Jumat, 03 Februari 2012

Resolusi 2012 : Mahir Software Engineering!

Foto diambil dari : gieterror.blogspot.com

Jam saya kira-kira menunjukkan angka 14.19 saat seorang Process Engineer menelepon saya. Saya memanggilnya Mas Kholid, seorang lulusan Teknik Kimia UGM yang telah bergabung dengan perusahaan tempat saya bekerja sejak tahun 2004. Kami berdua cukup dekat secara personal, tidak lain karena kami berasal dari daerah yang sama, Cilacap.

Terdengar suara khasnya di telepon, meminta saya untuk membantunya menggambar cyclone yang hendak dimodifikasi. Gambar itu kemudian akan di export ke dalam sebuah piranti lunak engineering untuk di analisa secara computerized.

Hari itu saya membuktikan bahwa keberuntungan bukan sekedar mendapatkan sesuatu yang cuma-cuma atau mendapat semacam durian runtuh. Keberuntungan adalah sebuah perpaduan antara kesempatan dan kesiapan. Bila salah satu dari keduanya tidak terpenuhi, maka yang ada hanyalah keberuntungan semu.

Inilah yang terjadi pada saya. Kesempatan untuk perform telah datang. Namun berhubung saya kurang mahir menggunakan Auto CAD, saya pun dengan sukarela melimpahkan kesempatan tersebut ke rekan saya yang jauh lebih mahir menggambar menggunakan Auto CAD.

Sebagai seorang lulusan teknik, penguasaan terhadap software engineering adalah mandatory. Namun saat ini banyak sarjana teknik (termasuk saya) yang kurang mahir menggunakan perangkat lunak tersebut. Lalu bagaimana bisa saya mengkomunikasikan setiap ide yang saya punya, mengingat gambar adalah bahasa universal bagi seorang insinyur?

Sejak kuliah hingga kini, saya hampir selalu menggunakan ms.paint untuk menggambar. Bahkan dengan software yang sangat sederhana tersebut, saya bisa menampilkan bentuk 3 dimensi sebuah equipment. Cukup memalukan sebenarnya.

Belajar dari kejadian tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa saya harus mahir menguasai Auto CAD secepatnya. Selama ini saya tertolong karena bahasa gambar yang digunakan hanya untuk keperluan presentasi atau tugas kuliah. Tidak mengherankan bila ms.paint sudah cukup untuk meng-cover-nya Saya jarnag sekali mendapatkan penugasan untuk menggambar sebuah desain secara utuh dengan menggunakan Auto CAD.

Karena bagaimanapun juga penguasaan software merupakan added value tersendiri. Meski dalam praktiknya, kelak saya akan lebih banyak berurusan dengan aspek manajerial namun bagi saya kemampuan manajerial akan banyak terbantu bila memiliki pondasi teknikal yang kuat.

Meski sudah cukup tertinggal dan memalukan, bisa-tidak bisa, mau-tidak mau, malu-tidak malu, saya harus start from zero. Belajar perangkat lunak adalah masalah jam terbang. Selama kuliah saya tidak banyak menghabiskan waktu untuk belajar software engineering. Waktu di ruang rapat organisasi jauh banyak menyita porsi perhatian dan waktu saya..

Itu sebabnya salah satu resolusi saya tahun ini adalah mahir menggunakan perangkat lunak engineering (Auto CAD, Solid works, etc). Saya hanya harus memperbanyak intensitas penggunaan perangkat lunak tersebut, karena secara umum saya telah menguasai bagian-bagian dasarnya. Saya pun sudah menemukan orang yang tepat untuk belajar. Niat ada, sarana dan fasilitas pun tersedia, tinggal aksi riil dari saya untuk belajar. Bismillah.



Keep Learning, Keep Growing!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar