Saat memulai menulis artikel ini, saya masih berada di
Central Control Room (CCR) NAR Plant, itu sekitar pukul 8 malam. Kini jam saya menunjukkan 8 menit lagi menuju pukul 11 malam, saat saya kembali membuka notebook untuk menyelesaikan artikel ini.
Beginilah siklus hidup saya selama 14 hari terakhir. Kurang lebih12 jam dalam sehari saya habiskan di plant. Cukup melelahkan awalnya, namun terbiasa pada akhirnya. Meski demikian saya harus berkata jujur bahwa saya banyak kehilangan waktu berharga.
Kalau bukan karena keinginan saya yang begitu kuat untuk belajar tentang
Electrostatic Precipitator secara serius, sudah pasti saya
quit di hari ke 4 atau ke 5.
To be honest, akhir-akhir ini saya kesulitan menyisihkan waktu untuk menulis blog, membaca buku, bahkan tilawah dan tahfidz. Jadwal menulis yang semula pagi pun baru bisa terlaksana pada malam harinya.
Saya tidak bisa membayangkan andai saya bekerja di
off shore atau industri pertambangan, yang memiliki 12 jam kerja dan memiliki sistem kerja
on off. Bisa jadi blog ini tak pernah ada dan terawat. Daftar buku yang saya baca pun akan mandeg tak bertambah.
Selain alasan hasrat untuk belajar tentang EP, ada satu lagi yang membuat saya bisa survive dan tetap menikmati hari-hari selama
overhaul. Apalagi kalau bukan orang-orang di sekitar saya. Bila minggu lalu saya sudah bercerita tentang orang-orang di luar Holcim, maka kini giliran saya menceritakan orang-orang di lingkungan Holcim yang banyak menemani, membimbing, dan membagi ilmunya kepada saya.
1. Pak Bambang
Inilah aktor/lakon/dalang di balik semua keterlibatan saya dan teman-teman lainnya di overhaul. Beliau-lah yang saya maksud sebagai engineer yang meminta saya dan beberapa teman untuk meng-handle masing-masing sebuah project. Lulusan Teknik Mesin UNDIP ini adalah Kiln Mechanical Engineer.
Overhaul kali ini , ada sekitar 8 projects yang harus di supervisi olehnya. Itu sebabnya, beliau meminta partisipasi peserta GDP untuk membantunya. Kami diberi list pekerjaan, step dan langkah-langkah pekerjaan, dan tiap hari kami harus menyampaikan
daily report. Sejauh ini saya bekerja sama dengannya, saya merasa cukup nyaman. Beliau begitu kebapakan, sederhana luwes dalam berkomunikasi, pandai mendelegasikan tugas, dan rendah hati.
Namun, dari sekian banyak penilaian saya tentang beliau, saya paling terkesima dengan kemampuannya untuk selalu tenang dan menjaga emosi. Segenting apapun situasinya, beliau selalu tampak tenang dan tidak marah.
2. Pak Taufik
Tidak lain tidak bukan, beliau lah orang "
ngapak" pertama di Maintenance Dept yang berhasil saya temukan. Kesamaan latar belakang budaya membuat kami semakin akrab. Itu sebabnya saya cepat nyaman bekerja sama dengannya. Pak Taufik adalah seorang Team Leader untuk Kiln Mechanical Maintenance team.
Karakter beliau mengingatkan saya dengan sosok field coach semasa Kerja Praktik di PT. Pertamina RU IV Cilacap, Pak Sunaryono (Naryo). Bila Pak Naryo menyuruh saya untuk naik turun tanki minyak, maka Pak Taufik tanpa ragu menyuruh saya untuk naik-turun dan keluar-masuk EP. Beliau berdua termasuk field coach yang memiliki semangat untuk men-
develope bawahannya dengan pekerjaan kecil, sederhana, namun tetap
make sense.
Sama halnya dengan Pak Bambang, beliau cukup sabar, humoris, dan santun. Beliau, menurut saya, berhasil memimpin tim Kiln Mechanical Maintenance dengan baik.
3. Pak Sulastaryo (Taryo)
Bila sosok Pak Taufik mengingatkan saya dengan sosok Pak Naryo, maka Pak Taryo berkali-kali membuat saya ingat pada salah satu paman saya di desa. Mukanya sangar. Perawakannya tidak terlalu tinggi namun berotot. Namun tutur katanya lembut, pandai mendelegasikan tugas, dan yang terpenting suka berbagi ilmu.
Satu hal yang membuat saya langsung cocok dengannya adalah kenyataan bahwa kami berasal dari kota yang sama, Cilacap Bercahaya. Hehe. Itu sebabnya komunikasi kami berlangsung sangat mulus. Saya bukannya pilih-pilih dalam bergaul, bukan pula rasis. Hanya saja saya perlu tahu latar belakang seseorang sebelum memilih bentuk komunikasi yang tepat, sehingga tercipta hubungan interpersonal yang hangat.
Selama overhaul ini, beliau banyak membagi ilmu tentang equipment yang ada, part, dan bentuk maintenance pada dilakukan. Sebagai seorang team member, beliau termasuk orang yang kreatif, komunikatif, dan tentu saja terampil dalam melaksanakan aktivitas lapangan.
Di samping para karyawan, kehadiran teman pun banyak membantu saya dalam banyak hal. Teman bisa jadi tempat untuk curhat, bertanya, dan tentu saja belajar bersama.
4. Dani
Dani dan saya adalah sama-sama bimbingan Pak Taryo. Bedanya, Dani menangani EP Cooler, sedang saya menangani EP Raw Mill. Sebagai seorang siswa EVE, dia memiliki semangat dan usaha yang sangat keras. Kami pun banyak berdiskusi dan sharing ilmu. Dibanding saya, keterampilan dia dalam memperbaiki suatu equipment berada di atas saya. Begitu pula dengan pengetahuannya di bidang
maintenance. Dalam beberap hari ke depan kami akan melakukan inspeksi bersama di kedua EP tersebut. Semangat belajarnya banyak mengilhami saya untuk terus belajar apapun tanpa henti.
5. Bagus Dewaji (Ajik)
Alumni D3MITS angkatan 2004 ini merupakan yang tertua diantara anak-anak mesin. Dia meneruskan S1 pada tahun 2008 melalui program Lintas Jalur. Meski banyak orang yang menilai dia
innocent saat pertama kali bertemu dengannya
, namun kegilaannya dan selera humornya jauh melebihi perkiraan kita semua. Setiap kami berkumpul di CCR, obrolannya selalu mengundang gelak tawa, terlebih bila sudah masuk ke topik bahasan yang berstatus
Parental Advisory. Selama overhaul ini, dia memegang
Link Pan Conveyor Replacement Project.
6. Dede Kaladri (Dede)
Inilah teman duet saya di EP. Sebagai seorang
electrician dia juga memiliki banyak list pekerjaan di EP. Kami banyak berdiskusi, belajar, melakukan inspeksi di dalam EP, naik turun Collecting Plate Frame dan DE Frame. Tidak hanya itu, dia sangat ringan tangan. Dia tak segan-segan melakukan pekerjaan kasar di roof EP dan membantu para pekerja. Meski berpendidikan tinggi, dia tidak pernah memandang apapun bentuk pekerjaannya. Selama dia masih bisa membantu, sudah pasti Dede akan terlibat dan membantu pekerjaan tersebut. Hal ini ditunjang dengan kemampuan berkomunikasi yang hebat dengan orang yang di bawahnya.
7. Ferry Nur Hidayat (Ferry)
Tanpa ragu saya mengatakan bahwa dialah orang paling sering bersama dengan saya. Bukan apa-apa, selain karena tinggal serumah, bahkan sekamar, kami berangkat dan pulang kerja pun selalu bersama. Lulusan Teknik Mesin UGM ini adalah orang yang memiliki semangat yang sangat tinggi untuk belajar dan berkembang. Kami banyak menghabiskan waktu untuk saling tukar cerita, berdiskusi, dan belajar bersama. Diskusi yang kami lakukan tidak mengenal ruang dan waktu. Bahkan ketika mandi pun kami masih sempat berdiskusi tentang kurva tegangan-ragangan sebuah baja. Dan sebelum tidur, kami sering bercerita tentang apa yang kami dapatkan dalam satu hari. Terutama tentang proyek masing-masing. Kali ini Ferry menangani perbaikan Kiln Tyre yang mengalami keretakan.
Oh ya, kami punya kebiasaan untuk membiasakan mengobrol dalam bahasa Inggris, bukan karena apa, ini berawal dari keinginan kami untuk meningkatkan nilai TOEIC kami yang masih terjerembab di papan bawah. Heheh
8. Lazzarina (Rina)
Bila ada yang menanyakan siapa oran maintenance paling cantik, sudah pasti Rina jawabnya. Bagaimana tidak, dialah satu-satunya perempuan di antara anak mesin lainnya. Dia berasal dari Malang dan lulusan Teknik Mesin Brawijaya. Dia lulus dengan predikat cumlaude dan menyelesaikan kuliah hanya dalam waktu 3.5 tahun. Sebagai perempuan, kemampuan logikanya jauh diatas rata-rata perempuan kebanyakan. Itu sebabnya lebih banyak yang bilang dia tomboy ketimbang feminim. Hehehe. tak hanya itu, kemampuannya berkomunikasi dalam bahasa Inggris juga cukup membuat saya bersemangat untuk belajar hal yang sama. Overhaul kali ini dia memegang proyek terkait perbaikan dan pergantian part pada Hydraulic Roller Breaker bersama seorang
expert dari luar negeri.
Tanpa mengesampingkan rekan-rekan yang lain, saya menulis hanya sampai Rina. Sebenarnya masih ada Avid dan Ganda. Namun karena waktu yang semakin larut dan rasa lelah yang tak dapat dibohongi, saya cukupkan sampai Rina. Insya Alloh kelak bila ada momen yang tepat, saya pun akan bercerita tentang Avid, Ganda, dan rekan lainnya. Selamat beristirahat.
Keep Learning, Keep Growing!!