Rabu, 29 Februari 2012

Keturunan Timur Tengah

sumber : muslimphotos.co.in

Diceritakan pada suatu pagi di hari pertama masuk sekolah taman kanak-kanak, seorang guru berdiri di depan pintu masuk sekolah. Sembari menyapa dan menyalami satu per satu muridnya, hingga muncullah seorang murid baru yang nampak imut dan menggemaskan. Kemudian Bu Guru pun membungkukkan badannya sembari mencubit gemas pipi sang murid.

Bu Guru : "Hallo Assalamu'alaykum...ih manisnyaa, ini siapa namanya?"

Penuh percaya diri sang murid pun menjawab meski terbata-bata dan cadel.
Caca : "Wa'alaykumcalamm..nama caya Caca...:)"
           (Wa'alaykumsalamm..nama saya Caca...)

Bu Guru : "Pinternya Caca. Caca berangkat sama siapa?"
Caca : "Ummmmmiiiiiiiiiii...itu Ummi Caca macih naluh cepeda motol"
          (Ummmmmiiiiiiiiiii...itu Umminya Caca masih naruh sepeda motor)

Bu Guru : "Wah Caca berani ya..langsung masuk ke sini sendirian. Sudah berani, cantik lagi..:)
Caca : "Iya, Caca kan ketulunan timul tengah, jadiii halus belani dan cantik Bu Gulu"
           (Iya, Caca kan keturunan Timur Tengah, jadi harus berani dan cantik Bu Guru)

Seperti sudah diduga, Bu Guru pun bertanya penuh keheranan.
Bu Guru : " Timur Tengah??"

Penuh muka polos, Caca pun menjawab.
Caca : "Iya Caca ketulunan Timul Tengah, Ummi dali Kalimantan Timul, Abi Dawa Tengah"
          (Iya Caca keturunan Timur Tengah, Ummi dari Kalimantan Timur, Abi Jawa Tengah)



Keep Learning, Keep Growing!!!

Selasa, 28 Februari 2012

Lika-Liku Keimanan


Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). QS.Al Imron:8


Seperti yang pernah saya baca dalam sebuah halaman di buku "Tuhan, Inilah Proposal Hidupku", karya  Jamil Azzaini, saya mendapatakan sesuatu yang berharga tentang arti pentingnya perencanaan dalam penyusunan sebuah proposal. Demi sebuah acara 17 Agustus yang hanya berlangsung beberapa hari, kita rela mati-matian membuat proposal jauh-jauh hari, bahkan beberapa bulan sebelumnya.

Hal yang sama tentu saja seharusnya diterapkan juga untuk kehidupan kita sehari-hari. Demi sebuah tujuan hidup atau perjalanan hidup yang akan berlangsung bertahun-tahun di dunia. Dan berujung di akhirat untuk selamanya. Tentu saja kita perlu sebuah perencanaan/proposal hidup yang salah satunya berwujud program kerja yang harus dijalani tiap harinya.

Namun aktivitas yang padat seringkali jadi alasan sehingga program kerja yang telah disusun rapi pun bisa rusak berantakan. Sudah bukan rahasia lagi bila kehidupan kita mengalir seperti halnya kurva sinusoida, ada saatnya naik dan ada waktunya turun.

Minggu malam saya dikejutkan oleh orang-orang yang selama 6 bulan terakhir ini selalu liqo' bersama. Kebanyakan dari beliau benar-benar rendah hati dan  bermuka polos. Penampilannya sangat sederhana. Raut mukanya pun jauh dari kesan seorang kyai. Sama seperti saya, kebanyakan hanyalah karyawan/buruh pabrik biasa.

Saya membayangkannya seperti tokoh-tokoh di film Shaolin Soccer. Bermimik datar dan berpenambilan sangat bersahaja, namun memiliki kekuatan dahsyat di baliknya. Meski secara pendidikan tidak setinggi saya, atau sebagainya, namun hati kecil saya berkata mereka memiliki nilai yang lebih dimata Alloh. Lebih segala-galanya di banding saya.

Semua berawal saat tahfidz bersama untuks salah satu surat di Juz 29 yang memang menajdi tugas bersama. Saat itu saya masih bisa mengikutinya. Namun giliran pindah ke surat di Juz 30, saya sama sekali tidak bisa mengikuti, sedang bapak-bapak ini sangat lancar melafalkan ayat demi ayat di Juz 30.Saya bahkan harus membuka Al-Quran karena memang belum hafal Juz 30.

Sepanjang perjalanan pulang dari liqo' saya terus berpikir, bagaimana mungkin orang yang kesibukannya lebih padat dari saya, memiliki keluarga dan beban yang jauh di atas saya. Belum lagi penghasilan per bulan yang mungkin juga bisa sama atau bahkan beberapa di bawah saya. Namun masih bisa menyisihkan waktunya untuk terus meningkatkan kualitas ibadah, hafalan Al Quran, dan ibadah sunnah lainnya.

Pada akhirnya saya diingatkan agar harus selalu bersyukur. Di tengah naik turunnya keimanan dan kualitas ibadah, saya masih diberi sebuah kemudahan untuk bergaul dan dikelilingi orang yang selalu mengingatkan kepada kebaikan. Lebih dari itu, mereka (beliau-beliau ini) telah menginspirasi saya dengan caranya masing-masing. Setidaknya, setelah mendapat petunjuk berupa inspirasi dari mereka, saya berdoa semoga tetap terjaga dari segala perbuatan yang dapat mengurangi kualitas diri maupun ibadah.

Semoga Alloh selalu mengelilingi kita dengan figur-figur yang bisa terus mengingatkan kita  ke arah kebaikan. Hingga kita bisa mewujudkan proposal hidup menjadi kenyataan. Selamat malam dan selamat istirahat. :)



Keep Learning, Keep Growing!!

Jumat, 24 Februari 2012

Ayam, inikah salah satu passion saya?

Menjelang akhir tahun 2011 saya berhasil menyelesaikan sebuah buku karya Rene Suhardjono yang berjudul Your Job isn't Your Career. Disebutkan olehnya passion bukan hanya sekedar hobby atau pekerjaan yang disukai. Lebih dari itu passion adalah aktivitas yang bila kita lakukan, mampu membuat kita merasa sangat nyaman (enjoy) hingga lupa waktu.

Berbicara passion, saya sempat berpikir apakah passion itu menular? Apakah passion bersifat genetis yang bisa diturunkan secara biologis?Ayah saya adalah orang yang begitu passionate kepada tanaman dan hewan ternak. Aneka tanaman hias dan hewan ternak pernah beliau kembang biakan.

Hampir setiap pulang kerja atau ada waktu senggang, sudah pasti beliau selalu ada di pekarangan rumah. Beliau sangat rajin membersihkan kandang, mencabut rumput liar. Hingga pekarangan kami pun selalu bersih dan jauh dari bau yang tidak sedap.

Sedari kecil saya sudah terbiasa untuk membantu beliau, entah itu hanya menyirami tanaman, menanam bibit baru,  memberi makan ayam, membersihkan kandang, hingga bersepeda pergi ke sawah membawa satu karung kosong dan mencari rumput untuk kelinci atau marmut. Tidak hanya merawat, saya pun terbiasa memotong dan mengolah dagingnya.

Aktivitas itu secara tidak langsung mengasah kecerdasan saya terhadap hewan dan tanaman. Meski saya akui, saya lebih tertarik ke hewan ternak. Selepas SMA atau saat memulai kuliah, aktivitas tersebut praktis jarang saya lakukan. Saya tidak pernah lagi berkutat dengan aktivitas yang berkaitan dengan hewan ternak.

Hingga suatu hari, saat sedang istirahat di quarry shale (tambang tanah liat), saya melihat sekumpulan ayam. Seketika saya terbawa ke masa 5-10 tahun yang lalu saat saya sedang gila-gilanya merawat ayam.Sesaat kemudian, saya pun beranjak dari tempat duduk dan mulai mendekati sekumpulan ayam tersebut.Saya berjalan pelan sembari mengeluarkan suara-suara aneh. Hehehe.

Perlahan saya pun semakin dekat dengan mereka, tanpa rasa takut dan curiga, mereka pun mendekati saya. Yee,,dengan ayunan tangan yang pelan, saya pun berhasil menangkap seekor ayam jantan/jago. Senang rasanya bisa merasakan kembali sensasi yang telah lama hilang. Hehe. Bersamaan dengan itu otak saya seperti menghasilkan hormon endorfin yang cukup banyak. Sepertinya kecerdasan saya dengan hewan (ayam) masih belum hilang.


Ayam, inikah salah satu passion saya?Hehe

Kelak saat saya mulai mendirikan rumah pribadi, akan saya sisihkan sebagian lahan untuk memelihara ayam. Saya akan mengoleksi berbagai macam ayam, mulai dari ayam bekisar, ayam bangkok, ayam arab, hingga ayam cemani atau ayam hutan. Saya akan buat rumah saya ramai dengan kokokan ayam di pagi hari. :)


Keep Learning, Keep Growing!!!

Kamis, 23 Februari 2012

Rabu, 22 Februari 2012

Quote of the Week (Pria Sejati)

Sumber : tl.bestpicturesof.com
 Pria (paling) sejati 
adalah 
Pria yang berani (memutuskan untuk) 
menikah di usia muda. 

(Ernest Prakasa-2012)


Segenap rasa hormat dan bangga serta syukur untuk ketiga teman saya, 
Aditya Rohmani (Menteri Kebijakan Publik BEM ITS 2009),
Didi Masda Riyadi (Mendagri BEM ITS 2009),
dan segera menyusul
Arief Hidayat (Manajer ciCak - Kopma dr.Angka ITS 2008)
Doa dan harapan agar terwujud keluarga muslim yang sakinah, mawaddah, warohmah,
serta kemudahan bagi siapa saja (termasuk saya) untuk mengikuti jejaknya.:)



Keep Learning, Keep Growing!!

Selasa, 21 Februari 2012

My Weekly Gallery (The Art of Overhaul)

19 February 2012 became the last day for my involvement in yearly overhaul. I have been involved started from 3rd of February. Initially I only intend to learn about the EP, but in the end I get a lot of things.Among the mechanical engineers, we felt that we were getting closer to each other.  

I also enlarge my relationship by getting new relations. More or less I started to know the black and white the world of contracting. I began to understand a little detail of activities ranging from inspection, execution to commissioning.  

One that interests me is welding!! Yes, couple days ago, when the work has started over, I took time to gain knowledge directly from the welder to learn how to weld. And those details have been outlined in a gallery which I call as the art of overhaul.  

This picture told us how to lift the collecting plate up.
Mobile crane, trailer truck, and other heavy equipment were needed in such work.
If you want to know how confined this workplace, yes this picture is the answer.  Those are the installation of collecting plate and discharge electrode which approximately each other just 200 mm in space.
Not only confined, it's also dark.
I've to inspect each part in detail.
Since this year, we put some kind of plate to make us easy in doing some inspection inside the EP
We used to take a rest after lunch break by sleeping, This work really take much energy. Sleep in peace!
Even Ferry and me don't have any time for having breakfast in "warung". We often buy it in front of our housing then bring  and eat it at office. Gudeg is always our favorite menu.
By this overhaul, we feel that we are getting closer to each other. We were tired, happy, and other emotions which were felt together. Even we had a dinner as Mech.Engineering student did, "makan ala mesin" hehhe.  Solidarity Forever!!
After took a some kind of short course of welding from the welder, I got a chance to weld the outer roof. Not to bad, but I'm gonna learn more seriously in welding practice. Who knows someday I'm able to be Welding Inspector or even Welding Engineer. Hehe 

Yeayy,,this picture was taken after the work hours. Both of them were worker who involved in this project.
The last but not least, I always had a chance to take a pose for a second.Hehe



Keep Learning, Keep Growing!!

Senin, 20 Februari 2012

Kisah Seorang Penebang Kayu dan Anak Lelakinya

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
QS Ar Rahman (55:13)


*
Dikisahkan ada seorang penebang kayu dan anak lelaki satu-satunya. Sang penebang kayu bermaksud melatih anak satu-satunya untuk menebang, sehingga bisa meringankan bebannya. Berhari-hari ia melatih anaknya di pelataran rumahnya.

Setelah sekian lama dan dinilai siap untuk mencari kayu di hutan, maka dibawalah sang anak ke dalam sebuah hutan yang sangat lebat. Dia bermaksud ingin melihat bagaimana cara anaknya memilih dan menebang pohon.

Kemudian disuruhlah sang anak untuk menelusuri sebuah jalan setapak kecil sendirian. Dimintanya untuk memilih sebuah pohon yang paling besar untuk kemudian ditebang. Namun ada satu syarat yang diminta oleh sang penebang kayu kepada anaknya dan harus dipatuhi. Yaitu kewajiban untuk terus berjalan maju dan pantangan untuk mundur kembali ke belakang.

Maka sang anak pun dengan percaya diri dan berbekal sebuah kapak mulai menyelusuri jalan setapak sembari memilih batang pohon yang paling besar. Baru beberapa meter dia melangkah, nampaklah sebuah pohon yang sangat besar. Sebelum menebang, dia berpikir "Ah, barangkali di depan sana masih ada lagi yang lebih besar lagi". Dia pun menyurutkan niatnya untuk menebang dan meneruskan perjalanannya.

Belum jauh dia melangkah, terlihat lagi sebuah pohon yang lebih besar. Dia pun bergegas mendekati pohon tersebut dan bersiap menebang. Namun lagi-lagi dia berpikir "Ah, di depan sana pasti ada yang lebih besar lagi". Lagi-lagi dia pun membatalkan niat untuk menebang pohon dan kembali meneruskan perjalanannya.

Berkali-kali dia menemukan pohon yang selalu lebih besar dan berkali-kali pula dia membatalkan niat untuk menebangnya. Hingga di penghujung jalan setapak tersebut tidak satupun pohon yang berhasil dia tebang.

**
Kita seringkali terlalu pilih-pilih dalam banyak hal. Kita terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menimbang-nimbang daripada bertindak mengambil resiko. Kita terlalu sering mengeluhkan keadaan ketimbang mensyukuri apa yang telah didapat. Kita lebih suka menyesali daripada memanfaatkan apa-apa yang telah diraih.

Bila sedikit berpikir jauh ke depan, segala sesuatu yang telah kita peroleh dan terima bahwasannya adalah yang terbaik untuk kita. Tidak ada satupun manusia yang mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi esok hari. Bisa jadi apapun bentuknya dan berapapun jumlahnya yang kita punya dan kita raih hari ini adalah bekal terbaik untuk hari esok. Begitu pula apapun yang kita dambakan saat ini, belum tentu bermanfaat di kemudian hari, atau bahkan justru memberikan mudharat ketimbang manfaat.

Kita diciptakan oleh Alloh dengan segenap kemuliaan yang melekat sejak pertama kali dilahirkan. Kita dikaruniai akal dan kecerdasan yang lebih tinggi di antara mahluk lainnya. Kita pun dibekali dengan sisi emosional, rasa, dan hawa nafsu yang bila dikelola dengan baik akan membuat hidup kita semakin bermakna.

Itu sebabnya tidak semua yang kita inginkan dan dambakan selalu kita dapat dengan sempurna. Karena dengan akal, kecerdasan, rasa dan segenap kemuliaan lainnya, kita bisa menyempurnakan apa-apa yang kurang sempurna. Kita bisa memadukan beberapa diantara ketidaksempurnaan tersebut untuk menjadi sebuah kesempurnaan baru yang jauh lebih bermanfaat.

Secara pribadi saya berdoa untuk diri saya sendiri dan kita semua agar selalu dikaruniai kedewasan dan keikhlasan untuk mensyukuri tiap nikmat yang kita peroleh. Kita dilahirkan bukan hanya untuk menerima segala sesuatu dalam keadaan sempurna, namun bagaimana membuat sesuatu yang kurang sempurna menjadi lebih sempurna, setidaknya untuk kita sendiri. Selamat beraktivitas dan tetap semangat!!



Keep Learning, Keep Growing!!

Jumat, 17 Februari 2012

Lupa Hari, Tanda Saya Menikmati Hidup (Part 2) :)

Saat memulai menulis artikel ini, saya masih berada di Central Control Room (CCR) NAR Plant, itu sekitar pukul 8 malam. Kini jam saya menunjukkan 8 menit lagi menuju pukul 11 malam, saat saya kembali membuka notebook untuk menyelesaikan artikel ini.

Beginilah siklus hidup saya selama 14 hari terakhir. Kurang lebih12 jam dalam sehari saya habiskan di plant. Cukup melelahkan awalnya, namun terbiasa pada akhirnya. Meski demikian saya harus berkata jujur bahwa saya banyak kehilangan waktu berharga.

Kalau bukan karena keinginan saya yang begitu kuat untuk belajar tentang Electrostatic Precipitator secara serius, sudah pasti saya quit di hari ke 4 atau ke 5. To be honest, akhir-akhir ini saya kesulitan menyisihkan waktu untuk menulis blog, membaca buku, bahkan tilawah dan tahfidz. Jadwal menulis yang semula pagi pun baru bisa terlaksana pada malam harinya.

Saya tidak bisa membayangkan andai saya bekerja di off shore atau industri pertambangan, yang memiliki 12 jam kerja dan memiliki sistem kerja on off. Bisa jadi blog ini tak pernah ada dan terawat. Daftar buku yang saya baca pun akan mandeg tak bertambah.

Selain alasan hasrat untuk belajar tentang EP, ada satu lagi yang membuat saya bisa survive dan tetap menikmati hari-hari selama overhaul. Apalagi kalau bukan orang-orang di sekitar saya. Bila minggu lalu saya sudah bercerita tentang orang-orang di luar Holcim, maka kini giliran saya menceritakan orang-orang di lingkungan Holcim yang banyak menemani, membimbing, dan membagi ilmunya kepada saya.

1. Pak Bambang
    Inilah aktor/lakon/dalang di balik semua keterlibatan saya dan teman-teman lainnya di overhaul. Beliau-lah yang saya maksud sebagai engineer yang meminta saya dan beberapa teman untuk meng-handle masing-masing sebuah project. Lulusan Teknik Mesin UNDIP ini adalah Kiln Mechanical Engineer.

Overhaul kali ini , ada sekitar 8 projects yang harus di supervisi olehnya. Itu sebabnya, beliau meminta partisipasi peserta GDP untuk membantunya. Kami diberi list pekerjaan, step dan langkah-langkah pekerjaan, dan tiap hari kami harus menyampaikan daily report. Sejauh ini saya bekerja sama dengannya, saya merasa cukup nyaman. Beliau begitu kebapakan, sederhana luwes dalam berkomunikasi, pandai mendelegasikan tugas, dan rendah hati.

Namun, dari sekian banyak penilaian saya tentang beliau, saya paling terkesima dengan kemampuannya untuk selalu tenang dan menjaga emosi.  Segenting apapun situasinya, beliau selalu tampak tenang dan tidak marah.




2. Pak Taufik
    Tidak lain tidak bukan, beliau lah orang "ngapak" pertama di Maintenance Dept yang berhasil saya temukan. Kesamaan latar belakang budaya membuat kami semakin akrab. Itu sebabnya saya cepat nyaman bekerja sama dengannya. Pak Taufik adalah seorang Team Leader untuk  Kiln Mechanical Maintenance team.

Karakter beliau mengingatkan saya dengan sosok field coach semasa Kerja Praktik di PT. Pertamina RU IV Cilacap, Pak Sunaryono (Naryo). Bila Pak Naryo menyuruh saya untuk naik turun tanki minyak, maka Pak Taufik tanpa ragu menyuruh saya untuk naik-turun dan keluar-masuk EP. Beliau berdua termasuk field coach yang memiliki semangat untuk men-develope bawahannya dengan pekerjaan kecil, sederhana, namun tetap make sense.

Sama halnya dengan Pak Bambang, beliau cukup sabar, humoris, dan santun. Beliau, menurut saya, berhasil memimpin tim Kiln Mechanical Maintenance dengan baik.




3. Pak Sulastaryo (Taryo)
    Bila sosok Pak Taufik mengingatkan saya dengan sosok Pak Naryo, maka Pak Taryo berkali-kali membuat saya ingat pada salah satu paman saya di desa. Mukanya sangar. Perawakannya tidak terlalu tinggi namun berotot. Namun tutur katanya lembut, pandai mendelegasikan tugas, dan yang terpenting suka berbagi ilmu.

Satu hal yang membuat saya langsung cocok dengannya adalah kenyataan bahwa kami berasal dari kota yang sama, Cilacap Bercahaya. Hehe. Itu sebabnya komunikasi kami berlangsung sangat mulus. Saya bukannya pilih-pilih dalam bergaul, bukan pula rasis. Hanya saja saya perlu tahu latar belakang seseorang sebelum memilih bentuk komunikasi yang tepat, sehingga tercipta hubungan interpersonal yang hangat.

Selama overhaul ini, beliau banyak membagi ilmu tentang equipment yang ada, part, dan bentuk maintenance pada dilakukan. Sebagai seorang team member, beliau termasuk orang yang kreatif, komunikatif, dan tentu saja terampil dalam melaksanakan aktivitas lapangan.  
 


    Di samping para karyawan, kehadiran teman pun banyak membantu saya dalam banyak hal. Teman bisa jadi tempat untuk curhat, bertanya, dan tentu saja belajar bersama.

4. Dani
    Dani dan saya adalah sama-sama bimbingan Pak Taryo. Bedanya, Dani menangani EP Cooler, sedang saya menangani EP Raw Mill. Sebagai seorang siswa EVE, dia memiliki semangat dan usaha yang sangat keras. Kami pun banyak berdiskusi dan sharing ilmu. Dibanding saya, keterampilan dia dalam memperbaiki suatu equipment berada di atas saya. Begitu pula dengan pengetahuannya di bidang maintenance. Dalam beberap hari ke depan kami akan melakukan inspeksi bersama di kedua EP tersebut. Semangat belajarnya banyak mengilhami saya untuk terus belajar apapun tanpa henti.





5. Bagus Dewaji (Ajik)
    Alumni D3MITS angkatan 2004 ini merupakan yang tertua diantara anak-anak mesin. Dia meneruskan S1 pada tahun 2008 melalui program Lintas Jalur. Meski banyak orang yang menilai dia innocent saat pertama kali bertemu dengannya, namun kegilaannya dan selera humornya jauh melebihi perkiraan kita semua. Setiap kami berkumpul di CCR, obrolannya selalu mengundang gelak tawa, terlebih bila sudah masuk ke topik bahasan yang berstatus Parental Advisory. Selama overhaul ini, dia memegang Link Pan Conveyor Replacement Project.



6. Dede Kaladri (Dede)
    Inilah teman duet saya di EP. Sebagai seorang electrician dia juga memiliki banyak list pekerjaan di EP. Kami banyak berdiskusi, belajar, melakukan inspeksi di dalam EP, naik turun Collecting Plate Frame dan DE Frame. Tidak hanya itu, dia sangat ringan tangan. Dia tak segan-segan melakukan pekerjaan kasar di roof EP dan membantu para pekerja. Meski berpendidikan tinggi, dia tidak pernah memandang apapun bentuk pekerjaannya. Selama dia masih bisa membantu, sudah pasti Dede akan terlibat dan membantu pekerjaan tersebut. Hal ini  ditunjang dengan kemampuan berkomunikasi yang hebat dengan orang yang di bawahnya.


 7. Ferry Nur Hidayat (Ferry)
    Tanpa ragu saya mengatakan bahwa dialah orang paling sering bersama dengan saya. Bukan apa-apa, selain karena tinggal serumah, bahkan sekamar, kami berangkat dan pulang kerja pun selalu bersama. Lulusan Teknik Mesin UGM ini adalah orang yang memiliki semangat yang sangat tinggi untuk belajar dan berkembang. Kami banyak menghabiskan waktu untuk saling tukar cerita, berdiskusi, dan belajar bersama. Diskusi yang kami lakukan tidak mengenal ruang dan waktu. Bahkan ketika mandi pun kami masih sempat berdiskusi tentang kurva tegangan-ragangan sebuah baja. Dan sebelum tidur, kami sering bercerita tentang apa yang kami dapatkan dalam satu hari. Terutama tentang proyek masing-masing. Kali ini Ferry menangani perbaikan Kiln Tyre yang mengalami keretakan. 



Oh ya, kami punya kebiasaan untuk membiasakan mengobrol dalam bahasa Inggris, bukan karena apa, ini berawal dari keinginan kami untuk meningkatkan nilai TOEIC kami yang masih terjerembab di papan bawah. Heheh

8. Lazzarina (Rina)
    Bila ada yang menanyakan siapa oran maintenance paling cantik, sudah pasti Rina jawabnya. Bagaimana tidak,  dialah satu-satunya perempuan di antara anak mesin lainnya. Dia berasal dari Malang dan lulusan Teknik Mesin Brawijaya. Dia lulus dengan predikat cumlaude dan menyelesaikan kuliah hanya dalam waktu 3.5 tahun. Sebagai perempuan, kemampuan logikanya jauh diatas rata-rata perempuan kebanyakan. Itu sebabnya lebih banyak yang bilang dia tomboy ketimbang feminim. Hehehe. tak hanya itu, kemampuannya berkomunikasi dalam bahasa Inggris juga cukup membuat saya bersemangat untuk belajar hal yang sama. Overhaul kali ini dia memegang proyek terkait perbaikan dan pergantian part pada Hydraulic Roller Breaker bersama seorang expert dari luar negeri.



Tanpa mengesampingkan rekan-rekan yang lain, saya menulis hanya sampai Rina. Sebenarnya masih ada Avid dan Ganda. Namun karena waktu yang semakin larut dan rasa lelah yang tak dapat dibohongi, saya cukupkan sampai Rina. Insya Alloh kelak bila ada momen yang tepat, saya pun akan bercerita tentang Avid, Ganda, dan rekan lainnya. Selamat beristirahat.


Keep Learning, Keep Growing!!

Kamis, 16 Februari 2012

Tugas Nomer Satu Seorang Pemimpin


Foto (dengan sedikit editting) : changingwinds.wordpress.com

Seringkali kegagalan ataupun keberhasilan sebuah tim atau organisasi atau apapun yang melibatkan banyak orang dan bersifat long lasting, terletak pada proses regenerasi dan kaderisasi. Kesuksesan tidak lagi hanya dilihat dalam sebuah potret yang real time, namun menjadi sesuatu yang dijaga agar sustain hingga jangka waktu yang lama.



Karena dimanapun, kapanpun, dan apapun bentuknya, entah itu ormas, parpol, perusahaan atau bahkan negara, pasti menginginkan keberlangsungan hidup yang lebih lama. "Eksistansi" menjadi jauh lebih penting ketimbang kesuksesan yang gemilang namun hanya bertahan sesaat.

Di sinilah fungsi seorang pemimpin sebagai nakhoda dalam sebuah tim harus berpikir visioner. Dia harus berpikir bahwa kesuksesan yang diraih saat ini harus mampu dipertahankan dan ditingkatkan di waktu yang mendatang, bahkan saat sang pemimpin tersebut sudah tidak ada ataupun tidak lagi menjadi orang nomer satu di timnya. Dalam bahasa lain sang pemimpin harus berorientasi pada sustainable oriented atau think ahead, bukannya mengambil sikap pragmatic oriented.


Oleh sebab itu, tugas pemimpin di hari pertamanya dia memimpin adalah bagaimana menyiapkan penerus yang jauh lebih baik darinya.  Dia harus mampu mendevelop orang-orang di sekitarnya. Semangat untuk berbagi ilmu menjadi sesuatu yang wajib melekat di dalam jiwa tiap pemimpin, sehingga transfer knowledge menjadi jauh lebih efektif. Dan berbagai macam aktivitas yang membuat budaya untuk belajar dan berkembang menjadi sangat kental di dalam tim yang dipimpinnya.

Kini pemimpin bukan lagi orang yang paling benar pendapatnya, paling cerdas pemikirannya, paling hebat skill nya dan harus dipatuhi semua perintahnya. Saat ini pemimpin yang ideal adalah orang yang mampu melihat, mengumpulkan, dan memadukan setiap potensi-potensi yang ada di dalam timnya menjadi kekuatan baru yang luar biasa. Oleh karenanya, kesuksesan sebuah tim ditentukan juga oleh orang-orang di sekitar pemimpin. 

Percayalah, keberadaan orang-orang yang memiliki anggota tim yang berkualitas tinggi, selain akan mempermudah tugas pemimpin dalam kesehariannya, juga akan mempermudah tim tersebut meraih kesuksesan yang lebih baik meski telah berganti pemimpin. Karena bagi saya, kesuksesan pemimpin sejatinya bukan semata-mata terletak pada keberhasilannya menaikkan prestasi tim di masanya, namun terlihat bagaimana dia melahirkan pemimpin baru yang lebih hebat darinya.

Hal ini berkali-kali menjadi beban pikiran saya. Apakah sepeninggal saya, organisasi yang pernah saya pimpin lebih banyak meraih kesuksesan atau kegagalan? Karena di tiap kesuksesan dan kegagalan yang diraih saat ini, sedikit banyak ada peran saya didalamnya. Dengan segenap kerendahan hati, saya berdoa semoga para penerus saya terus diberi kemudahan untuk berprestasi lebih baik dari saya. Dan dimanapun saya kelak berkiprah, saya selalu diberi kekuatan untuk menorehkan prestasi yang lebih baik dari pemimpin-pemimpin terdahulu.



Keep Learning, Keep Growing!!

Selasa, 14 Februari 2012

Hukum Berpasang-Pasangan (Law of Sex)

"Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan 
agar kamu menyadari (kebesaran Alloh)"
(QS. adz-Dzariyat [51]:49)


Akhir pekan lalu saya memulai membaca buku karya Quraish Shihab yang berjudul Pengantin Al Quran, setelah sebelumnya saya berhasil menamatkan buku karya Dr. Djokosantoso Moeljono yang berisi tentang manajemen kepemimpinan korporat. Saat pertama kali membaca pendahuluan buku Quraish Shihab, sekilas saya menemukan ada sesuatu yang selaras dengan salah satu bagian di buku Dr.Djokosantoso Moeljono, yaitu terkait makna dan arti penting kehadiran pasangan hidup.

Dituliskan oleh Quraish Shihab bahwa ada satu alasan mengapa setiap mahluk melakukan perkawinan, yaitu adanya naluri untuk melahirkan dorongan seksual. Ikan salmon bahkan harus berenang melawan arus dari samudera menuju hulu sebuah sungai untuk berkembang biak demi meneruskan generasinya. Bunga-bunga bermekaran dengan indahnya, merayu burung dan lebah untuk mengantarkan benihnya ke kembang lainnya untuk dibuahi.
Bahkan diceritakan tidak hanya hewan dan tumbuhan, atom yang negatif dan positif  bertemu untuk saling tarik-menarik demi memelihara eksistensinya. Agaknya tidak ada naluri yang lebih kuat dibanding naluri dorongan pertemuan dua lawan jenis, pria dan wanita, jantan dan betina, positif dan negatif. Demikianlah kebesaran Alloh menciptakan segalanya berpasang-pasangan.

Di sisi lain Dr. Djokosantoso berpendapat dalam bukunya bahwa salah satu kunci kesuksesan seorang pemimpin adalah kemampuannya menyeimbangkan antara urusan pekerjaan dan rumah tangga. Ada sebagian pemimpin meraih begitu banyak kesuksesan dalam karirnya, namun terlibat berbagai skandal yang menghancurkan rumah tangganya.

Pada akhirnya karir yang gemilang pun tak ada artinya bila tidak dibarengi kehidupan rumah tangga yang harmonis. Karena sosok pemimpin pada hakekatnya adalah figur yang menjadi contoh bagi orang yang dipimpinnya. Tentu saja, pemimpin yang sukses di karir dan kehidupan pribadinya akan menjadi role model yang sempurna.

Saya sendiri melihat keterkaitan yang sangat kuat  antara kesuksesan seseorang dan peran pasangannya. Bertahun-tahun saya berorganisasi, kesuksesan seorang ketua selalu dibarengi dengan hubungan yang harmonis antara dia sendiri dengan rekan-rekan lainnya sebagai partner kerja.

Bagi saya menjalani hidup tak ubahnya mengelola organisasi. Kita memiliki mimpi, visi, misi, dan aneka tujuan hidup yang hendak dicapai. Sama halnya dengan roda perjalanan sebuah organisasi, kita membutuhkan partner yang memiliki tujuan, visi, dan misi yang sama demi mewujudkan semua itu. Itulah salah satu sebab lain mengapa Alloh menciptakan kita berpasang-pasangan.

Karena sebagai individu tunggal, kita selalu membutuhkan kehadiran orang lain. Entah itu dalam kondisi senang maupun susah. Karena berkali-kali saya merasakan semakin banyak orang yang terlibat dalam kebahagiaan kita maka akan semakin meriah kebahagiaan tersebut dan sebaliknya makin banyak yang berempati pada kesedihan kita maka semakin ringan kita memikul kesedihan tersebut.

Kehadiran seorang pasangan hidup yang memiliki mimpi, visi, misi dan tujuan hidup yang sama, akan memperingan upaya kita dan mempercepat pencapaian kesuksesan itu sendiri. Karena bagi saya, menikah atau memiliki pasangan hidup, bukan hanya masalah pertimbangan penampilan fisik semata, namun kembali kepada mimpi, visi, misi, dan tujuan hidup. Dalam bahasa lain saya menyebutnya way of life.
Saya berdoa, khususnya untuk diri saya sendiri dan teman-teman yang telah menemukan calon pasangan yang sekiranya telah memiliki banyak kesamaan, baik dalam mimpi,visi, misi, dan tujuan hidup lainnya, agar dipermudah jalannya menuju fase yang lebih serius lagi. Sedang bagi yang masih mencari sosok yang diidamkan, saya berdoa agar selalu diberi kesabaran dan kemudahan dalam mencari pasangan yang kelak akan membantunya meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.



Keep Learning, Keep Growing!! 

Minggu, 12 Februari 2012

My Weekly Gallery (Dusty, Tired, Complicated, Fun)

Hey guys, How's your week end? As I told you before, I was involved by one of mechanical engineer to learn and help him in supervising one of project at Overhaul (OH)  NAR 2*. As consequence there is no holiday during OH.

The project which had been given to me was Collecting Plate and Discharge Electrode Replacement at Electrostatic Precipitator (EP.). This equipment is part of dedusting system and common used in cement manufacturing, power plant, or paper and pulp plant. The main function is for absorbing the dust by using electrostatic principle so the gas which is released through chimney/stack is already cleaner. So no wonder that is very dusty inside EP. That's why I've to clean my clothes up by pressured air after having work inside EP and in the end of the day wash my watch, glasses, and respirator.   

Actually it was my first-biggest experience in dealing with engineering work. At the first, I wasn't sure in my self. There was no enough confidence due to less time dealing with engineering work during I was in college than extracurricular activities. But then I tried to convince myself over and over again. I just inspired by Bonek's way of life. Take first and think about it later.Hehhe.

I totally agree that confidence is part of success as well, so that I went to site by full of artificial confidence. Heheh. I did some kind of zero mind process which everything was started from zero. I met various people with different characteristic and experience. Along the way I finally enjoy this job. I learned many things and got new experience, new relation. There were more other interesting things which I got.

But I realize that this work not only gives me something new but also took much time as consequences. I went to plant before 8 a.m and arrived at home after 8 p.m. That's why there was a complain from my partner. For sure it was complicated for us. I have to be able to please her as hard as I can. 

By this post, I would like to apologize profusely. I've just started find something which had me looking for months. I've committed to my self that by the time I get married, family is first, no compromise. But before we go to that level, I wanted to let you know what kind of the work that I've been dealing for a week. These are some of picture that will be faced by me in the following years even though I wouldn't spent whole of my precious time for such work.


This is Electrostatic Precipitator taken from outside.The worker was lifting the existing Collecting Plate down. There were 80 plates which would be replaced by the new one.


I was standing on the Discharge Electrode frame. It's about 10 meters in height. That's why I must wear Full Body Harness.


This picture was taken from top roof of EP. The workers were installing the discharge electrode. It's fully combination of confined space, work in height, and dusty. Really challenging.
It's also taken from the top of EP. I took this picture at the bridge which connected the EP to chimney/stack. That's mobile crane which was lifting the casing plate up.
 
And finally, that's me. I was waiting in line for cleaning my clothes by using pressured air. I'd to wear a set of personal protective equipment, like safety helmet, safety google (it's just already fell down into hopper of EP), japanese hat, full body harness, etc, which's total about 5 kilograms in weight.Hehe


In the end of the day, I've to compile all of the findings and work progress into a daily report. It was both of field and office activity.I'll post other activity related this work later. Keep on spirit and have a nice day. :)




Keep Learning, Keep Growing!!
*NAR 2 means Narogong 2. The name of plant in Narogong Plant. There are only  2 kiln line in Narogong, NAR 1 and NAR 2

Jumat, 10 Februari 2012

Lupa Hari, Tanda Saya Menikmati Hidup :)

Kemarin adalah hari ke 6 berada di proyek overhaul Electrostatic Precipitator 424 EP 1 NAR 2. Bukan kebetulan pula bila hari itu adalah hari dimana saya pulang paling larut. Saya baru sampai rumah pukul 10 malam lebih. Lelah? pasti, letih? apalagi, badan pegal-pegal? sudah tentu.

Namun sampai detik ini, semua tetesan keringat dan kerja keras selama ini terbayar lunas dengan ilmu dan pengalaman yang saya raih. Bukan hanya senang, saya pun sangat menikmati aktivitas selama 6 hari terakhir. Setelah sekian lama saya menjadi peserta GDP, baru kali ini saya benar-benar lupa hari! Sebelumnya hal ini terjadi saat saya masih beraktivitas di Kopma dr.Angka ITS dan Pesma. Saya benar-benar merindukan dan memimpikan saat-saat seperti dulu, dimana saya lebih menikmati hari kerja dibanding hari libur.

Bagi saya ada 2 kemungkinan mengapa kita lupa hari. Pertama, karena kita benar-benar terjebak rutinitas yang membosankan. Atau kedua, karena kita benar-benar menikmati aktivitas kita. Hingga Sabtu-Minggu menjadi sesuatu yang biasa, bukan hari yang selalu ditunggu-tunggu. Karena kita menganggap Senin hingga Jumat serasa Sabtu dan Minggu saja.

Kali ini, apa yang saya rasakan lebih condong ke alasan yang kedua. Bila bukan karena jam saya yang memiliki kemampuan menunjukkan hari dan jam, atau kebiasaan saya menulis dengan topik berbeda tiap harinya, bukan tidak mungkin saya benar-benar lupa hari.

Banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi kepada saya, salah satunya karena saya berhasil menemukan orang-orang yang cocok, klop, tune in, dan mau mengemong/mendidik/men-develop saya. Seperti halnya Kamis dan Jumat sebelumnya, berikut ini saya ceritakan orang-orang yang memberi inspirasi bagi saya sekaligus membantu saya menemukan kembali impian saya untuk menikmati aktivitas hingga lupa waktu.


1. Mang Eman
Saya memanggilnya dengan sebutan akrab ala sunda, Mang atau lengkapnya Mang Eman. Beliau sudah 8 tahun lebih memperbaiki EP di berbagai tempat. Tidak mengherankan bila dia begitu menguasai aspek operasional dalam perbaikan EP. Pendapat saya, beliau lebih dari rajin, pandai, dan humoris. Setiap kali saya mengunjunginya, beliau selalu tersenyum. Beliau salah seorang yang sangat telaten mengajarkan saya mengenai proyek ini. Setiap detail pergantian atau perbaikan EP, dia paham dan hafal luar kepala. Seakan-akan dia memang dilahirkan di bawah EP yang sedang diperbaiki. Hehe.




2. Pak Gun (Putera Gunawan)
Pertama kali saya bertemunya, persepsi tentang beliau adalah serius dan tegas. Tapi belakangan saya perlu meninjau kembali persepsi saya. Tiap kali saya bertemunya, logat Lampungnya yang khas selalu menyapa saya. Bila sedang serius atau sibuk, dia hanya tersenyum pada saya. Selebihnya, beliau selalu bercanda dengan saya. Kemarin,Pak Gun bukan saja bercanda namun sudah berhasil membuat muka saya merah.
Saat itu saya berdiri persis di dekatnya. Dengan suara yang kurang jelas karena menggunakan respirator beliau mengacungkan tangan ke arah kaki saya sembari berteriak seperti meminta diambilkan sesuatu. Refleks, saya pun meraba-raba lantai dan berusaha mengambilkan  barang yang beliau maksud. Setiap kali saya berusaha mengambilkan atau menunjuk barang, setiap itu pula Pak Gun menggelengkan kepala tanda bukan itu yang beliau maksud. Akhirnya beliau pun melepas respirator dan berteriak, itu apa bengkak di (maaf) antara kakimu!! Sontak semua orang disitu pun tertawa. Saat itu saya memang sedang menggunakan Full Body Harness yang sedikit lebih ketat dan membuat beberapa lekuk tubuh saya terlihat sangat jelas. Ah Pak Gun ada-ada saja.


3. Pak Asril (Yuhasril)
Bila dua orang teratas yang saya ceritakan adalah seorang ketua regu, maka orang yang akan saya ceritakan ini adalah supervisor di proyek ini. Beliau adalah Pak Asril. Perawakannya kecil, ramping, dan berkulit legam. Suaranya lantang dan mantap membuat beliau begitu nampak gagah meski bertubuh lebih kecil. Setiap komando yang diberikannya selalulugas dan tegas. Beliau adalah seorang pemegang sertifikat dari FLSmidth, sebuah vendor EP terkemuka. Meski demikian, kesan sombong atau angkuh sangat jauh darinya. Beliau sangat ngemong. Saya banyak diajari tentang EP. Tak jauh berbeda dengan Mang Eman, EP benar-benar sudah begitu melekat di kepalanya, seakan-akan masa kecilnya dihabiskan utnuk bermain dengan EP. Hampir semua pabrik semen di Indonesia pernah dilayaninya. Bagi saya, belaiu adalah mentor yang baik, mau berbagi ilmu, tegas, lugas, dan humoris.


3. Mas Joni (Joni Wahyudi)
Dari sekian banyak coach saya di lapangan, beliau lah yang berpendidikan paling tinggi. Mas Joni, saya memanggilnya, adalah seorang lulusan Teknik Sipil ITB angkatan 2004 dan Master di bidang yang sama dari NTUST Taiwan. Beliau adalah seorang expert/ahli EP dari sebuah perusahaan vendor spare part EP. Kini beliau berdomisili di Taipei, Taiwan. Sedang coverage area kerjanya meliputi beberapa negara di Asia Tenggara.
Awal pertemuan kami berlangsung sangat cair. Hal ini tak lepas dari kebiasaan saya untuk mencari kesamaan setiap kali bertemu dengan orang baru. Kami banyak menemukan topik pembicaraan yang klop. Kami berasal dari rumpun yang sama, "ngapak-ngapak". Saya dari Cilacap sedang beliau dari Kebumen. Bukan kebetulan juga bila saya hafal nama beberapa dosen yang kuliah di NTUST, dan ternyata Mas Joni pun berteman akrab dengan beliau-beliau tersebut. Alhasil kami pun semakin merasa dekat.
Mas Joni sangat murah ilmu. Beliau banyak sekali mengajarkan saya tentang seluk beluk EP. Berbeda dengan Mang Eman maupun Pak Asril yang banyak menerangkan sisi practical, Mas Joni mampu menggabungkan sisi teoritical maupun practical. Ini membuat saya lebih mudah memahami EP dari perspective yang seorang Engineer. Semoga bila suatu waktu nanti saya berkesempatan ke Taipei, saya bisa mampir ke rumahnya.Hehe


Demikianlah ke empat orang di luar karyawan Holcim yang membantu saya menikmati aktivitas selama overhaul. Selanjutnya saya akan menceritakan orang-orang dari Holcim yang tidak kalah penting perannya dalam membantu saya.

Bagi saya, bisa menikmati setiap detail aktivitas yang kita lakukan adalah sebuah anugerah yang sulit tergantikan dengan apapun juga. Semoga hari-hari berikutnya saya bisa tetap (bahkan lebih) menikmati aktivitas ini hingga saya lebih mudah meraih ilmu dan pengalaman.

Semoga semakin banyak lagi sisi-sisi menarik yang bisa ditemukan dari aktivitas kita, hingga kita makin menikmati hidup ini.



Keep Learning, Keep Growing!!

Rabu, 08 Februari 2012

Quote of The Week

 
An effective leader must be master of two ends of the spectrum :
ideas at highest level of abstraction
and
actions at the most mundane level of detail


(J.Peters and Robert H. Waterman, In Search of Excellence, 1982 )





Keep Learning, Keep Growing!!

Selasa, 07 Februari 2012

Kisah Kutu Loncat

Sumber : http://teknologi.vivanews.com

Suatu ketika dalam sebuah sesi di LKMM TD Teknik Mesin (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar), seorang pemandu bercerita kepada kami tentang kisah seekor kutu loncat. Berikut ini saya ceritakan kembali dengan bahasa saya sendiri.

Kutu loncat adalah serangga kecil yang merupakan anggota suku Psyllidae. Serangga ini hidup dengan memakan cairan tumbuhan, sehingga beberapa jenisnya dikenal menjadi hama berbahaya. Di alam bebas kutu loncat memiliki kemampuan untuk melompat sejauh 200 kali dari panjang tubuhnya sendiri.

Suatu ketika si kutu loncat ditangkap dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak korek api yang memiliki ruang sangat terbatas selama sebulan. Si kutu loncat pun meloncat-loncat di dalam kotak korek api.

Setelah sekian lama, si kutu pun dikeluarkan dari kotak korek api. Kemudian tahukah apa yang terjadi? Kutu loncat pun meloncat-loncat seperti halnya kebanyakan kutu loncat. Hanya saja, setelah dimasukkan ke dalam kotak korek api, si kutu hanya mampu meloncat setebal korek api. Berkali-kali ia mencoba meloncat, tetap saja hanya mampu meloncat setinggi tebal kotak korek api. Jauh berbeda saat sebelumnya mampu meloncat hingga 200 kali tinggi badannya.

Cerita tersebut mengingatkan saya akan sebuah project kecil yang saat ini diamanahkan kepada saya. Beberapa hari ini hingga 2 minggu ke depan, saya mendapatkan amanah untuk mempelajari dan mengawasi perbaikan sebuah Electrostatic Precipitator (EP). Sebagai informasi, ini adalah sebuah equipment penangkap debu yang lazim digunakan oleh pabrik semen ataupun pembangkit listrik. Untuk lebih lengkapnya bisa klik disini.

Hal ini tentu saja akan menjadi pengalaman pertama saya mengawasi sebuah pekerjaan (di bidang engineering) yang memiliki scope of work yang cukup besar.

Saat pertama kali mendapatkan list item pekerjaan yang harus dilakukan, sesaat saya berpikir "Waduw iso ora iki (Waduwh bisa tidak ya?). Jangankan membayangkan detail pekerjaannya, pengetahuan saya tentang EP pun masih sangat minim. Sebenarnya banyak alasan untuk menyerah dan menolak. Mulai dari alasan bahwa pengetahuan saya tentang EP yang belum cukup memadai, sampai alasan bahwa EP tidak pernah diajarkan di bangku kuliah.

Kemudian saya pun teringat kisah kutu seperti diatas. Mampu tidaknya kita melakukan sesuatu sebenarnya lebih banyak ditentukan oleh persepsi dan keyakinan kita. Bila alam bawah sadar kita menyatakan kita tidak bisa, selamanya pun tidak akan pernah bisa. Karena belum juga kita mencoba, kita sudah terkungkung dan terkekang oleh pikiran dan alam bawah sadar kita sendiri.

Saya pun berusaha keras lepas dari ketakutan dan segala kekhawatiran yang mampu membelenggu keyakinan saya. Prinsip Bonek (Bondo Nekat : Modal Nekat) pun saya ambil. Tanpa malu, saya pun tanya kesana kemari. Tak kenal itu karyawan, ekspert/ahli, hingga kontraktor yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Perlahan saya pun mulai menemukan sisi-sisi yang menarik dari pekerjaan ini. Saya mendapat banyak kenalan baru, ilmu baru, dan tentu saja pengalaman baru. Kini meski harus lelah dan pulang malam, saya sangat menikmatinya.

Seringkali kegagalan terletak di awal. Saat kita mengklaim bahwa kita pasti tidak bisa, ini tidak mungkin, saya pasti gagal, dan premis negatif lainnya. Sebenarnya kita bisa melakukan segala macam hal, bahkan yang mustahil sekalipun. Namun seringkali kita terbelenggu oleh keraguan dan keyakinan negatif yang kita ciptakan sendiri. Oleh sebab itu, dimanapun kita beraktivitas, apapun jenis aktivitasnya, dan kapanpun kita beraktivitas, mari kita kuasai diri kita terlebih dahulu. Tancapkan keyakinan bahwa kita pasti bisa.

Dengan usaha yang keras dan disertai doa yang sungguh-sungguh, Insya Alloh tidak ada halangan yang tidak bisa kita lewati. Sekali lagi, jangan biarkan diri kita menjadi kutu loncat yang bernasib seperti kisah diatas. Yakinlah bahwa kita pasti bisa, Bisa Bisa Bisa!



Keep Learning, Keep Growing!!

Senin, 06 Februari 2012

Ketika Waktu Berlari Sangat Cepat

“Bila kau ingin tahu apa artinya waktu 1 tahun, tanyakan pada siswa yang tidak naik kelas.
Bila kau ingin tahu makna 1 semester, tanyakan pada seorang mahasiswa yang molor lulus.
Makna 1 bulan, tanyalah kepada ibu yang melahirkan premature.
Makna 1 minggu, tanyalah seorang editor majalah mingguan.
Makna 1 hari, tanyalah seorang yang bekerja dengan upah harian.
Makna 1 jam, tanyalah seorang gadis yang sedang menunggu kekasihnya.

Kemudian, makna 1 menit, tanyalah seorang yang baru saja ketinggalan kereta.
Bila kau ingin tahu apa artinya waktu 1 detik, tanyakan pada atlet lari 100 meter yang baru menjadi runner up. Atau jika kau ingin tahu tentang makna waktu dan hidup, tanyakan pada orang yang akan dihukum mati esok hari.”
(Anonymous)

Terhitung sejak melangkah ke dunia kerja, saya merasakan betapa hidup terasa sangat cepat. Baru kemarin rasanya saya melakukan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan selama SMA. Mulai dari aneka kegiatan OSIS, teater Kretta, Vistara*, dan sebagainya.

Belum hilang betul ingatan tentang detail kehidupan semasa SMA, saya harus sudah merantau ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikan. Tak disangka, di kota ini saya menorehkan banyak cerita yang sulit untuk dilupakan. Mulai dari kehidupan kampus Mesin yang keras, unik, solid, uber allez, dan tetek bengeknya, pengalaman hidup yang sangat berharga semasa di Kopma dr.Angka ITS, hingga pengalaman diliput langsung oleh Korlip ITS On Line.

Hidup pun terus berputar dan tak terasa usia saya mulai melangkah ke usia 24 tahun. Setelah sukses menanggalkan seragam SMA dan melanjutkan ke jenjang kuliah. Kemudian beralih dari status mahasiswa menjadi karyawan, tak lama lagi status bujang pun berganti ke status kawin/menikah. Semuanya terasa sangat cepat.

Hal ini membuat saya terus berpikir betapa singkatnya jarak antara satu fase kehidupan dengan fase hidup lainnya. Kemudian saya pun menyadari betapa semakin hari saya semakin dekat kematian. 

Beberapa hari terakhir saya banyak diingatkan dengan kematian. Pertama, saat saya sedang asyik berkeliling pabrik, HP saya berdering tanda sebuah pesan masuk. Berita duka tentang kematian seorang guru bahasa Inggris PT.Holcim Indonesia, Bu Nuzee. Beliau adalah guru bahasa Inggris bagi kami peserta program GDP. Rasanya baru minggu kemarin beliau mengisi English Session dengan segar dan bugar. Justru saat itu saya lah yang lemas karena sakit. Tidak diduga beberapa hari kemudian beliau-lah yang menghembuskan nafas terakhir.

Kedua, siang kemarin saya mendapatkan kabar duka langsung dari Ibu. Seorang saudara  dekat(adik dari alm.nenek saya) meninggal setelah sholat Dzuhur, Mbah Roh. Rasanya baru kemarin saya dan keluarga saya silaturahmi ke kediaman beliau. Kini beliau pun telah pergi mendahului kami (semoga Alloh menerima segala amal ibadahnya).

Waktu bisa terasa cepat, bisa terasa sangat lama. Semua tergantung bagaimana kita mensikapinya. Namun yang pasti, meski terbilang cepat atau lama, kita tidak akan pernah tahu kapan semuanya berakhir. Bisa hari ini, esok, atau lusa. Dan saya yakin, tepat sesaat setelah kita meninggal, kita akan menyadari betapa waktu yang dilewati sangat singkat dan cepat.

Semoga berita duka tersebut bisa menjadi reminder bagi saya dan kita semua untuk terus mengingat kematian. Hingga umur yang tersisa bisa benar-benar dimanfaatkan untuk memperbanyak bekal untuk dibawa ke alam selanjutnya. Bismillah, semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa tercatat sebagai amal ibadah. 


Keep Learning, Keep Growing!!
*Vistara : Klub Seni Rupa SMA 1 Cilacap

Jumat, 03 Februari 2012

Resolusi 2012 : Mahir Software Engineering!

Foto diambil dari : gieterror.blogspot.com

Jam saya kira-kira menunjukkan angka 14.19 saat seorang Process Engineer menelepon saya. Saya memanggilnya Mas Kholid, seorang lulusan Teknik Kimia UGM yang telah bergabung dengan perusahaan tempat saya bekerja sejak tahun 2004. Kami berdua cukup dekat secara personal, tidak lain karena kami berasal dari daerah yang sama, Cilacap.

Terdengar suara khasnya di telepon, meminta saya untuk membantunya menggambar cyclone yang hendak dimodifikasi. Gambar itu kemudian akan di export ke dalam sebuah piranti lunak engineering untuk di analisa secara computerized.

Hari itu saya membuktikan bahwa keberuntungan bukan sekedar mendapatkan sesuatu yang cuma-cuma atau mendapat semacam durian runtuh. Keberuntungan adalah sebuah perpaduan antara kesempatan dan kesiapan. Bila salah satu dari keduanya tidak terpenuhi, maka yang ada hanyalah keberuntungan semu.

Inilah yang terjadi pada saya. Kesempatan untuk perform telah datang. Namun berhubung saya kurang mahir menggunakan Auto CAD, saya pun dengan sukarela melimpahkan kesempatan tersebut ke rekan saya yang jauh lebih mahir menggambar menggunakan Auto CAD.

Sebagai seorang lulusan teknik, penguasaan terhadap software engineering adalah mandatory. Namun saat ini banyak sarjana teknik (termasuk saya) yang kurang mahir menggunakan perangkat lunak tersebut. Lalu bagaimana bisa saya mengkomunikasikan setiap ide yang saya punya, mengingat gambar adalah bahasa universal bagi seorang insinyur?

Sejak kuliah hingga kini, saya hampir selalu menggunakan ms.paint untuk menggambar. Bahkan dengan software yang sangat sederhana tersebut, saya bisa menampilkan bentuk 3 dimensi sebuah equipment. Cukup memalukan sebenarnya.

Belajar dari kejadian tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa saya harus mahir menguasai Auto CAD secepatnya. Selama ini saya tertolong karena bahasa gambar yang digunakan hanya untuk keperluan presentasi atau tugas kuliah. Tidak mengherankan bila ms.paint sudah cukup untuk meng-cover-nya Saya jarnag sekali mendapatkan penugasan untuk menggambar sebuah desain secara utuh dengan menggunakan Auto CAD.

Karena bagaimanapun juga penguasaan software merupakan added value tersendiri. Meski dalam praktiknya, kelak saya akan lebih banyak berurusan dengan aspek manajerial namun bagi saya kemampuan manajerial akan banyak terbantu bila memiliki pondasi teknikal yang kuat.

Meski sudah cukup tertinggal dan memalukan, bisa-tidak bisa, mau-tidak mau, malu-tidak malu, saya harus start from zero. Belajar perangkat lunak adalah masalah jam terbang. Selama kuliah saya tidak banyak menghabiskan waktu untuk belajar software engineering. Waktu di ruang rapat organisasi jauh banyak menyita porsi perhatian dan waktu saya..

Itu sebabnya salah satu resolusi saya tahun ini adalah mahir menggunakan perangkat lunak engineering (Auto CAD, Solid works, etc). Saya hanya harus memperbanyak intensitas penggunaan perangkat lunak tersebut, karena secara umum saya telah menguasai bagian-bagian dasarnya. Saya pun sudah menemukan orang yang tepat untuk belajar. Niat ada, sarana dan fasilitas pun tersedia, tinggal aksi riil dari saya untuk belajar. Bismillah.



Keep Learning, Keep Growing!

Kamis, 02 Februari 2012

Selamat Datang Februari!!

Tepat 13 hari sejak saya terakhir kali menulis untuk blog ini. Waktu yang cukup lama (hampir 2 minggu) untuk seorang yang sedang membiasakan diri menulis setiap pagi seperti saya. Setelah berhari-hari sakit silih berganti, Diawali dari demam yang naik turun selama di Surabaya, kemudian berlanjut ke diagnosa ISPA hingga harus izin kerja selama dua hari. Belum juga sembuh dari ISPA, saya kembali terserang sebuah penyakit. Kali ini semacam penyakit bidur/alergi kulit. Alhamdulillah meski dengan kondisi badan yang masih lemas, saya masih bisa melaksanakan monthly presentation di tempat saya ROJT, Geocycle. Kembali saya harus mengucapkan segala puji hanya untuk Alloh, mulai minggu ini saya bisa merasakan lagi nikmat sehat yang sempat hilang. Oleh karena itu, saya bertekad untuk kembali memacu diri untuk menulis.

Tak henti-hentinya saya mengucapkan syukur Alhamdulillah, bulan Januari telah berlalu. Beberapa dari kita bisa jadi sukses melewatinya, sedang yang lain mungkin ada yang harus ditingkatkan di bulan ini. Secara umum saya memperoleh banyak hal selama bulan Januari. Mulai dari betapa mahalnya sebuah kesehatan hingga betapa penuh perjuangan dan rumitnya mempersiapkan sebuah pernikahan.
 
Belajar dari bulan lalu, saya pun menancapkan beberapa target dan tujuan yang harus terselesaikan di bulan ini. Berikut beberapa hal yang menjadi target pribadi di bulan ini :

1. Saya harus melanjutkan dan menyelesaikan segala bentuk persiapan big project* dengan partner saya.


2. Saya harus menyelesaikan dan menyempurnakan resolusi 2012.
    Hingga hari ini saya belum juga meng up-load resolusi 2012 dikarenakan I have not finished in breaking down the resolution into more detail daily, weekly, even monthly strategic steps and evaluation. Insya Alloh dalam beberapa hari ke depan semuanya sudah selesai dan siap untuk dipublished .Semoga tidak ada kata terlambat untuk hal yang satu ini.hehe.Saya teringat quote salah seorang dari ke 25 Mahasiswa Inspiratif ITS 2010, "Kalau kita punya mimpi, maka kabarkan ke semua orang agar mereka semua tahu". Semoga semakin banyak orang yang tahu, semakin banyak yang mendoakan, mendukung dan terus mengingatkan kita in case of kita jenuh atau sedang terjatuh.

3. Menyelesaikan buku! Bulan lalu saya berhasil menyelesaikan 2 buah buku, CHSI karya Asma Nadia dan sebuah buku dari Ligwina Hananto, serta beberapa buku yang belum sempurna saya selesaikan. Bulan ini saya menargetkan untuk menyelesaikan buku karya M.Quraish Shihab, Pengantin Al-Quran, dan 2 buah buku manajemen karya Dr. Djokosantoso Moeljono.

4. Saya harus meningkatkan kembali performa saya di dalam kerja tim kelompok Rotational OJT yang sudah mulai terindikasikan turun selama 2 bulan terakhir.

5. The last but not least, saya harus mengejar ketertinggalan dengan teman-teman sesama peserta Liqo' dalam hal hafalan. Bukan rahasia bila saya begitu nervous, minder dan inferior bila sudah mendengar kata tahfidz. Tapi sekarang tidak! Saya tidak boleh mengatakan tidak bisa! Bila tidak sekarang, kapan lagi saya harus memulai untuk mengahafalkan Al-Quran.Bismillah, bulan ini harus hafal Surat Al Mulk!! Semangat satu hari satu ayat.



After all, Demikianlah lima poin besar yang menjadi concern saya di bulan ini. Selain itu masih ada beberapa routine activities yang harus saya tingkatkan terus. Tetap semangat dan terus berkarya!
Selamat Datang Februari!


Keep Learning, Keep Growing
*bentuk detail acara masih dirahasiakan, mohon doa dan dukungannya :)