu, namun bagaimana mengembangkan orang di sekitar kita untuk sama-sama tumbuh. Kita tidak akan pernah menjadi tertinggal hanya karena membantu orang lain untuk tumbuh.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Justru ilmu kita akan bertambah seiring dengan makin banyaknya orang yang mampu kita bantu untuk sama sama belajar. Karena bagaimanapun untuk tumbuh lebih tinggi, kita perlu partner (baik <i>co-partner</i> atau <i>sparring partner</i>) untuk membuat kita terus terpacu untuk bergerak dan belajar lebih jauh di tengah luasnya lautan ilmu.</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Dan inilah yang harus terus kita pertahankan agar waktu yang kita habiskan tidak berlalu begitu saja, sebagaimana rutinitas yang membosankan. Namun ada <i>value</i> yang bisa kita raih, yaitu <i>growth</i>. </span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Keep Learning, Keep Growing!!</span></div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-84708859816240213552016-02-14T21:01:00.000+07:002016-02-14T21:01:01.852+07:00Essay Prolead ALITS 2016<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
Bismillahirahmannirohim</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kedua orang tua memberi saya nama Essa Abubakar Wahid. Saya
dilahirkan pada tanggal 19 Juni 1988. Cilacap (Jawa Tengah) adalah kota di mana
saya lahir dan dibesarkan. Semua jenjang pendidikan saya tempuh di Cilacap
kecuali perguruan tinggi. Pada tahun 2006, saya meneruskan kuliah di ITS Jurusan Teknik Mesin.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Semasa kuliah, saya mengikuti beberapa kegiatan organisasi
baik tingkat jurusan maupun institut. Di internal jurusanTeknik Mesin, saya
tergabung dalam LDJ Ash Shaff dan Club Pers Dimensi. Sementara untuk kegiatan Himpunan Mahasiswa
Mesin, saya aktif sebagai pemandu LKMM pra TD, LKMM TD dan <i>trainer</i> <i>Advanced Leadership
Training</i>.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di tingkat institut, saya aktif sebagai anggota dan pengurus
Kopma dr.Angka ITS. Bergabung pada tahun 2006 sebagai anggota, saya mulai
dipercaya menjadi pengurus di tahun 2008 sebagai Asisten Direktur Bid PSDA (Pengembangan Sumber Daya
Anggota). Hingga pada tahun 2009 saya mendapat amanah sebagai Direktur Utama. Pada
tahun 2010 saya diangkat sebagai Pengawas Kopma dr.Angka ITS.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selama rentang waktu 2008-2010, saya juga memperoleh beasiswa
dari Total EP Indonesie dan Yayasan Pengembangan SDM IPTEK. Kedua beasiwa ini memberi saya kesempatan
untuk bergabung dalam komunitas yang kondusif untuk tumbuh menjadi pribadi yang
lebih baik. Segala keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin
masa depan, baik itu menulis, berbicara di depan pubik, hingga memimpin
organisasi, semuanya diasah dan digembleng dalam atmosfer yang saling mendukung
satu sama lain.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Setelah lulus kuliah di tahun 2011 dengan IPK 3.36, saya
diterima di perusahaan multinasional yang bergerak di bidang industri semen
sebagai peserta program GDP. Selama satu
tahun pertama, saya mempelajari A to Z <i>business
process</i> yang dikerjakan oleh PT Holcim Indonesia. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seusai program GDP pada pertengahan 2012, saya melanjutkan program pendidikan
di Vietnam selama 1 bulan. Setelah itu, saya ditempatkan di <i>Tuban Project</i> <i>Team</i>
sebagai <i>area mechanical engineer</i>.
Tanggung jawab saya meliputi <i>engineering review</i>,
<i>tendering</i>, <i>construction, </i>hingga <i>test-comm</i>.
Saya terlibat di pembangunan <i>auxiliaries facilities</i>, <i>maintenance workshop facility,</i> <i>warehouse</i>, <i>quarry facility</i>, hingga <i>logistics
and jetty fire protection system</i>. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Seiring berakhirnya <i>Tuban
Project</i>, pada awal tahun 2015 saya dipindah-tugaskan ke <i>Tuban
Operational Team</i>. Hingga kini saya bergabung di <i>Maintenance Dept</i>. sebagai <i>Mechanical
Engineering Support</i>. Tanggung jawab saya meliputi <i>modification</i>, <i>Root Cause Failure
Analysis</i>, support <i>Mechanical Area SI</i>,
dan realisasi CAPEX. Area pekerjaan saya mencakup <i>Raw Mill-Kiln Tuban</i> 2, <i>Finish
Mill and Dispatch</i>, dan <i>industrial
water system</i>.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Di sela rutinitas sebagai <i>engineer</i>, saya meneruskan
hobi menulis blog, membaca buku tentang <i>people development</i>, dan tergabung dalam beberapa komunitas. Hal ini
membuat saya memiliki lingkungan yang kondusif untuk tetap berkembang sekaligus
meraih keseimbangan dalam hidup. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya bergabung dalam komunitas OWOP (<i>One Week One Paper</i>) untuk menunjang saya agar dapat menulis lebih
konsisten. Saya juga tergabung dalam komunitas Kelas Inspirasi Tuban dimana
saya terpanggil untuk menyebarkan optimisme dan inspirasi kepada generasi yang lebih
muda untuk terus berjuang menempuh pendidikan tinggi. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Menurut saya, keberhasilan pembangunan sebuah bangsa
dapat dilihat dari peradaban
masyarakatnya. Inilah yang mendorong saya untuk aktif juga di kegiatan sosial
keagamaan, karena agama hadir untuk menata manusia dan membangun peradaban
mulai dari elemen terkecil, yaitu pribadi, keluarga,masyarakat, hingga tingkat
yang lebih tinggi, negara. Oleh sebab itu, saya juga tergabung dalam komunitas <i>Youth of Tuban</i>, dimana agenda besarnya
adalah mengajak sebanyak-banyaknya pemuda untuk sama-sama tumbuh dan berkembang
sebagaimana yang telah ditunjukkan jalannya di dalam Quran dan Hadits. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya yakin bahwa bangsa ini terlalu besar untuk dibangun
oleh satu-dua orang. Anak-anak bangsa yang memiliki potensi dan perhatian yang sama
untuk bangsa, perlu berkumpul bersama, <i>sharing
ideas</i>, <i>transfer knowledge</i> dan menyatukan
energi untuk sama sama tumbuh sebagai satu kekuatan yang lebih besar. Inilah
alasan saya untuk mengikuti Prolead ALITS 2016.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Terima kasih.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Keep Learning, Keep Growing!!</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-25123186018836772822016-02-05T09:34:00.000+07:002016-02-13T22:32:03.386+07:00MU dan Prof Shahab<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Manchester United (MU) dan final Champions League 1999. Dua hal yang saling menggambarkan satu sama lain, yang pertama adalah sebuah klub besar dari daratan Inggris dan satunya adalah kisah dramatis dalam sejarah sepak bola dimana MU berhasil mengalahkan Bayern Munchen. Semua cerita itu meninggalkan kesan yang tak terlupakan hingga 16 tahun kemudian.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<i>Persistence</i> dan determinasi pemain MU selama 90 menit menginspirasi saya sampai hari ini.</div>
<div dir="ltr">
<strike>2 gol dari Ole Gunnar Solkjaer</strike> Gol Solkjaer dan Teddy Sheringham masih terasa magisnya hingga kini. Keberanian Peter Schmeichel untuk maju sampai memasuki area Kahn, hingga momen David Beckham mengambil tendang penjuru pun masih terngiang-ngiang di benak saya. Saya masih ingat teriakan bapak saya di dini hari. Karena itulah momen dimana saya dan bapak pertama kalinya menyaksikan sepakbola berdua (saja) di tengah malam.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya adalah satu dari jutaan orang yang lumayan setia mengikuti berita tentang MU di media massa. Tapi saya belum bisa dibilang fans berat, karena saya jarang menyaksikan pertandingan MU di televisi, apalagi kalau pertandingannya lewat tengah malam. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya pernah memiliki beberapa kostum MU. Sewaktu SD, bapak membelikan saya kaos MU bernomor punggung 19 milik Dwight Yorke. Sekarang yang ada tinggal kostum milik Javier Chicarito dan kostum kiper seperti yang dipakai David De Gea. Inipun belum bisa membuat saya otomatis menjadi fans berat, karena saya tidak terlalu hafal pemain-pemain MU saat ini.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saat saya masih SMP dan SMU, beberapa poster David Beckham, Paul Scholes, dan Ruud Van Nisterrooj terpasang rapi bersama poster Juventus dan Valentino Rossi di kamar saya. Inipun belum cukup membuat saya dibilang pendukung garis keras. Karena saya tidak terlalu sedih bila MU kalah, dan tidak ikut jemawa bila MU menang.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
***<br />
Saya punya banyak teman dengan idolanya masing-masing dan jauh lebih fanatik daripada saya. Menonton pertandingan, baik secara langsung atau lewat televisi, wajib hukumnya. Koleksi segala pernak-pernik tentang klub adalah hobi yang lumrah. Berita dan gosip adalah buruan utama saat berselancar di dunia maya. Bila bertemu dengan teman yang berbeda idola, berbalas ejekan adalah hal yang biasa. Apalagi kalau tim mereka atau idola mereka baru saja saling berduel dan saling mengalahkan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pada level tertentu, dukungan terhadap idola diwujudkan dalam bentuk adu balas komentar di lini massa. Apapun yang dilakukan oleh sang idola adalah hal yang harus terus dibela. Kalaupun ada yang salah, dicari sudut pandang sedemikan sehingga sang idola pun bisa "dianggap" benar.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya teringat pesan Prof.Abdullah Shahab saat kuliah. Beliau juga memiliki sedikit ketertarikan akan sepak bola. Namun ketertarikan itu hanya dalam konteks olah raga atau permainan, tidak sampai menjadi pendukung fanatik. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Bahkan hanya untuk seekedar menonton pertandingan sepak bila, beliau pun sangat selektif. Beliau hanya akan menonton tim yang permainannya enak dilihat. Saat itu, tahun 2008, beliau menyebut MU sebagai tim yang enak ditonton. Itupun kalau pertandingannya tidak dini hari. Menurut beliau, untuk apa kita sampai bangun dini hari hanya untuk menonton sepakbola kalau ibadah kita di pagi hari menjadi lalai.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Inilah yang sering terjadi di antara kita. Kita begitu mengidolakan sesuatu mati-matian hinga rela mengorbankan banyak hal. Sayangnya, kebanyakan dar kita sendiri bukanlah orang yang dikenal oleh idola kita. Saat kita <i>care</i> dengan idola kita, belum tentu mereka <i>care</i> dengan kita. Saat kita sedih karena idola kita kalah, apakah mereka juga ikut merasa sedih saat nilai Perencanaan Eksperimen* kita dapat C? Begitu kira-kira uraian beliau.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dalam urusan dunia, kita perlu mengambil titik kesimbangan dalam mendukung sesuatu. Jangan sampai energi kita habis hanya utk mendukung atau membela sesuatu yang belum tentu berbalas dan belum tentu benar. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kita perlu memfokuskan diri menjadi "pemain" atau "aktor" ketimbang hanya menjadi "pendukung". Mari saling mengingatkan untuk terus menyibukkan diri dengan karya, dibanding fokus hanya memandang orang lain berkarya<span style="font-size: xx-small;"> (ini tamparan untuk saya pribadi :p)</span>.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Keep Learning,Keep Growing!!</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-size: x-small;">*Perencanaan Eksperimen adalah salah satu mata kuliah Teknik Mesin yang diampu oleh Prof. Abdullah Shahab</span></div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-83401791481911751772016-01-28T22:51:00.001+07:002016-01-30T22:39:54.833+07:00Cerita Pasca Menikah #13 : I am the lucky one<p dir="ltr">Saat kecil, saya bukan tipikal anak yang bisa fokus dan duduk diam. Tak ada hari yang tak dilewati Mama saya kecuali rasa was was dan cemas atas tingkah saya.</p>
<p dir="ltr">Beliau tanpa lelah terus mencari cara supaya saya bisa diam. Setidaknya diam untuk beberapa saat. Pencarian terus dilakukan hingga ditemukanlah minat saya saat itu.</p>
<p dir="ltr">Saat kecil saya suka melukis, tapi tak pernah benar-benar bisa melukis. Saya lebih banyak membuat coretan abstrak di dinding ketimbang menggambar bentuk yang baik dan benar. </p>
<p dir="ltr">Oleh karenanya saya dimasukkan ke dalam sanggar melukis, supaya bisa melukis dengan benar.</p>
<p dir="ltr">Selama hampir 4 tahun menimba ilmu di sanggar melukis, saya belajar banyak hal. Tapi semua itu masih tak cukup membuat saya benar-benar bisa melukis. </p>
<p dir="ltr">Selama periode itu pula saya berulang kali mengikuti perlombaan melukis dan beberapa kali terpilih menjadi yang terbaik. Pencapaian inipun tidak membuat saya serta merta menjadi seorang pelukis yang benar. Prestasi dalam kejuaraan melukis tidak lebih karena selera juri yang "kebetulan" pas dan cocok dengan hasil karya kita. Saya menyebutnya keberuntungan.</p>
<p dir="ltr">Setelah berhenti dari sanggar lukis, aktivitas melukis pun jauh berkurang. Hanya momen momen tertentu saja saya akan melukis. Meski demikian, kecintaan saya akan seni lukis belumlah pudar. Beberapa kali saya datang dan menikmati pameran lukisan. Saat itulah saya seolah-olah merasakan kembali sebuah rasa yang telah lama hilang.</p>
<p dir="ltr">Berulang kali saya mengunjungi pameran lukisan, berulang kali pula saya ingin kembali melukis. Karena melukis bagi saya bukan hanya melulu bercerita tentang sebuah karya seni. </p>
<p dir="ltr">Tapi lebih dari itu, aktivitas melukis membuat saya bisa menghadirkan memori dan kenangan manis tentang kasih sayang seorang Mama yang ingin anaknya bisa duduk diam dan menghasilkan karya.</p>
<p dir="ltr">Hingga akhirnya terbersitlah harapan untuk memiliki partner hidup yang memiliki minat dan ketertarikan yang sama, melukis. Seseorang yang saya harapkan memiliki kemampuan melukis dan berkarya jauh lebih baik dari saya. Karena saya ingin partner yang bisa membimbing anak saya (kemungkinan sama seperti saya, tidak bisa diam) untuk melukis dengan baik dan benar.</p>
<p dir="ltr">Alhamdulillah, Allah menganugerahkan seorang istri yang jauh melebihi ekspektasi saya. Bukan hanya bisa melukis, tapi juga lulus dari perguruan tinggi dengan jurusan yang berhubungan dengan seni.</p>
<p dir="ltr">**<br>
Selang beberapa waktu, kami pun diberi amanah seorang bayi laki laki. Kini si bayi tanpa terasa telah 22 bulan menemani hari hari kami. Tingkah polahnya tak jauh beda dengan saya. Tak bisa diam dan selalu membuat was-was.</p>
<p dir="ltr">Hingga suatu ketika, kami sedang beres-beres rumah saat saya menemukan seperangkat alat lukis yang telah lama tersimpan dan lama tidak digunakan. Ini adalah alat lukis yang saya simpan sejak SMA. Sementara istri saya pun menyimpan alat yang sama sejak kuliah.</p>
<p dir="ltr">Saat itu juga muncul ide dari kami untuk mengenalkan alat lukis tersebut kepada sang anak. Bisa ditebak, dia sangat menyukainya. Seketika duduk diam di depan kanvas, diambilnya palet dan dituangkannya cat acrylic. Tangannya kemudian mulai beraksi meraih kuas. </p>
<p dir="ltr">Setelah dioleskan di pallet yang berisi cat, digoreskanlah kuas tersebut ke kanvas. Tak ada kesan ragu-ragu, hanya keberanianlah yang terlihat di tiap goresannya. Itulah pertama kalinya momen-momen kami mendampingi anak sekaligus melukis bersama di atas kanvas. </p>
<p dir="ltr">Saya mengenal kuas dan kanvas di usia 15 tahun. Istri saya pun mungkin tak jauh beda. Sementara anak saya mengenalnya di usianya yang belum genap 2 tahun.</p>
<p dir="ltr">Yah, kesamaan hobi dan pandangan akan melukis, membuat kami berdua begitu mudah mengenalkannya pada anak. Semoga dia tumbuh jauh lebih baik dari kami berdua. </p>
<p dir="ltr">How lucky I am to have a partner like you my dear.<br><br><br></p>
<p dir="ltr">Keep Learning, Keep Growing!!</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmla121z7kQZhDTQ1hreXqXmTBG8XtS4fn_S5mNhM6Ibp01Mvc_nYjhBL6JZ3RZT-kVahX334Kf78O2kAKT0OJxzYxA0uJuc90sp8gS5JtVjt0BND7ds6QQoW8WFzgWra8nRl8Aow8-OQE/s1600/20160124_134841.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmla121z7kQZhDTQ1hreXqXmTBG8XtS4fn_S5mNhM6Ibp01Mvc_nYjhBL6JZ3RZT-kVahX334Kf78O2kAKT0OJxzYxA0uJuc90sp8gS5JtVjt0BND7ds6QQoW8WFzgWra8nRl8Aow8-OQE/s640/20160124_134841.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN7X-GNzN2jy0H9y40V3b48abMa6jTi7shOD3zmWVzgSHFlaGarnc8w0PpZwa3u-D4PpD-ssF7JhyWu5XIFVrGDOuOqTu2yZ2iiCmIPcyQUPFg-Lbc3wp0MBIjbJqhtOfU4fIGK_180Yf1/s1600/20160124_133617.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN7X-GNzN2jy0H9y40V3b48abMa6jTi7shOD3zmWVzgSHFlaGarnc8w0PpZwa3u-D4PpD-ssF7JhyWu5XIFVrGDOuOqTu2yZ2iiCmIPcyQUPFg-Lbc3wp0MBIjbJqhtOfU4fIGK_180Yf1/s640/20160124_133617.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi32sf2OxmPXGCI6jWtKpdqV7Sfs3UGBWVP6z5UrAzYovOJAzV88OzzFpaY86rtrOHIms41gHrVoP6-I3YmZQ1SxTFP4BT4v69OWu3ytqPzOzvBYF-xzSqvWFbpoEUy51znZzz4zsdNoiie/s1600/20160124_133920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi32sf2OxmPXGCI6jWtKpdqV7Sfs3UGBWVP6z5UrAzYovOJAzV88OzzFpaY86rtrOHIms41gHrVoP6-I3YmZQ1SxTFP4BT4v69OWu3ytqPzOzvBYF-xzSqvWFbpoEUy51znZzz4zsdNoiie/s640/20160124_133920.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiViWl0hMbbTvrIqELQnnZ7KZPmnHvv9oYJUTLfn3BZ_fqxrvfvd0_CEeG8sFnIgpxbIArx48_CnkdSfMfGC8Iv9myLEsrZIe-_zHxnQ0pmsswDd8FWxeIgJZMupEb-RYl3ko160bh1Rxig/s1600/20160124_134829.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiViWl0hMbbTvrIqELQnnZ7KZPmnHvv9oYJUTLfn3BZ_fqxrvfvd0_CEeG8sFnIgpxbIArx48_CnkdSfMfGC8Iv9myLEsrZIe-_zHxnQ0pmsswDd8FWxeIgJZMupEb-RYl3ko160bh1Rxig/s640/20160124_134829.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiscFpkF8XI1DXQ3JvSp64i_LoAQKy8PddSrF40KuzCQxdTBMFFGrOpFEtKzZfVBMhjooYUnqAXGcir69lYfz3ayhjOkE9NSgdkbTOxeEVDivce_wJY-15SN2h4xJowciYqUIYy2U_VFIxt/s1600/20160124_134728.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiscFpkF8XI1DXQ3JvSp64i_LoAQKy8PddSrF40KuzCQxdTBMFFGrOpFEtKzZfVBMhjooYUnqAXGcir69lYfz3ayhjOkE9NSgdkbTOxeEVDivce_wJY-15SN2h4xJowciYqUIYy2U_VFIxt/s640/20160124_134728.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix8tFdFvo2u_OY8OPJUZIe1PDOc0Rko-lhkAfieI50xsPAQEXlO7xkAyTdCTeUykwrCB5v3-1r5eKMXcH6cZdOrUaJqE-SHYzdfL98SWJ5DdC6srRfhLg8nS3Y-8AZKF1J8irpXNF-J3ps/s1600/20160124_133913.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix8tFdFvo2u_OY8OPJUZIe1PDOc0Rko-lhkAfieI50xsPAQEXlO7xkAyTdCTeUykwrCB5v3-1r5eKMXcH6cZdOrUaJqE-SHYzdfL98SWJ5DdC6srRfhLg8nS3Y-8AZKF1J8irpXNF-J3ps/s640/20160124_133913.jpg"> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiExfVc2HL55nokR8Q8pEgr_shbLvQyOnHmk9-6HwL2dI5BlCwmEQQVGvmTO66YWNmA_8g2wHeXB0pAVt-iaExZc3qOEEj5eYnBgOM6V8Qv7J3iFno8ST2rIl5_NKpKPRpJ0_w5qqZH6RdZ/s1600/20160124_134216.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiExfVc2HL55nokR8Q8pEgr_shbLvQyOnHmk9-6HwL2dI5BlCwmEQQVGvmTO66YWNmA_8g2wHeXB0pAVt-iaExZc3qOEEj5eYnBgOM6V8Qv7J3iFno8ST2rIl5_NKpKPRpJ0_w5qqZH6RdZ/s640/20160124_134216.jpg"> </a> </div>essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-25426605703743118222016-01-15T08:13:00.000+07:002016-01-25T21:33:55.728+07:00Liburan Tematik Akhir Tahun (Bag.1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr">
Saya percaya bahwa kualitas seseorang dapat dilihat dari kemampuannya dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada di sekelilingnya. Baik peluang dalam bentuk waktu, kesempatan, maupun tantangan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Berbicara tentang kemampuan memanfaatkan peluang menjadi hal hal yang produktif, saya teringat akan seorang trainer Jamil Azzaini.Beliau menginspirasi saya melalui tulisannya yang bercerita tentang liburan tematik untuk keluarganya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pak Jamil dan keluarganya merumuskan sebuah konsep liburan yang produktif dan inspiratif untuk kemudian disepakati bersama. Inilah yang mengilhami saya untuk membuat agenda liburan sejenis. </div>
<div dir="ltr">
Bagi saya, liburan semacam ini memiliki multiple effect. Selain bertujuan untuk release stress dan penat, liburan tematik memberi kita tambahan ilmu, inspirasi, dan pengalaman baru.</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
Setelah berdiskusi dengan keluarga (ibu dan istri), tercetuslah sebuah ide liburan tematik akhir tahun. Kami membuat konsep liburan untuk adik dan kedua sepupu saya. Tema besar liburan tematik kali <span style="font-family: inherit;">ini adalah pengenalan umum tentang kehidupan kuliah di Surabaya. <span style="font-family: sans-serif;">Kebetulan mereka masing-masing sudah menginjak kelas 3 SMP dan 2 SMA. Tidak lama lagi mereka akan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.</span></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Ini semacam napak tilas perjalanan pribadi saya di kota pahlawan, Surabaya.<span style="font-family: sans-serif;">Ya, memang inilah yang ingin saya bagi kepada mereka. Harapannya, mereka bisa mengambil banyak pelajaran dan insight baru untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang.</span></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div dir="ltr">
Bagi saya, di usia remaja seperti ini mereka perlu dikenalkan akan banyak hal. Mereka perlu melakukan berbagai aktivitas positif yang mendatangkan banyak inspirasi. Inilah awal dari sebuah fase dimana mereka memiliki banyak energi untuk berkarya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Semoga liburan ini memberi mereka banyak gambaran tentang kehidupan pasca sekolah. Saya berharap mereka memiliki mimpi dan semangat yang tinggi untuk meneruskan pendidikan ke jenjang kuliah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<i>Bersambung</i>.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuXHKl06dZVWUPN2qRuc2gZ0a6JLZUQTBwRkDIoIJGIxhqhyphenhyphenKcjyaNtQAmc8RBsrij9AT92AUs4KHqbhH0dsGoa3wtoHyBTQ02hrZc0c7Bn40Tcl4bkP9tYqG2VXKUiiUxe8kJv9KSs8Z-/s640/20151226_152609.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Wefie </i>di <i>House of Sampoerna</i> Surabaya</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuXHKl06dZVWUPN2qRuc2gZ0a6JLZUQTBwRkDIoIJGIxhqhyphenhyphenKcjyaNtQAmc8RBsrij9AT92AUs4KHqbhH0dsGoa3wtoHyBTQ02hrZc0c7Bn40Tcl4bkP9tYqG2VXKUiiUxe8kJv9KSs8Z-/s1600/20151226_152609.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> </a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Keep Learning, Keep Growing!</div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-15427514751527142592016-01-07T23:22:00.000+07:002016-01-16T17:28:29.148+07:00Keluar Zona Nyaman atau Memperluas Zona Nyaman?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
"Keluar dari Zona Nyaman" quote yg sudah tidak asing bagi kita. Di berbagai kesempatan, mulai dari pelatihan motivasi, artikel di media masaa, training entrepreuner, hingga buku-buku pengembangan diri, kalimat tersebut seperti mantra andalan yang menyihir banyak orang.<br>
<br>
Sebetulnya, saya baru mulai mengenal rangkaian kata tersebut saat pertama kali merantau di tahun 2006. Terbiasa dengan hidup yang serba "ada" saat bersama keluarga, seketika berubah saat itu. Tak ada orang tua, tak ada sanak famili, hanya saya seorang.<i> Simply no more comfort zone</i>. Itulah masa transisi dalam hidup saya.<br>
<br>
<br>
Kondisi tidak nyaman ini membuat saya mau tak mau harus terus "bergerak". Persis seperti filosofi orang belajar bersepeda. Kita harus pandai menjaga ritme antara terus mengayuh pedal, menahan laju, dan menjaga keseimbangan as well.<br>
<br>
Bermodal habit yang sudah dibangun orang tua sejak kecil. Berbekal segudang nasihat, petuah, dan sedikit "kiriman" dari orang tua. Tidak lupa kemampuan berkomunikasi dan menjalin relasi dengan orang lain. Perpaduan semua itu, membuat saya berani memulai babak baru dalam hidup.<br>
<br>
Petualangan itu saya mulai dengan menata ulang aktivitas keseharian. Hal ini tercermin, salah satunya, dengan mencari tempat tinggal (kost) yang dekat dengan tempat ibadah. Kost yang dekat dengan tempat ibadah merupakan tempat yang istimewa. Minimal kita selalu diingatkan untuk sholat wajib 5 waktu. Makin sering berjamaah, makin sering bertemu orang-orang yang istimewa. Terutama karena merawat solat berjamaah.<br>
<br>
Selanjutnya membangun "jaringan". Keterampilan untuk membina relasi membuat "lingkaran" saya makin luas. Demi memuluskan pencapaian kesuksesan, saya fokus mengelilingi diri dengan orang-orang yang sejalan dengan tujuan saya. Lingkaran itu saya bangun mulai dari teman-teman satu kampung di rantau, kakak-kakak satu kos, dan tentu saja teman-teman satu kampus. Seiring berjalannya waktu, keikusertaan di beberapa organisasi kemahasiswaan juga menambah luas jaringan yang saya miliki.<br>
<br>
Berada di tengah-tengah jaringan yang kondusif, membuat saya seperti berada di sumber energi yang tidak ada habisnya. Setiap interaksi yang terjadi di dalamnya tak lain adalah proses saling menginspirasi dan saling menguatkan. Hingga kecil kemungkinan saya terjebak dalam kubangan "kegalauan" yang berlarut-larut.<br>
<br>
<i>Slow but sure</i>, jaringan ini membawa saya ke dalam sebuah zona nyaman yang baru. Sama halnya dengan sebagian besar teman saya yang merantau. Kita sama-sama keluar dari zona nyaman pada awalnya. Kemudian dengan proses adaptasi yang tidak mudah, ada yang berhasil menemukan zona nyaman yaang baru, ada pula yang gagal membangun zona nyamannya. Karena yang diperlukan bukan hanya keberanian untuk keluar dadi zona nyaman. Tapi kemampuan untuk membuat zona nyaman baru.<br>
<br>
Pada akhirnya, bukan "keluar dari zona nyaman"-lah yang menjadi tujuan akhir. Namun kegigihan untuk terus berjuang "memperluas zona nyaman"-lah yang akan membawa kita berprestasi dalam level yang lebih tinggi lagi.<br>
<div>
<br></div>
<div>
<br></div>
<div>
<i>Bersambung</i><br>
<i><br></i>
Keep Learning, Keep Growing!!</div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-90125072417358145992016-01-02T11:19:00.001+07:002016-01-02T11:19:12.932+07:00Pria Bule Berkaos Mettalica Itu...<p dir="ltr">Jumat 1 Januari 2016.</p>
<p dir="ltr">Hari ini saya ada janji dengan seorang teman lama. Seusai sholat jumat, saya meluncur dari masjid manarul ilmi ITS menuju sebuah minimarket di depan kampus UPN Surabaya. Saya hubungi teman tsb dan menunggu di dalam mobil.</p>
<p dir="ltr">Saat sedang menunggu di mobil, saya melihat dari kejauhan seorang pria bule berkaos hitam sedang asyik minum di dalam kedai minimarket. Pria tsb tak terlalu jelas dari luar.</p>
<p dir="ltr">Saya sedang membuka HP ketika istri saya kemudian bergumam "Wah bulenya pake kaos Mettalica tapi celananya nyunnah (diatas mata kaki)".Saya baru benar-benar tertarik (kepo) utk lihat ke arah si bule ketika istri saya kembali bergumam. "Wah istrinya (si bule) pake jilbab syari' (jilbab lebar).</p>
<p dir="ltr">Kali ini saya benar2 terkejut. Awalnya tak ada yg istimewa dari si bule. Typical bule seperti boss saya dulu. Berambut pirang. Berbadan tinggi. Hobi memakai kaos rock (Mettallica).</p>
<p dir="ltr">Saya dan istri benar2 kaget (sekaligus kagum). Kami melihat dia keluar dari minimarket bersama istrinya (dari wajahnya, org Indonesia) dengan busana Islami (bahkan mgkn lbh Islami dibanding kami). Dengan beberapa bekas tatto yg masih terlihat di tangannya, besar kemungkinan si bule adalah seorang mualaf.</p>
<p dir="ltr">Alhamdulillah, Allah ingatkan saya satu pelajaran yg sangat berharga melalui  si bule. Ini pelajaran tentang bagaimana penampilan luar membangun image.</p>
<p dir="ltr">Sebagian org mengatakan "dont judge the book from its cover". Saya sepakat bahwa seringkali kita tidak bisa menilai semua hal ttg seseorang hanya dari penampilan luar. Awalnya, hanya karena si bule memakai berkaos metallica, kami mengira beliau cuma bule biasa. </p>
<p dir="ltr">Di sisi lain, kita tidak bisa memungkiri bahwa persepsi dibangun dalam 20 detik pertama (atau bahkan kurang). Inilah letak challenge kita.</p>
<p dir="ltr">Saya setuju bahwa akhlak, aqidah, dan nilai ibadah kita, tak akan pernah dapat dinilai hanya dari pakaian. Tapi, dari cara kita berpakaian, kita bisa mensyiarkan keislaman kita.</p>
<p dir="ltr">Selain mengikuti sunnah rasul, berpakaian yg Islami adalah upaya kita yang plg mudah untuk memasyaratkan dan membangun image yang baik tentang Islam, sekaligus menepis image buruk yang selama ini banyak mengarah ke Islam.</p>
<p dir="ltr">Last but not least. Bila benar beliau adalah seorang mualaf, teriring doa dari saya supaya beliau beserta keluarganya terus istiqomah dalam memegang ajaran Islam. </p>
<p dir="ltr">Dan untuk kita yang lebih dulu memeluk dien ini, terucap doa supaya kita tak kalah semangat dari saudara kita yg mualaf dalam meningkatkan iman dan mengikuti sunnah2 Rasul.</p>
<p dir="ltr">Keep Learning, Keep Growing!!</p>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-1427354922716960412015-12-18T08:51:00.001+07:002015-12-18T08:52:43.262+07:00Happy Friday<p dir="ltr">Good morning all</p>
<p dir="ltr">In the beginning of the day, there's always a reason to go to work with full of spirit. Then in the end of the day, there's a reason to go back home safely.</p>
<p dir="ltr">This pict shows one of my reason. The future leader, Umar Azka Al Faruq Wahid.</p>
<p dir="ltr">Find your own and enjoy your life.<br></p>
<p dir="ltr">Keep Learning, Keep Growing.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzfNxf1eC9HHXq5ti3F4ILRruQbZhEmzcgtTehOSTOocriD_8640uiyXiz5EYvT5iNlNo104HR10Zl1a-vO6SIYYD7HW4nCaLaLoNG0SCOrDyA6rJKxkLv8RgHOHAip082vSbbe85pVdVB/s1600/20151218_063934.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzfNxf1eC9HHXq5ti3F4ILRruQbZhEmzcgtTehOSTOocriD_8640uiyXiz5EYvT5iNlNo104HR10Zl1a-vO6SIYYD7HW4nCaLaLoNG0SCOrDyA6rJKxkLv8RgHOHAip082vSbbe85pVdVB/s640/20151218_063934.jpg"> </a> </div>essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-85573108694594494372015-04-21T17:41:00.000+07:002015-04-21T23:07:41.216+07:00Narasi Bebas 20/04 : Teruntuk Anakku Umar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Well, inilah gambar untuk narasi bebas malam ini (20/04/15).<o:p></o:p><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRvJp1t6Q7YKExqxL_9Oq7lH4iqIRr1Qj-TIubm1l4vMyivdC_MGqaYQMMQZwKhe7n5pYv89Y6lvoiT9yMkF5mXscV1S_ah1mc-8KOHV-o8YTiSULh9unBmG7qd1k8k2pFgnMBFv1n_nim/s1600/IMG-20150420-WA0025.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRvJp1t6Q7YKExqxL_9Oq7lH4iqIRr1Qj-TIubm1l4vMyivdC_MGqaYQMMQZwKhe7n5pYv89Y6lvoiT9yMkF5mXscV1S_ah1mc-8KOHV-o8YTiSULh9unBmG7qd1k8k2pFgnMBFv1n_nim/s1600/IMG-20150420-WA0025.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Tren te teng..dan di dalam kereta Taksaka Malam, perjalanan dari Kroya
menuju Jakarta, lahirlah karya ini (dengan beberapa perubahan).<o:p></o:p><br />
<br />
<br />
<br />
TERUNTUK ANAKKU UMAR<o:p></o:p><br />
<br />
Usia kandungan Ummimu sudah masuk bulan ke 7 sewaktu kau berulang kali
menendang perut Ummimu.Tak sekali dua kali kau tendang perut Ummimu. Seiring
bertambahnya usia, intensitasmu menedang Ummi makin tinggi.Abimu hanya bisa
nyengir kegirangan, sementara Ummimu meringis kesakitan.<o:p></o:p><br />
<br />
Sebenarnya bola bukanlah hal baru di keluarga besar kita. Kakek buyutmu
pernah kehilangan sebagian besar giginya karena bermain bola. See, betapa
hebohnya masa muda kakek buyutmu dulu.<o:p></o:p><br />
<br />
Belum lagi Abimu ini nak. Meski tak jago (baca : tidak bisa) menggiring bola
dengan baik dan benar, tapi kemampuan Abimu mencetak gol tak boleh dipandang
sebelah mata. Soal positioning di depan gawang, Abimu bisa disamakan dengan Filippo
Inzaghi.<o:p></o:p><br />
<br />
Saat tim lawan bergerak maju menyerang, Abimu tetap bertahan di garis
pertahanan lawan. Hingga waktunya kawan berhasil mencuri bola dan mulai
menyerang balik, Abimu menjadi orang pertama yang ada di daerah pertahanan
lawan. Selangkah lebih maju kan (Hehe).<o:p></o:p><br />
<br />
Tapi itu cerita dulu, saat Abimu belum menikah. Saat bola memiliki daya
tawar untuk berkompromi dengan urusan lain. Sekarang semuanya agak sulit bagi
Abi. Bukan karena kemampuan Abimu yang menurun. Bukan karena fisik Abi yang tak
seprima dulu. Bukan pula karena berat badan dan lingkar perut yang mulai
melebar. Tapi karena kesempatan untuk bermain bola yang makin terbatas.<o:p></o:p><br />
<br />
Di luar sana, banyak orang yang menutupi ketidakmampuannya bermain bola
dengan jalan memindahkan impiannya ke anak. Mereka sekolahkan anak-anaknya ke
dalam sekolah sepakbola bergengsi. Mereka begitu terobsesinya agar anaknya
pandai bermain bola dan menjadi superstar di kemudian hari. <o:p></o:p><br />
<br />
Tapi Abi tidak. Sama sekali tidak nak. Tak perlu kau mahir bermain bola. Tak
perlu kau menguasai teknik mengumpan ala David Beckham. Tak perlu kau jago
menggiring bola seperti Zinedine Zidane. Tak penting juga kau menendang seperti
C. Ronaldo.<o:p></o:p><br />
<br />
Bagi Abi, cukuplah kau suka pada bola. Cukuplah bola menjadi hobi beratmu
nak. Supaya Abi punya alasan ke Ummimu untuk kembali bermain bola. <o:p></o:p><br />
<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Mi Ummi, Umar nangis minta ditemenin
main bola nih. Kita berdua keluar dulu ya.”<o:p></o:p></i><br />
<br />
Atau paling tidak, <o:p></o:p><br />
<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Mi, Ummi, malam ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>MU main. Abi nemenin Umar nonton ya.”<o:p></o:p></i><br />
<br />
<o:p> </o:p><br />
<br />
Keep Writing, Keep Growing!!<o:p></o:p></div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-24646268932595829342015-04-14T16:47:00.000+07:002015-04-21T16:51:28.325+07:00One Week One Paper, Gardu Energi Yang Selama Ini Kami Cari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Salah satu penulis dan trainer kondang, Jamil Azzaini, pernah menulis dalam
bukunya. Bahwa untuk mengakselerasi dan mempertahankan spirit, kita perlu
mendekat atau selalu terkoneksi dengan orang-orang yang memiliki semangat dan energi
yang lebih besar. Mereka disebutnya Gardu Energi. <o:p></o:p><br />
<br />
Sama seperti yang saya pahami dengan hukum energi. Bahwa energi akan
mengalir dari potensial energy tinggi ke potensial energi yang lebih rendah. Persis
dengan semangat. Kita perlu mendekat atau bergabung dalam komunitas yang berisi
orang-orang yang memiliki semangat tinggi supaya kita bisa tetap terus
semangat. Setidaknya ada tangan-tangan yang akan membantu kita bangkit saat
kita terjatuh.<o:p></o:p><br />
<br />
Komunitas ini memiliki 3 agenda rutin tiap minggunya, selain setor artikel.
Senin malam kita ada “Narasi Bebas”. Salah seorang akan upload sebuah gambar di
grup, lalu dalam waktu yang terbatas kita berlomba-loma membuat narasi bebas
dari gambar tersebut. Ini mengingatkan saya saat masih tergabung <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di Teater Kretta. Kita terbiasa berpikir keras
di sempitnya waktu untuk membuat sebuah pementasan.<o:p></o:p><br />
<br />
Lain lagi di Selasa malam. OWOP memiliki thematic challenge. Salah seorang
akan menyampaikan sebuah challenge, biasanya membuat sebuah karya sastra
berdasarkan topik yag telah ditentukan. Bagi karya yang terbaik akan
mendapakatkan hadiah ekslusif.<o:p></o:p><br />
<br />
Lalu di Jumat malam, kita ada agenda sharing bersama penulis. Ini adalah
sesi dimana kita kedatangan tamu yang bisa kita gali ilmu dan pengalamannya.
Agenda-agenda ini membuat kita terus semangat yang seringkali<o:p></o:p><br />
<br />
Itulah alasan kami berdua (saya dan istri) untuk bergabung dalam komunitas
One Week One Paper (OWOP). Sebuah komunitas lintas usia, lintas kota, namun
berisi orang yang memiliki kesamaan semangat dan passion, menulis. <o:p></o:p><br />
<br />
Kami belumlah mahir dalam tulis menulis. Kami hanyalah dua insan yang masih
terus belajar sembari meyelipkan inspirasi di tengah susunan kata yang
kami rangkai dalam sebuah tulisan.<o:p></o:p><br />
<br />
Tertarik bergabung di OWOP? Langsung saya kunjungi situsnya <b><span style="background: white; color: #006621; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">www.oneweekonepaper</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="background: white; color: #006621; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; float: none; widows: 1; word-spacing: 0px;">.com</span></span></b>
<o:p></o:p><br />
Mari bersama berkumpul, menyatukan semangat, mengalirkan energi, dan melahirkan karya.<br />
<br />
<em>"Sederhana dalam hidup, Kaya dalam Karya". (Sheila on 7)</em><br />
<o:p> </o:p><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMgejRjTvazKZuOisnqvwD5wVwyjYlZzhK-uk3abhlGvWKFJ9b7Q7YkO3Q7y-x2LcxFaPXO-rJ4XnJ86XlUE8dVTEDGvhz95sScPpr3WGAdADsVbBqhdiSExY4NI0kwHNno34-QmxyG8Wo/s1600/IMG-20150421-WA0012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMgejRjTvazKZuOisnqvwD5wVwyjYlZzhK-uk3abhlGvWKFJ9b7Q7YkO3Q7y-x2LcxFaPXO-rJ4XnJ86XlUE8dVTEDGvhz95sScPpr3WGAdADsVbBqhdiSExY4NI0kwHNno34-QmxyG8Wo/s1600/IMG-20150421-WA0012.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Keep Writing, Keep Growing!!<o:p></o:p></div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-1789551664833462842015-04-03T12:05:00.000+07:002015-04-21T12:08:18.627+07:00Happy Milad Umar Azka AW<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Teruntuk Pemimpin Masa Depan, Umar
Azka<o:p></o:p></i><br />
<br />
Tanggal 3 April 2015 ini, tepat Azka ulang tahun yang pertama. Satu tahun
sudah Azka hadir mewarnai hidup Abi dan Ummi. Inilah salah satu periode
pendewasaan diri yang bersejarah dalam perjalanan hidup Abi dan Ummi.<o:p></o:p><br />
<br />
Pada awalnya, Azka dan Ummi tinggal bersama eyang uti di Surabaya, sementara
Abi tetap di Tuban. Rencana awal, Azka dan Ummi boyongan ke Tuban setelah usia
satu bulan. Namun, belum sampai sebulan, Azka dan Ummi sudah Abi bawa ke Tuban.
Saat itu eyang kung harus operasi di Surabaya, sementara eyang uti pulang ke
Bontang menjaga aunty.<o:p></o:p><br />
<br />
Di sinilah tantangan Abi-Ummi untuk merawat dan membesarkan newborn baby tanpa
bantuan eyang uti. Kita tidak punya sanak famili yang tinggal di Tuban,
kalaupun ada itupun sangat jauh dari tempat tinggal Abi-Ummi. Alhamdulillah banyak
tetangga yang membantu. Mereka sudah seperti orang tua sendiri bagi Abi-Ummi.<o:p></o:p><br />
<br />
Minggu awal-awal di Tuban, Abi-Ummi sering terbangun di tengah malam karena
Azka menangis. Bila bukan karena buang air atau haus, ya kepanasan. Urusan
buang air, Abi-Ummi bergantian mengganti popok. Urusan haus, Alhamdulillah ASI
Ummi mengalir lancar. Kapanpun Azka menangis, ASI dari Ummi selalu siap untuk
Azka. Tidak heran jika Azka gampang terlelap setiap kali minum ASI. Kamar
kontrakan kita waktu itu memang tidak terlalu nyaman. Bila jendela dibuka, banyak
nyamuk yang masuk. Sedang kalau jendela ditutup, Azka yang kepanasan.<o:p></o:p><br />
<br />
Hari hari berikutnya, tiada hari tanpa cerita tentang Azka. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ada saja yang membuat Abi-Ummi takjub dengan
Azka, terlebih bila melihat perkembangan Azka dari waktu ke waktu. Mulai dari
awal tengkurap, menengadahkan kepala, duduk, mbajul (merangkak dengan
perut-red), merangkak, merambat, mulai berjalan tertatih, hingga Azka bisa
mengucap Aaabiii. <o:p></o:p><br />
<br />
Belum lagi betapa terobsesinya Ummimu dalam urusan me-maintain berat badanmu.
Satu ons saja berat Azka turun, saat itu juga Ummi bisa langsung turun
mood-nya. Sebaliknya bila berat Azka terus naik, Ummi bisa teriak-teriak
kegirangan. Masih banyak lagi kebahagiaan yang Abi-Ummii rasakan. Terlalu
banyak bila harus dituliskan satu per satu. <o:p></o:p><br />
<br />
Bila dibandingkan Abi-Ummi sewaktu kecil, kondisi Azka saat ini jauh lebih
baik. Alhamdulillah Eyang dan Mbah bisa menyekolahkan Abi-Ummi hingga lulus
sarjana. Hingga Abi-Ummi bisa mencari nafkah yang lebih baik. Bila dibandingkan
dengan anak-anak seusia Azka saat ini pun, kita harus banyak bersyukur. Di luar
sana masih banyak anak-anak yang tidak seberuntung Azka, memiliki keluarga besa
dan lingkungan yang sangat mendukung kebutuhan Azka.<o:p></o:p><br />
<br />
Di sisi lain, Azka lahir pada era dimana bangsa kita sedang membutuhkan
banyak pemimpin berkualitas dan berakhlak mulia di segala bidang. Ummat ini
membutuhkan pemimpin-pemimpin yang bisa tampil menjadi teladan, inspirator
sekaligus pelindung bagi orang-orang lemah. <o:p></o:p><br />
<br />
Oleh karenanya, Abi-Ummi berikan nama Umar Azka Al Faruq Wahid. Nama ini terinspirasi
dari sosok Umar bin Khattab RA.<o:p></o:p><br />
<br />
<i><span style="color: black;">Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan, “Wahai Ibnul Khattab, demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
tidaklah setan bertemu dengannmu di suatu jalan melainkan ia akan mengambil
jalan yang lain dari jalanmu.”</span></i><span class="apple-converted-space"><span style="background: white; color: black;"> </span></span><span style="background: white; color: black;">(HR. Bukhari, no.3480)</span><span style="color: black;"><br style="mso-special-character: line-break;" />
</span><br />
Doa Abi-Ummi, semoga kelak pada masanya, Azka bisa tumbuh menjadi pemimpin
yang mewarisi karakter Khalifah Umar RA. Pemimpin yang ditakuti oleh lawan
(bahkan syetan sekalipun). Pemimpin yang mampu menegakkan dan membedakan antara
haq dan bathil. Pemimpin yang bersih hingga menjadi inspirasi dan panutan bagi
generasi selanjutnya. Pemimpin yang mampu membawa peradaban ini menuju ke arah
yang lebih baik.<o:p></o:p><br />
<br />
Bila datang masa dimana Abi-Ummi semakin tua dan tak berdaya, terus doakanlah
kami berdua agar selalu istiqomah di jalan Allah.Sayangilah Ummimu tiga kali
melebihi sayangnya Azka untuk Abi. Pengorbanan yang telah Ummi keluarkan jauh
melebihi apa-apa yang telah Abi berikan untuk Azka. Karena tak ada yang bisa
menandingi besarnya pengorbanan mengandung selama 9 bulan dan sakitnya saat
melahirkan. <o:p></o:p><br />
<br />
Dua hal yang tak akan pernah Abi rasakan seumur hidup. Terus tumbuh anakku.
Terus berkembang anakku.<o:p></o:p><br />
<br />
Salam sayang selalu untuk Azka.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgvKYkof85aPSpeJUQMwGsEcsejlmbsxxejBQBiAy_mYCIziGi-eMX5ieUhwFD6itURlVWpOXKQQZYDVwOXXarfVc3qBRWcHcokBjKy4BG6rO07iCvqb84lLAAeRiV9aUKyOLc5jO6hITP/s1600/20150418_065126.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgvKYkof85aPSpeJUQMwGsEcsejlmbsxxejBQBiAy_mYCIziGi-eMX5ieUhwFD6itURlVWpOXKQQZYDVwOXXarfVc3qBRWcHcokBjKy4BG6rO07iCvqb84lLAAeRiV9aUKyOLc5jO6hITP/s1600/20150418_065126.jpg" height="640" width="480" /></a></div>
<o:p></o:p><br />
<br />
Keep Learning, Keep Growing!!<o:p></o:p></div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-13976536826128160582015-03-26T23:10:00.001+07:002015-03-26T23:23:40.325+07:00Kisah Seorang Pemuda Kaya dan Pakaiannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Konon di
sebuah negeri terdapatlah seorang pemuda yang sangat ulet. Kerja kerasnya
selama bertahun-tahun membawanya tumbuh menjadi seorang pengusaha yang kaya raya. Kekayaannya
meliputi tanah perkebunan, lahan pertanian hingga beberapa peternakan. Tak cukup
disitu, kekayaan yang melimpah telah membuat masyarakat sekitar sangat hormat
kepadanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Hingga
pada suatu hari tersiar kabar Sang Raja di negeri tersebut bermaksud menggelar
sebuah pesta untuk orang-orang terdekatnya. Pesta itu akan digelar di istana
kerajaan selama dua hari dua malam dan pemuda tersebut menjadi salah satu orang
yang diundang Sang Raja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Hingga
waktunya tiba, sang pemuda kaya pun datang memenuhi undangan tersebut. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Pada hari
pertama dia datang ke pesta dengan menngunakan pakaian terbaik yang dia punya.
Mulai dari sepatu, celana hingga baju, semuanya terbuat dari bahan dan model
terbaik di eranya. Sesampainya di pintu masuk istana dia pun disambut bak tamu
agung oleh para pengawal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Malam itu
dia juga suskes menyihir para tamu undangan. Selama pesta berlangsung tak
sedikit orang-orang yang mengerumuninya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Sedang di
hari kedua dia mengubah penampilannya. Dia mengganti pakaian terbaiknya dengan
pakaian yang sederhana layaknya rakyat kecil kebanyakan. Tak nampak lagi hal istimewa
seperti malam sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Alhasil
dia pun diusir oleh pengawal istana saat hendak memasuki istana. Jangankan
masuk ke dalam istana, mendekati pintu masuk pun dia dilarang. Tak ada lagi
sorot mata yang memandangi dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Pada saat
itulah dia berpikir, bila memang yang
dinilai adalah pakaianku, mengapa aku harus senang dan bangga. Sebaliknya, bila
yang dihina bukan diriku melainkan pakaianku, mengapa aku pun harus bersedih
dan berkecil hati?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">**<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Jika kita
begitu dihormati dan disanjung oleh kebanyakan
orang, tidak perlu kita terlalu bangga atau senang. Sebaliknya bila kita dihina dan dicaci janganlah
kita terlalu bersedih. Belum tentu yang dilihat dan dinilai oleh orang lain
selalu benar. Karena tidak semua yang kita miliki harus terlihat oleh orang
lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Cukuplah
pujian dan cacian dijadikan renungan untuk terus selalu memperbaiki diri. Bukankah
Sang Khalik pun menilai kita bukan dari
harta atau jabatan yang kita miliki, melainkan semata-mata dari keimanan dan
ketakwaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Semoga
kita selalu terjaga dari berbagai penyakit hati, saling mengingatkan dan selalu semangat untuk terus
berlomba-lomba mengumpulkan kebaikan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Semata-mata untuk mendapat ridlo-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;">Keep Learning
Keep Growing!!</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-GB; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-GB;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br />
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-17783715424800015152015-03-17T05:41:00.001+07:002015-03-26T23:21:54.606+07:00Karena Asyik Mendengarkan Musik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: inherit;">Musik adalah salah satu hasil cipta rasa dan karsa manusia.Musik dinilai
banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Baik itu sebagai media
penghibur, media berekspresi, hingga sebagai pemersatu sebuah kelompok
masyarakat. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Bagi remaja yang baru merasakan indahnya jatuh cinta, mendengarkan lagu
romantis juga bisa membuat suasana hati makin berseri-seri. Bahkan bagi
sepasang suami istri yang telah bertahun-tahun menikah pun, mendengarkan musik
bisa membangkitkan nostalgia akan masa mudanya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Lain lagi pada perempuan yang sedang mengandung. Alunan musik klasik konon
sangat bagus untuk perkembangan janin di dalam kandungan. Ada pula yang
menyebutkan bahwa musik klasik juga membantu perkembangan otak si jabang bayi. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Sedangkan bagi kaum muda yang sedang mencari jati diri, bermain musik bisa
dijadikan salah satu wadah untuk berekspresi. Biasanya, mereka akan berkumpul
dengan sesama teman yang memiliki kesamaan hobi dan selera musik. Kemudian
bersama-sama bermain musik. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Di sinilah mereka akan banyak belajar bagaimana bersinergi dan berkolaborasi
satu sama lain. Setidaknya mereka bisa mengalirkan energi masa mudanya pada
kegiatan yang positif. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Bahkan berawal dari hobi tersebut, ada beberapa musisi yang tumbuh hingga memiliki
basis massa tersendiri. Iwan Fals dikenal dengan OI-nya. Slank terkenal dengan
Slankers. Di manapun mereka mengadakan konser, hampir dipastikan konser
tersebut akan dipenuhi oleh lautan manusia. Mereka rela mengikuti idolanya di
manapun mereka tampil. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Di sisi lain, pemanfaatan musik yang kurang bijaksana justru bisa membahayakan
diri sendiri. Tak terhitung sudah berapa kasus kecelakaan lalu lintas yang
diakibatkan oleh pengunaan musik yang berlebihan.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Beberapa kasus kecelakaan mobil yang tertabrak kereta terjadi karena pengendara terlalu asyik
mendengarkan musik dan tidak mendengar suara kereta. Belum lagi kasus mobil
yang kehilangan kendali setelah pengendara kehilangan fokus saat mengganti <i>channel</i> radio. <o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Oleh karenanya, pemanfaatan musik perlu ditempatkan sesuai dengan situasi dan porsinya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Alkisah pada suatu sore seusai jam kerja. Seorang wanita muda nan cantik singgah
di sebuah kafe. Di sana dia duduk santai dan membaca majalah sambil asyik menikmati alunan musik. Sesekali diminumnya segelas jus dan dimakannya <i>french fries</i> yang ada di mejanya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Karena sesuatu hal, muncul tanda-tanda dalam dirinya bahwa dia akan kentut. Supaya
tidak terdengar oleh pengunjung lain, dia mencoba kentut mengikuti <i>beat</i> dan
irama musik yang didengarnya. Makin kencang hentakan musik yang didengarnya,
makin kencang kentut yang dikeluarkan.Hingga beberapa kali dia kentut mengikuti irama musik yang didengarnya. Dia
pun tersenyum lega.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Beberapa saat kemudian, dia mulai berkemas dan menghabiskan sisa makanan di meja. Saat beranjak dari tempat duduk, dia heran melihat semua pandangan
mata pengunjung tertuju padanya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Saat itulah dia baru tersadar bahwa dari tadi dia mendengarkan musik melalui
<i>headset</i>-nya.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAX3CbBTuxM6qI5dmCGaopuISgOCcmUMWdtSURHiQjdv9DvYxwSGyZnUhd3S5rM9J_j9q9AOJyefr2NzyrF3FIP_HFSIClqKm87tuBaIYd5hgdDPnDcKBV_NMzhLczdWN6eomYfuTmXYmi/s1600/music_2-t2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAX3CbBTuxM6qI5dmCGaopuISgOCcmUMWdtSURHiQjdv9DvYxwSGyZnUhd3S5rM9J_j9q9AOJyefr2NzyrF3FIP_HFSIClqKm87tuBaIYd5hgdDPnDcKBV_NMzhLczdWN6eomYfuTmXYmi/s1600/music_2-t2.jpg" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;">sumber : wallpaperswide.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Keep Learning, Keep Growing!!</span><o:p></o:p></div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5808609861156846336.post-29984612297661488472014-12-22T11:57:00.001+07:002014-12-22T11:57:19.780+07:00Cerita Pasca Menikah #11 : Hari Ini Dua Tahun Yang Lalu..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Hari ini dua tahun yang lalu, adalah hari yang bersejarah bagi saya dan
istri. Hari dimana ada beberapa hal yang semula haram menjadi halal dan beberapa hal lainnya yang semula halal menjadi
haram. <o:p></o:p><br />
<br />
Hari ini dua tahun yang lalu adalah hari dimana dua keluarga besar dari dua
kota yang berbeda, berkumpul, berdoa, dan terhubung dalam sebuah ikatan
persaudaraan.<o:p></o:p><br />
<br />
Hari ini dua tahun yang lalu adalah hari dimana <a href="http://www.jmmi.its.ac.id/" target="_blank">Masjid kampus ITS</a>
(lagi-lagi) hadir dalam <i>milestone</i>
kehidupan kami. Setelah sempat menyambut kami dalam mentoring akbar saat mahasiswa baru, hari itu Manarul
Ilmi menyambut kehadiran kami sebagai calon suami-istri sekaligus menjadi saksi
bisu prosesi akad nikah kami.<o:p></o:p><br />
<br />
Hari ini dua tahun yang lalu adalah hari dimana Graha Sepuluh Nopember,
tempat dimana kami pernah diterima sebagai mahasiswa baru dan dilepas sebagai
Sarjana Teknik, menyambut para undangan yang datang memberikan restu dan doanya
kepada kami.<br />
<br />
*<o:p></o:p><br />
Kini, dua tahun sudah kami lewati bersama sebagai suami istri. Kami
mendapatkan begitu banyak rezeki yang tak terduga seperti yang Allah janjikan.
Sempat tinggal di sebuah kamar kos berukuran 3x4 sebelum mengontrak sebuah rumah dengan 2 ruang kamar tidur. <o:p></o:p><br />
<br />
Satu setengah tahun kemudian, kami pindah lagi. Tidak lebih besar, namun Insya Allah lebih nyaman karena rumah tersebut kami desain
sendiri sesuai dengan kebutuhan. Sekali lagi Allah menunjukkan kekuasaan-Nya.
Allah berikan keleluasan rizki kepada kami dan kedua orang tua kami (<i>semoga Allah menyayangi kedua orang tua kami
sebagaimana mereka menyayangi kami</i>). <o:p></o:p><br />
<br />
Kini, dua tahun usia pernikahan. Kami bukan lagi “berdua” namun “bertiga”.
Setelah sempat menikmati masa-masa indah hidup berdua selama kurang lebih 6
bulan, kehadiran bayi laki-laki lucu,
riang, susah diam yang kami beri nama Umar Azka Al Faruq Wahid, membuat kami <o:p></o:p><br />
Buyut memanggilnya Umar. Kung-Uti dan Mbah Tung-Mbah Ti memanggilnya Azka.
Sedang kami, selain Azka kami juga memanggilnya dengan <i>nickname</i> Pupa* (<i>semoga kau
selalu dalam lindungan-Nya</i>).<o:p></o:p><br />
<br />
**<o:p></o:p><br />
Di awal-awal membangun rumah tangga, tak selamanya kami jalani dengan mulus,
ada kalanya hidup ini dibumbui oleh romantisme anak muda, perbedaan pendapat
hingga perselisihan. Sewajarnya dalam proses bersatunya dua insan dengan kultur
dan karakter yang berbeda. Konflik, kompromi, dan kolaborasi akan selalu hadir sebagai
proses adaptasi. Harus diakui bahwa hal tersebut membuat hidup kami makin
dinamis. <o:p></o:p><br />
<br />
Satu hal yang saya ingat saat <a href="http://jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar321/knlb1369882931.pdf" target="_blank">Prof.Abdullah Shahab</a> menyampaikan khutbah
pernikahan. Bahwa pernikahan yang hanya dilandasi karena cinta semata, tidak
akan berumur panjang. Oleh karenanya
usia pernikahan akan berumur panjang bila dilandasi karena ibadah.<br />
<br />
Semoga Allah
selalu memudahkan jalan kami untuk terus mendekat pada-Nya, memperbaiki dan
meningkatkan kualitas diri. Hingga, usia dan kesempatan yang tersisa bisa kami
maksimalkan untuk sebanyak-banyaknya memberikan manfaat. <o:p></o:p><br />
<br />
***<br />
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: xx-small;">Happy Anniversary mon chéri Tyzha Inandia. Terima kasih atas segala bentuk perhatian dan kasih sayang. </span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: xx-small;">Mohon maaf atas segala salah dan kebodohan yang membuatmu geli dan tak habis pikir. hehe. </span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: xx-small;">Selamat hari Ibu duhai ibu muda Ummu Umar "Pupa" Azka.</span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></i></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQDqfGtTviRTE7gZd2PtAHqvitanEQkVChSXMNH7CNKnm0p7LhHDVOqEhSUwMhCLzHeAPqOJwwcRKw8IniuUAxAL1qu02jd1CYhVLcyaJNXYh057kZ5ZY780pxlCiMLyPeAGPLk5W1OBGX/s1600/Hari+Ini+2+tahun+yang+lalu+1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQDqfGtTviRTE7gZd2PtAHqvitanEQkVChSXMNH7CNKnm0p7LhHDVOqEhSUwMhCLzHeAPqOJwwcRKw8IniuUAxAL1qu02jd1CYhVLcyaJNXYh057kZ5ZY780pxlCiMLyPeAGPLk5W1OBGX/s1600/Hari+Ini+2+tahun+yang+lalu+1.JPG" height="425" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dua keluarga berbeda yang terikat menjadi satu.<br />Dari ki-ka : Nisa, Salsa, Salas, Bapak Endi, Mamah, Royyan, Mas Ganteng, Mbak Cantik, Ibu, Bapak Hatta, Izzah, dan Adryn. </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2q4ka4eAM1oxdpkCBBuY3Ylhez4dTsiZqSVX1i71jB_YbZ8iTdv0toxCyEWP3f9Ma87guwd97oLP5p3pawLqvFSXoJ4nFjy1hhmP9eGOpCpBn39vjM_iuBKFiF11T9uVT9rzuPa95tyEa/s1600/Hari+Ini+2+tahun+yang+lalu+2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2q4ka4eAM1oxdpkCBBuY3Ylhez4dTsiZqSVX1i71jB_YbZ8iTdv0toxCyEWP3f9Ma87guwd97oLP5p3pawLqvFSXoJ4nFjy1hhmP9eGOpCpBn39vjM_iuBKFiF11T9uVT9rzuPa95tyEa/s1600/Hari+Ini+2+tahun+yang+lalu+2.JPG" height="424" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Semalam saja, Ratu dan Raja<span style="text-align: left;"> </span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmyEq0YQ15QcG88ZhBggsvWWpWDxiggrIGf4d23r-Al7zLXDPxKsTjA5Pn1QWNhLNtXysaWQi-dwsJ64iQWV-0Zzvcbfko-oVCnqXG0t-rwlYByOBwxU3MYYT3BLZNtPpecLlAw47NFwKQ/s1600/Hari+Ini+2+tahun+yang+lalu+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmyEq0YQ15QcG88ZhBggsvWWpWDxiggrIGf4d23r-Al7zLXDPxKsTjA5Pn1QWNhLNtXysaWQi-dwsJ64iQWV-0Zzvcbfko-oVCnqXG0t-rwlYByOBwxU3MYYT3BLZNtPpecLlAw47NFwKQ/s1600/Hari+Ini+2+tahun+yang+lalu+4.jpg" height="480" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ummi, Abbi, dan Pupa Azka</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<i><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></i></div>
<br />
Keep Learning, Keep Growing!!<o:p></o:p><br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;">*Pupa : Pemuda Ulet Pemberani dan Amanah..tsahh!</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
essa.abubakarhttp://www.blogger.com/profile/11833055439064998450noreply@blogger.com0