Kamis, 29 Desember 2011

Gatot : Mekanik Inspiratif Lulusan SMP

Sisa waktu di penghujung tahun 2011 saya habiskan untuk belajar  mengenai seluk beluk pertambangan. Selain belajar bagaimana menambang material dan pengolahannya, tentu saja saya pun mengobservasi manajemen perawatan alat berat. Kali ini saya punya satu cerita menarik yang cukup berkesan, tentang perkenalan dengan seorang mekanik muda yang cukup menginspirasi saya untuk terus belajar.

Perawakannya tidak begitu tinggi namun tubuhnya cukup berisi. Bulu mata yang lentik memperindah sorot matanya yang sangat tajam. Tatapannya cukup menggambarkan semangat untuk terus belajar dan rasa ingin tahu yang terpendam di dalam hatinya. Usianya baru menginjak angka 24 tahun. Gerakannya masih sangat cekatan, memutar baut, membongkar-memasang part, dan mengoperasikan berbagai macam alat berat. Yeah please welcome, he’s Gatot.

Perkenalan saya dengannya hanya diawali dengan sebuah sapaan singkat dan ringan. “Mas ada yang bisa saya bantu?”. Sejurus kemudian kami pun saling memperkenalkan diri. Kemudian saya pun terlibat aktif membantunya untuk menyelesaikan tiap item pekerjaan yang tertera pada job desc perawatan rutin alat berat.

Selama beberapa hari saya banyak diterangkan tentang basic knowledge tentang alat berat, baik itu dump truck, wheel loader, hingga buldozer. Dia selalu menerangkan segala sesuatunya dengan detail dan menuntaskan tiap rasa ingin tahu saya. Pengetahuannya yang luas dibagikannya secara cuma- cuma. Saya pun semakin antusias membantunya melakukan tiap aktifitas perawatan alat berat yang sedang dia selesaikan. Tangan dan baju saya semakin hari semakin akrab dengan oli dan segala macam kotoran khas alat berat.
 
Semakin hari kami semakin akrab. Di sela-sela melakukan pekerjaan perawatan rutin, kami banyak bercerita banyak hal. Suatu ketika dia bercerita latar belakang keluarganya. Satu hal yang  sangat menyentuh adalah kenyataan pahit bahwa kedua orang tuanya berpisah di usianya yang sedang beranjak remaja. Semenjak itu dia pun tinggal bersama neneknya. Selepas lulus SMP, dia pergi meninggalkan Jogja untuk merantau ke Jakarta seorang diri.  

Di tengah hiruk pikuk ibu kota, segala macam pekerjaan pernah dicobanya untuk bertahan hidup. Mulai dari kuli bangunan, kernet truck, dan pekerjaan lainnya, asalkan halal. Tanpa mengeluh! Hingga akhirnya 5 tahun yang lalu, dia diterima menjadi karyawan KJS / tenaga kontrak untuk Quarry Dept sebagai mekanik alat berat. Di tengah-tengah kesibukkannya sebagai mekanik, timbul rasa malu pada dirinya. Sementara dia sedang bermandikan keringat dan berlumuran oli, banyak teman sebayanya sedang belajar di bangku sekolah. Kemudian timbullah tekad untuk menempuh pendidikan SMA. Sejak saat itu, dia menghabiskan 2 hari dalam seminggu untuk menempuh kejar paket C. Tepat satu tahun yang lalu dia pun berhasil menyelesaikan pendidikan SMA.

Saya tahu betul iklim di dunia kerja jauh berbeda dengan dunia pendidikan. Menumbuhkan rasa untuk terus belajar tiap waktu bukanlah hal yang mudah. Berangkat kerja di pagi hari, pulang di sore hari, menunggu gaji di akhir bulan, dan berekreasi di hari libur. Itulah siklus hidup paling membosankan yang pernah saya jumpai. Lain halnya dengan Gatot, di saat karyawan lain mengikuti rutinitas yang menjemukkan, dia justru memanfaatkan waktu libur tiap minggunya untuk belajar di program kejar paket C. Tidak berhenti di sini saja, bahkan Gatot kini sedang menyelesaikan program eksekutif S1 Teknik Mesin!

Di tengah segala macam keterbatasan, mulai dari sisi ekonomi, fasilitas, kesempatan hingga latar belakang keluarga, Gatot tetap semangat untuk menuntut ilmu. Bagi saya, Gatot telah mengingatkan saya akan banyak hal. Fasilitas, kesempatan yang saya peroleh, dan keluarga harmonis yang saya miliki adalah harta yang tak ternilai harganya. Sepantasnya semangat saya tidak boleh kalah darinya. Tetap bersyukur, tetap haus akan ilmu, dan tetap belajar. Bukan tingkat pendidikan dan intelgensia, tapi tekad dan semangat untuk terus berbagi ilmu dan belajar-lah yang menjadi pembeda antara orang biasa dengan orang hebat.

Thanks Gatot for inspiring me! Insya Alloh, I'm able to take My Master Degree!  Semoga Alloh mempermudah jalan kita menuju tangga kesuksesan Tot.


Keep Learning, Keep Growing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar