Kamis, 16 Februari 2012

Tugas Nomer Satu Seorang Pemimpin


Foto (dengan sedikit editting) : changingwinds.wordpress.com

Seringkali kegagalan ataupun keberhasilan sebuah tim atau organisasi atau apapun yang melibatkan banyak orang dan bersifat long lasting, terletak pada proses regenerasi dan kaderisasi. Kesuksesan tidak lagi hanya dilihat dalam sebuah potret yang real time, namun menjadi sesuatu yang dijaga agar sustain hingga jangka waktu yang lama.



Karena dimanapun, kapanpun, dan apapun bentuknya, entah itu ormas, parpol, perusahaan atau bahkan negara, pasti menginginkan keberlangsungan hidup yang lebih lama. "Eksistansi" menjadi jauh lebih penting ketimbang kesuksesan yang gemilang namun hanya bertahan sesaat.

Di sinilah fungsi seorang pemimpin sebagai nakhoda dalam sebuah tim harus berpikir visioner. Dia harus berpikir bahwa kesuksesan yang diraih saat ini harus mampu dipertahankan dan ditingkatkan di waktu yang mendatang, bahkan saat sang pemimpin tersebut sudah tidak ada ataupun tidak lagi menjadi orang nomer satu di timnya. Dalam bahasa lain sang pemimpin harus berorientasi pada sustainable oriented atau think ahead, bukannya mengambil sikap pragmatic oriented.


Oleh sebab itu, tugas pemimpin di hari pertamanya dia memimpin adalah bagaimana menyiapkan penerus yang jauh lebih baik darinya.  Dia harus mampu mendevelop orang-orang di sekitarnya. Semangat untuk berbagi ilmu menjadi sesuatu yang wajib melekat di dalam jiwa tiap pemimpin, sehingga transfer knowledge menjadi jauh lebih efektif. Dan berbagai macam aktivitas yang membuat budaya untuk belajar dan berkembang menjadi sangat kental di dalam tim yang dipimpinnya.

Kini pemimpin bukan lagi orang yang paling benar pendapatnya, paling cerdas pemikirannya, paling hebat skill nya dan harus dipatuhi semua perintahnya. Saat ini pemimpin yang ideal adalah orang yang mampu melihat, mengumpulkan, dan memadukan setiap potensi-potensi yang ada di dalam timnya menjadi kekuatan baru yang luar biasa. Oleh karenanya, kesuksesan sebuah tim ditentukan juga oleh orang-orang di sekitar pemimpin. 

Percayalah, keberadaan orang-orang yang memiliki anggota tim yang berkualitas tinggi, selain akan mempermudah tugas pemimpin dalam kesehariannya, juga akan mempermudah tim tersebut meraih kesuksesan yang lebih baik meski telah berganti pemimpin. Karena bagi saya, kesuksesan pemimpin sejatinya bukan semata-mata terletak pada keberhasilannya menaikkan prestasi tim di masanya, namun terlihat bagaimana dia melahirkan pemimpin baru yang lebih hebat darinya.

Hal ini berkali-kali menjadi beban pikiran saya. Apakah sepeninggal saya, organisasi yang pernah saya pimpin lebih banyak meraih kesuksesan atau kegagalan? Karena di tiap kesuksesan dan kegagalan yang diraih saat ini, sedikit banyak ada peran saya didalamnya. Dengan segenap kerendahan hati, saya berdoa semoga para penerus saya terus diberi kemudahan untuk berprestasi lebih baik dari saya. Dan dimanapun saya kelak berkiprah, saya selalu diberi kekuatan untuk menorehkan prestasi yang lebih baik dari pemimpin-pemimpin terdahulu.



Keep Learning, Keep Growing!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar