Jumat, 20 Januari 2012

Dream Comes True

Saat saya mencari foto antara saya dan Takim untuk ditampilkan di postingan blog kemarin, saya menemukan banyak foto saat kami mengikuti Pemilihan Pemuda Penggerak Koperasi Jawa Timur 2009. Saya kembali  teringat akan sebuah impian gila yang cukup menggelikan. Mimpi yang bermula saat saya masih tergabung dalam  klub teater di SMA dimana saya begitu mudah terinspirasi oleh aksi panggung para selebritis, khususnya saat menerima award. Saya sering membayangkan diri saya mendapatkan sebuah penghargaan (hehe), mengucapkan ucapan terima kasih di depan ratusan audience, menyebutkan satu per satu sosok yang berperan dalam kesuksesan saya, dan melemparkan senyum sembari melambaikan tangan. Saya tak bisa membayangkan bagaimana bahagianya bisa membahagiakan dan membanggakan orang-orang di sekitar saya.

Beberapa tahun kemudian, datanglah sebuah undangan untuk mengikuti Pemilihan Pemuda Penggerak Koperasi jawa Timur, atau biasa disebut Duta Koperasi. Ini bukanlah kompetisi yang lazim bagi saya dan kebanyakan mahasiswa lainnya. Kami lebih akrab dengan PKM, Business Plan Competition, Mahasiswa Berprestasi, dan kompetisi ilmiah lainnya. Namun mengingat Kopma dr.Angka ITS belum banyak memiliki prestasi yang bisa dibanggakan, maka saya mendorong semua pengurus dan anggota Kopma untuk berpartisipasi. Alhasil, Kopma ITS menjadi penyumbang peserta terbanyak.

Setelah melalui proses seleksi yang melelahkan, akhirnya saya bersama 4 pengurus dan anggota Kopma dr.Angka ITS (Ahmad Mustakim, Putu Aditya, Novi Rahmawati dan Novianti Ika Sari) lolos ke tahap karantina dan tampil di final 10 besar. Setelah masa karantina selama 3 hari, tibalah malam penganugerahan Pemuda Penggerak Koperasi Jawa Timur 2009. Kami berlima adalah satu-satunya wakil dengan latar belakang Teknik yang harus berhadapan dengan kontestan lain yang mayoritas berlatar belakang Ekonomi.

Lampu sorot dan tata panggung tidak menyurutkan nyali kami. Penuh percaya diri kami berjalan ala model, melemparkan senyum ke arah penonton. Meski dalam hati kami tertawa geli, karena sekali lagi ini kami tidak terbiasa berlenggak-lenggok seperti model. Kalau bukan alasan profesionalitas dan keinginan yang kuat untuk memberikan prestasi bagi Kopma dr. Angka ITS dan ITS, mungkin kami berlima tidak akan beraksi penuh percaya diri seperti malam itu.

Seperti halnya Pemilihan Puteri Indonesia, kami pun ditantang untuk menjawab pertanyaan dari dewan juri. Alhamdulillah kami berlima berhasil menjawab setiap dengan mantap, meski hanya 2 orang yang lolos ke babak 3 besar termasuk saya. Di babak final, kami pun kembali diberi sebuah pertanyaan. Lagi-lagi kami pun berhasil menjawab dengan cerdas.

Akhirnya tiba saatnya pengumuman pemenang. 3 pasang calon Pemuda Penggerak Koperasi berdiri gagah berani dan anggun di atas panggung. Sorot lampu yang sangat terang membuat saya kesulitan melihat penonton. Saat itu waktu terasa berputar sangat lambat membuat imajinasi saya terbang jauh ke beberapa tahun sebelumnya.

Saya teringat mimpi untuk tampil di sebuah panggung yang sangat megah. Kemudian memegang sebuah trophy atau award dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang selalu sayang kepada saya. Saya berimajinasi seakan-akan inilah panggung Indonesia Idol dan saya sedang menanti hasil voting hehe. Meski belakangan saya sadar imajinasi saya terlalu berlebihan. Hehehe.

Otak saya mendadak berubah seperti layar proyektor yang sedang menampilkan slide show wajah-wajah orang yang menyayangi saya. Mulai dari kedua orang tua saya, ke empat adik saya, berlanjut ke teman-teman, kakak senior sesama anggota Kopma dr. Angka ITS, karyawan dan pembina Kopma dr.Angka ITS, teman-teman sesama penghuni asrama dan pembina SDM IPTEK,  teman-teman dan kakak senior di Jurusan Teknik Mesin.

Meski tidak seorang pun keluarga yang datang, saya sama sekali tidak bersedih. Saya memiliki banyak keluarga baru di Surabaya karena hampir seluruh pengurus dan pengawas Kopma dr.Angka ITS hadir, bahkan karyawan dan pembina Kopma pun datang. Satu yang membuat saya bangga adalah kehadiran pengurus  Yayasan SDM IPTEK.

Suara lantang dari MC membuat saya segera bangun tersadar dari lamunan. Dengan lantang MC menyebutkan bahwa Runner Up jatuh ke tangan saya. Hall Empire Palace Surabaya mendadak menjadi sangat meriah dengan tepuk tangan dan teriakan semua pendukung Kopma dr.Angka ITS yang mendominasi penonton. Tak terluliskan betapa bahagianya saya melihat senyum dan tawa kebanggaan setiap pendukung saya. Ya, seperti halnya adegan lambat sebuah pertandingan sepak bola, saya melihat senyum dan tangis haru semua pendukung saya dengan jelas.


Saya pun kemudian menerima trophy dari mantan menteri koperasi Adi Sasono. Saya acungkan tingi-tinggi ke udara, tanda bahwa prestasi ini saya persembahkan untuk semua pendukung saya, untuk anggota, pengurus, dan pembina Kopma, untuk SDM IPTEK, dan tentu saja untuk institut kebanggaan saya, ITS!!

Malam itu menjadi malam yang takkan terlupakan oleh saya. Mimpi yang selama ini bersemayam di imajinasi saya akhirnya berhasil terwujud. Kesuksesan malam itu embuat saya semakin percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin, terlebih bila Alloh sudah berkehendak. Dan yang terpenting, saya menjadi ketagihan untuk bermimpi yang lebih tidak masuk akal. Bila saya mampu tampil di level provinsi/nasional, saya bemimpi suatu hari nanti bisa berbicara mewakili bangsa dan negara di depan forum internasional. Aminn..

Mungkin karena ITS hanya memiliki dua buah lift hingga mereka begitu antusias berpose di dalam lift.

Berpose sebelum memasuki hall Empire Palace Surabaya.

Joko berpose dengan seorang model..ck8

Berfoto bersama Gubernur Jawa Timur merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami para mahasiswa.

Kami (terlebih saya) sangat menikmati momen-momen membahagiakan seperti ini dan saya akan merindukannya.

Senyum dan tangis haru berpadu menjadi satu.

Kami bersama pembina Kopma dr.Angka ITS, Bu Murtijas Sulistijowati  (berbaju putih).

Joko Pambudianto, saya, Mbak Mimin (karyawan Kopma), Novi Rahmawati, dan Tety Dewi Novita Sari. Lebih mirip pemilihan Kepala Desa ketimbang Pemilihan Pemuda Penggerak Koperasi. Hehe



Pada akhirnya, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh teman, kolega, pembina, karyawan, dan orang-orang yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang telah mendukung saya hingga saat ini.





Keep Learning, Keep Growing!!

Kamis, 19 Januari 2012

Achmad Mustakim : Direktur Bisnis Terbaik Sepanjang Masa (1)

Quote yang saya post beberapa hari yang lalu mengingatkan saya pada salah satu teman dekat semasa di kuliah. Seorang Direktur Bisnis Kopma dr.Angka ITS tahun 2009, sosok utama di belakang keberhasilan Kopma dalam menaikkan omzet  hingga berkali-kali lipat di masa itu. Dia adalah Achmad Mustakim, alumni Teknik Industri angkatan 2006. Berikut ini beberapa hal yang membuat saya selalu ingin bertemunya meski terpisah jarak yang teramat jauh.
 
1. Risk Taker dan Pantang Menyerah
Suatu ketika Takim pernah bercerita tentang kondisi finansialnya saat itu. Di saat kebanyakan mahasiswa memperoleh fasilitas yang lebih dari cukup dari orang tuanya, termasuk uang saku, kendaraan, dan fasilitas lainnya. Dia justru mengambil resiko untuk menggunakan uang sakunya yang pas-pasan dan fasilitas yang terbatas untuk berbisnis. Ya, dia merupakan satu dari sebagian kecil mahasiswa yang menghidupi dirinya sendiri dari hasil jerih payahnya. Dan dia berhasil! His dad didn't give a fish but taught how to fish.

Pantang Menyerah.
Dia termasuk pemuda yang pantang menyerah. Tak terhitung berapa banyak tender bisnis yang telah sukses ia menangkan. Saat proyek jas almamater, dia rela belusukan ke sana kemari, siang-malam, hujan maupun panas, hanya untuk mencari raw material dengan harga paling bersaing dan acceptable in quality.
Sedang untuk urusan asmara, lagi-lagi Takim bukan tipikal pemuda yang mudah dipatahkan hati dan semangatnya. Selalu ada gairah dan ide untuk meluluhkan hati si idaman.hehe

2. Sayang Ibu dan Bapak.
 Bila saya diminta menyebutkan nama seorang teman yang begitu sayang kepada orang tuanya (terutama Ibu), sudah pasti akan keluar nama Achmad Mustakim dari mulut saya. Dia sangat semangat pulang pergi Surabaya - Kertosono secara rutin untuk menjenguk kedua orang tuanya. Pernah suatu ketika dia mendapat kabar bahwa sang Ibu terpleset-terjatuh di rumah, tanpa pikir panjang motor dipacunya dari kampus langsung ke rumah. Bagi saya dia lah sosok yang sangat mencintai orang tuanya. Selama bersamanya, berkali-kali dia bercerita tentang keluarganya, selama itu pula kepala saya selalu teringat kepada kedua orang tua saya di rumah.

Bagi saya dan Takim, peran kedua orang tua teramat besar bagi kesuksesan kami. Bahkan untuk urusan pekerjaan pun, orang tua termasuk pertimbangan kami yang utama. Hingga hari ini, saya sangat merindukan kehadiran sosok sepertinya untuk selalu mengingat orang tua.
 
3. Cerdas.
Diantara 7 orang direksi Kopma Dr.Angka ITS, dia termasuk yang paling cerdas!! Meski kesibukannya di Jurusan Teknik Industri, Kopma, dan program PPSDMS begitu padat, prestasi akademiknya selalu menunjukkan hasil yang mengagumka. Bila bukan karena kecintaannya pada Kopma, bisa saja dia lulus di semester 7 dan IPK diatas 3.5. Semua dia tunda hanya karena amanah di Kopma yang harus diselesaikannya hingga semester 8.

Kecerdasan dan kelebihannya di bidang eksakta sangat membantu karirnya di dunia bimbingan belajar. Bisnis sampingan yang sudah digelutinya sejak masuk kuliah. Bahkan sampai sekarang masih terus dikembangkan hingga memiliki beberapa ruko dan cabang. Sekali lagi he had inspired me, really!!

4. Mature.
Terlahir sebagai anak tunggal tidak kemudian membuat Takim tumbuh dan berkembang menjadi anak yang manja, justru sebaliknya. Dibesarkan dalam kondisi keluarga yang sederhana telah mencetak karakter yang sangat kuat di dalam dirinya. Berkali-kali dia membantu saya memecahkan masalah yang terlihat sangat sulit untuk diselesaikan. Kedewasaannya dalam berpikir dan bertindak telah mengingatkan saya untuk selalu berjiwa besar, rendah hati, dan menghargai sesama.

Kopma kami pernah memiliki masalah dengan seorang karyawan. Bahkan ketika saya pun telah kehabisan ide untuk menanganinya, Takim selalu hadir dengan ide yang sangat wise dan brilliant. Khusus untuk hal ini, saya masih terus belajar darinya. Thanks Takim!!


5. Periang dan Pelawak Sepanjang Waktu.
Saya harus jujur, masih banyak lesson learn yang belum saya ungkap dari sosok Takim. Dan akhirnya, ini adalah lesson learn terakhir untuk edisi hari ini.. Dia adalah orang yang sangat riang dan gembira, anywhere and anytime.  Bersamanya, saya dan dia lebih mirip Azis Gagap dan Sule OVJ. Kami berdualah sumber kegembiraan sekaligus kegilaan di Kopma. Hehehe.

Saat-saat terpisah jauh seperti inilah yang membuat saya rindu akan kehadirannya. Sesulit apapun, sepelik apapun, seberat apapun masalah yang menghadang, akan terasa sangat ringan bila dihadapi bersama.
Satu lagi, kami sama-sama pernah hidup di pesantren mahasiswa. Meski berbeda yayasan, namun memiliki tujuan yang hampir sama, Create A Future Leaders!! Kami berjanji tidak akan pernah berhenti belajar dan berkembang.

--Karena kami sadar, hidup bukan sekedar menghabiskan sisa umur namun bagaimana membuat umur yang tersisa lebih bermakna--

Inilah cerita tentang Direktur Bisnis Terbaik yang pernah saya jumpai. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas segenap waktu, diskusi, inspirasi, dan sumbangsihnya. Nama Achmad Mustakim telah terukir di sejarah perjalanan hidup saya. Selanjutnya saya akan bercerita tentang Ajeng Nina Rizqi, Tety Dewi Novita Sari, Novi Rahmawati, Rudyana Christyanto, dan Bagus Puji Laksono. 


Bertarung!! Inilah saat Takim dan saya beradu program kerja dalam pemilihan Dirut Kopma dr.Angka ITS tahun 2009

Duet maut!!Bersatu padu penuh percaya diri!!

Takim dan saya saat menjalani masa karantina dalam rangka pemilihan Pemuda Penggerak Koperasi Jawa Timur 2009.

Have a holiday!! Takim dan saya saat rekreasi karyawan Kopma ke Malang.

Jogja!!! Takim dan saya saat study banding Kopma dr.Angka ITS ke Kopma UGM.



Keep Learning, Keep Growing!!
NB : setelah saya perhatikan semua foto, saya selalu di sebelah kiri Takim dan begitu pula sebaliknya. Mungkin bila Takim menajdi seorang Presiden, kelak saya yang jadi Wakil Presiden.



Rabu, 18 Januari 2012

Quote of the Week




The smartest guy  is a person who is 
able to simplify any complicated problem


Kusdiantini, Financial Controller





Keep Learning, Keep Growing!!

Selasa, 17 Januari 2012

Belajar Ala Samudera

sumber : dailydesktop.eu

Bukan manusia namanya jikalau hidup tanpa masalah. Sudah beberapa bulan ini saya menempuh sebuah kehidupan yang baru. Ritme hidup yang sangat berbeda dengan ritme hidup sebelumnya. Nuansa akademis beralih ke nuansa pabrik. Pola pikir idealis perlahan banyak berbenturan dengan pola pikir pragmatis-materialis-liberalis. Selama itu pula saya banya belajar hal baru. Memulai segalanya mulai dari awal.

Di tengah-tengah kejenuhan saya menghadapi situasi ini, saya menemukan artikel menarik tentang makna lain di balik keajaiban samudera. To be honest artikel ini membuat saya kembali bersemangat untuk terus belajar sesuatu hal yang baru.

Lesson learn pertama. Samudera adalah tempat paling akhir dari sebuah perjalanan siklus aliran air.Dia bisa menampung air dalam volume yang begitu besar. Segala macam jenis air dari daratan dipastikan akan berujung ke samudera, baik air yang masih bersih maupun yang telah terkontaminasi berbagai limbah. Tidak hanya menampung, air tersebut kemudian bercampur menjadi satu di samudera, mengalami proses alamiah dan kembali menguap menajdi uap air untuk kemudian menjadi hujan. Berputar begitu seterusnya. 

Sama halnya dalam proses belajar. Selalu berpikirlah terbuka untuk memperluas kapasitas diri kita sehingga mampu menerima berbagai macam ilmu/lesson learn. Semakin besar kapasitas kita, makin banyak pula ilmu yang bisa dipelajari. Setelah itu, mari mengolah segala bentuk ilmu yang telah kita peroleh untuk kemudian kita amalkan ilmu tersebut dalam bentuk action yang bermanfaat. Karena ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah.


Lesson learn kedua. Artikel berikutnya saya baca di web pribadi Jamil Azzaini. Beliau bercerita mengenai arti pentingnya kemampuan untuk mendengarkan (listen to) orang lain. Kemampuan sederhana yang seringkali diabaikan banyak orang (termasuk saya).

Beliau menggambarkan betapa kemampuan mendengar sama halnya dengan samudera. Samudera memiliki ketinggian yang lebih rendah dengan daratan di sekitarnya. Semakin rendah semakin banyak air yang akan mengalir kepadanya. Tidak jauh berbeda dengan mendengar. Makin banyak mendengar, makin nyaman orang lain bercerita, dan pada akhirnya makin banyak informasi yang akan kita peroleh.

After all, dua artikel tersebut membuat saya harus terus bersemangat dalam mempelajari hal baru dan mengingatkan saya bagaimana harus mendengarkan orang lain. Semoga bermanfaat bagi saya khususnya dan rekan-rekan pada umummnya.
Tetap semangat menempuh hari Selasa!



Keep Learning, Keep Growing!!!


Senin, 16 Januari 2012

What's next?


“Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik mempersiapkan diri untuk sesudah kematian itu, merekalah itu orang-orang yang cerdas”. 
HR.Ibnu Majah dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Bani

Banyak self development training dan buku-buku pengembangan diri yang menjelaskan pola pikir alur mundur. Sebuah pola pikir terbalik yang menuntun kita untuk menemukan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh utnuk mencapai tujuan kita. Singkatnya, kita diarahkan untuk mendeskripsikan terlebih dahulu tujuan atau hasil akhir yang diinginkan secara jelas dan gamblang. Then,  barulah kita bisa lebih mudah menentukan langkah-lagkah strategis untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Contoh pertama adalah kondisi yang sering dialami oleh siswa yang hendak melanjutkan kuliah. Kita diarahkan untuk menentukan terlebih dahulu jurusan/universitas/institut mana yang hendak kita masuki setelah lulus. Bisa universitas dengan biaya yang murah, menawarkan beraneka ragam beasiswa, kemudahan untuk diserap pasar, hingga universitas dengan fasilitas dan grade yang terbaik. Termasuk plan B bila kita gagal menembus universitas yang dituju. Setelah arah yang hendak diambil terlihat  jelas, kita bisa merancang langkah-langkah strategis yang harus diambil untuk berhasil masuk ke universitas yang diidamkan. Pattern yang sama pun bisa dilakukan setelah masuk kuliah untuk merencanakan phases after graduated, either hendak mencari kerja, meneruskan S2, or berwiraswasta.

Contoh selanjutnya adalah ketika kita hendak  membangun financial planning, either karena kita baru saja naik status menjadi orang berpenghasilan atau hendak membangun keluarga baru. Khusus contoh yang ini, saya terinspirasi buku karya Ligwina Hananto, seorang Financial Planner, yang menuntun kita untuk merancang keuangan sedini mungkin. Dia mengarahkan kita untuk menerangkan dengan jelas dan de tail keinginan yang hendak kita raih (mau lo apa?). Terutama segala sesuatu yang terkait financial aspect baik selagi masih produktif maupun setelah pensiun. Mulai dari biaya kesehatan, biaya pendidikan, biaya tak terduga hingga biaya rekreasi. Setelah jelas semua keinginan kita apa, selanjutnya kita bisa dengan taktis menentukan seberapa besar/penghasilan yang harus kita sisihkan, bentuk investasi dan produk asuransi apa yang paling cocok untuk diambil, hingga jenis penghasilan pasif apa yang bisa kita tempuh.

Dari kedua contoh diatas kita diarahkan untuk berpikir terbalik. Untungnya, in case of  keinginan kita gagal diraih, kita masih bisa menempuh jalan-jalan alternatif untuk (setidaknya) meraih kesuksesan seperti keinginan awal. Semisal kita gagal masuk ke sebuah universitas, kita masih bisa ikut tes masuk universitas lain. Atau semisal kita gagal dalam sebuah investasi, kita bisa mengalihkan uang yang ada untuk investasi yang lainnya.

Terkait urusan hidup dan mati, kita pun diarahkan untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai setelah meninggal. Sudah pasti semua orang ingin masuk surga dimana kuncinya adalah ridlo Alloh SWT. Setelah itu kita bisa merasakan betapa pentingnya segala bentuk ibadah apa saja yang harus ditempuh untuk mendapatkan ridho-Nya . Meski sebagian besar orang menyadari hal ini, seringkali kita (termasuk saya) lalai dan kurang semangat dalam menjalani tiap ibadah. Related to hadist di atas, saya secara khusus mengingatkan (dengan keras) diri saya sendiri dan kita pada umumnya selalu mengingat mati to make us sure that we’re keep on spirit in doing any worship activities. Karena lain halnya dengan kedua contoh sebelumnya, setelah mati kita tidak punya other plan B  untuk masuk surga, selain amalan-amalan jariyah.

Have a nice Monday!



Keep Learning, Keep Growing!!!

Kamis, 12 Januari 2012

Pak Heru Wibowo : " Bahagia adalah Pilihan".

Selama 2 hari ke depan saya akan menghabiskan ROJT di Menara Jamsostek Jakarta untuk mempelajari materi finance. Ini artinya setiap pagi saya akan bertemu dengan kemacetan, sesuatu hal yang sangat lazim ditemui di kota Jakarta. Berbicara tentang menghadapi kemacetan, saya kembali teringat kepada seorang sosok manajer yang mengangkat tema kemacetan utnuk menjelaskan makna kebahagiaan. Di saat orang lain dengan mudah tersulut emosi atau mengumpat sesuka hati, beliau justru bertanya mengapa kita tidak bisa bahagia di tengah kemacetan?

Beliau ini adalah seorang manajer Training and Learning di Holcim Academy. Pak Heru, kami menyebutnya, memulai karirnya di departemen produksi. Setelah sempat berpindah-pindah ke beberapa area, akhirnya beliau memutuskan untuk berlabuh ke Holcim Academy. Semasa kuliah beliau sempat menjadi pengajar di sebuah lembaga bimbingan belajar skala nasional dan mengemban amanah sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia. Tidak mengherankan bila karakter leadership begitu kental melekat di
dalam dirinya.

Suatu hari di sebuah sesi bersama peserta GDP, beliau mengulas sesuatu tentang bahagia atau happiness. Then I might conclude that happiness is something which’s difficult to be described. Everyone has own description which may be different with other for sure. Ada yang menganggap bahwa bergelimpangan harta dan uang yang berlimpah adalah sebuah kebahagiaan sehingga sebagian besar waktunya dihabiskan bekerja untuk mengumpulkan kedua hal tersebut. Kemudian ada sebagian lain yang menganggap kebahagiaan akan direngkuh bila memiliki sosok istri/suami yang berparas cantik/tampan dan bertubuh seksi, serta masih banyak lagi pendapat lain yang mendeskripsikan kebahagiaan dengan sesuatu yang bersifat duniawi.

Pada kesempatan itu beliau berujar bahwa dalam bahagia itu sendiri adalah sebuah pilihan. Kita memiliki keleluasaan untuk memilih apakah akan bahagia sepanjang hari atau terus-terusan menggerutu dan mengeluhkan keadaan. Kebahagiaan bukan lagi sesuatu yang physically bisa dilihat atau disentuh. Karena sudah banyak terbukti dengan harta yang berlimpah kita tetap saja belum merasa bahagia. Kita justru sibuk menghabiskan waktu untuk mengumpulkan harta ketimbang menikmatinya. Sama halnya memiliki pasangan yang cantik luar biasa, namun di balik itu memiliki perangai yang menyebalkan, mudah mengeluh, dan sifat kurang menyenangkan lainnya.

Contoh sederhana yang beliau sampaikan kala itu adalah saat kita terjebak macet, seperti yang saya alami pagi ini. Umumnya banyak orang mengumpat, mengeluh, menekan klakson berkali-kali dan beragam aksi lainnya yang menunjukkan betapa frustasinya orang saat terjebak di tengah kemacetan. Alih-alih mengumpat, kita sebenarnya masih bisa memilih untuk bahagia di tengah kemacetan. Kita bisa saja memilih untuk menikmati musik Jazz, mendengarkan lagu kesayangan, atau memutar murottal. That means kita masih punya any options outside the box!!

Selain itu, saya pun teringat akan sebuah masalah yang baru saja saya hadapi. Beberapa hari ini saya dikecewakan oleh sebuah statement yang dikeluarkan oleh teman satu tim. Bagi sebagian orang mungkin ini statement yang terdengar wajar. Namun tidak bagi saya. Karena peristiwa itu, hubungan kami sempat memburuk hingga performa tim kami pun sempat menurun. Teringat pesan Pak Heru, saya segera berbenah. Saya masih bisa memilih apakah saya akan terus merasa kecewa atau mencoba melihat statement itu dari viewpoint yang berbeda sehingga saya bisa menerimanya dengan lapang dada. At the end setelah saya berbicara kepada teman yang bersangkutan, saya bisa menerima ini sebagai sebuah pelajaran hidup yang bisa di improve di masa mendatang.

Kita memiliki beraneka macam permasalahan yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Semakin banyak sudut pandang yang kita ambil, semakin banyak pilihan yang bisa kita ambil untuk menyikapi permasalahan tersebut. Semakin banyak pilihan yang kita punya, semakin besar peluang kita untuk tetap merasa bahagia meski dihimpit berbagai macam permasalahan.Happines is choice for sure which can be taken or not.   


Keep Learning, Keep Growing!!!

Rabu, 11 Januari 2012

Teamwork's Philosophy

..Teamwork is ability to work together toward a common vision.
The ability to direct individual accomplishment toward organizational objectives.
It's the fuel that allows people to attain uncommon result..


-Andrew Carnegie-



Keep Learning, Keep Growing!

*First of all this quote specially is dedicated for my self which have just got a little bit misunderstanding inside my ROJT group.That was surely part of  my maturation self, because there's always no gain  without pain.  
And the second one, this quote is dedicated for me and my partner who're going to m******* . Bismillah, We realize that we need extraordinary effort in order to gain extraordinary result. How halal is beautiful..;)

Rabu, 04 Januari 2012

Quote of the Week


Give a man a fish
and you feed him for a day.
Teach a man to fish
and you feed him for a lifetime.

Lao Tzu (Sid Meier - Civilization IV)




Keep Learning, Keep Growing!!
*taken from 100 Langkah Untuk Tidak Miskin by Ligwina Hananto and also inspired by Achmad Mustakim's way of life.


Selasa, 03 Januari 2012

Tak Hanya Baju, Hati dan Harta pun Bisa Ternoda

Sumber : mmyard.com

Sudah 2 minggu ini seorang teman saya yang kebetulan sesama trainee menginap bersama kami. Akhir pekan lalu dia pulang ke Cilacap untuk berlibur dan menitipkan satu kantong kresek berisi pakaian kotor. Sebelum pulang, dia berpesan kepada saya untuk mencucikan pakaian kotornya di laundry terdekat. Singkat cerita saya terlupa untuk membawa pakaian tersebut ke laundry. Alhasil, karena Selasa ini dia akan datang dari Cilacap, akhirnya semalam saya mencucikan sendiri pakaian-pakaian tersebut, berharap sore ini semuanya kering dan besok pagi siap dipakai lagi.

Ada yang menarik saat saya mencuci pakaian miliknya. Saya cek di bagian kerah, bagian ujung lengan, dan bebeapa bagian rawan noda lainnya. Jarang sekali saya temui noda atau kotoran. Kalaupun ada, noda tersebut sangat mudah untuk dihilangkan. Berbeda dengan pakaian kerja saya yang penuh dengan noda oli, grease, debu, lumpur, dan sebagainya. Sebagai informasi, teman saya ini memang berbeda direktorat dengan saya. Dia bertugas di Marketing and Innovation Directorate, sedang saya di Manufacturing Directorate. Singkatnya dia banyak beraktivitas di perkantoran, sedang saya di lapangan.

Selama mencuci saya berpikir, andaikan baju itu merepresentasikan hati, rohani atau harta kita. Sudah tentu profesi /pekerjaan yang berbeda akan menimbulkan noda/kotoran yang berbeda pula pada hati atau harta yang kita dapat. Ada orang yang memiliki pekerjaan yang jauh dari kebathilan. Ada pula yang pekerjaannya kadangkala harus bersentuhan pada hal-hal yang kurang baik. Ada lagi yang pekerjaannya fully pada bidang yang benar-benar dilarang oleh Nya.

Bila diibaratkan dengan cucian, ada yang noda dengan mudah dihilangkan dan ada pula yang agak sulit untuk dibersihkan. Bahkan ada yang sama sekali tidak bisa dibersihkan sehingga bila kita ingin berpakaian yang bersih dan rapi, maka pakaian yang lama harus dibuang dan diganti dengan yang baru.

Bila kita memiliki pekerjaan yang relatively jauh dari kemungkaran, kita harus  tetap banyak bersyukur untuk membersihkan hati dari noda atau kotoran. Sedang bagi yang memiliki profesi yang menyerempet pada hal-hal yang kurang baik, hendaknya jangan pernah berhenti untuk bermuhasabah, mengevaluasi diri, dan  meminta ampun kepada Alloh. Khusus bagi yang berprofesi pada bidang yang benar-benar kurang baik, marilah untuk tidak berhenti meminta ampun dan berdoa agar diberi hidayah serta diberikan jalan keluar yang terbaik dari Alloh.

Secara khusus saya mengingatkan diri saya sendiri untuk terus mengevaluasi diri dan menghisab diri sendiri guna membersihkan hati dan rohani yang terlanjur kotor, serta meringankan tangan untuk menyisihkan harta di jalan Nya dan berzakat demi membersihkan harta yang dimiliki. Karena baik rohani maupun harta yang kita raih, akan berdampak kepada diri kita sendiri dan orang yang hidup dari harta kita. Semoga harta hasil kerja keras kita semakin berkah dan bermanfaat baik untuk keluarga maupun orang-orang di sekeliling kita.



Keep Learning, Keep Growing!!

Senin, 02 Januari 2012

Happy Milad for Ersyad





Happy Milad
Muhammad Ersyad
(2 Januari 1987 - 2 Januari 2012)


"Semoga dimudahkan dalam segala urusan, 
ditambah segenap ilmunya,
dibukakan semua pintu rizkinya, 
dan makin didekatkan dengan idaman hatinya"

 
Keep Learning, Keep Growing!!

 

Minggu, 01 Januari 2012

Tahun Baru Semangat Baru

Malam pergantian tahun biasanya dilalui di tempat-tempat hiburan, dan pesta kembang api. Selama bertahun-tahun sejak SD hingga kini, tahun baru hampir selalu saya lewati di rumah. Termasuk malam menyambut tahun baru 2012. Tidak ada yang spesial di rumah kontrakan saya. Saya dan kedua teman saya hanya berbelanja ke supermarket terdekat kemudian memasak bersama untuk makan malam. Bagi kami sensasi memasak, dan makan malam bersama jauh lebih worth it ketimbang harus berpesta ria yang kurang bermanfaat.




Secara pribadi, malam tahun baru tidak ubahnya malam-malam lainnya yang harus diisi dengan berkarya.Saya hanya melakukan perenungan terkait apa-apa yang telah saya raih selama satu tahun terakhir. Kemudian mencanangkan rencana strategis untuk meraih impian yang harus diraih di tahun ini. Semua terangkum dalam resolusi 2012. Dalam beberapa hari ke depan akan saya sampaikan resolusi yang telah tersusun rapi.

Semoga malam tahun baru yang telah saya lewati dengan berkarya, bisa berlanjut ke malam-malam berikutnya di tahun 2012. Tahun baru, semangat baru!!



Keep Learning, Keep Growing!!