Sudah bukan rahasia lagi bila di kalangan teman-teman dan keluarga besar, saya terkenal sebagai anak yang suka berkhayal atau terlalu berpikir jauh ke depan. Meski pada awalnya sebagian khayalan itu hanya berupa senda gurau belaka, namun belakangan kebiasaan ini justru menuntun alam bawah sadar saya untuk berlari menuju tempat yang hendak saya raih.
Dan Alhamdulillah tepat pada tanggal 24 Maret 2012, saya beserta keluarga saya resmi meng-khitbah Tyzha Inandia. Keluarga kami sepakat untuk meneruskan proses ini menuju ikatan yang sah dan halal.
Subhanallah.
Sebuah contoh kecil. Saat saya kira-kira masih duduk di bangku kelas 5 SD, saya sudah berpikir ke mana kelak saya akan kuliah. Berbekal keterbatasan informasi dan inspirasi. Saya memilih ISI (Institut Seni Indonesia Jogjakarta) sebagai tujuan saya. Impian saya bekerja seperti halnya kompas dari Alloh yang mengarahkan saya untuk ke sana kemari. Perlahan saya pun mendapatkan banyak masukkan berharga. Hingga pada akhirnya saya pun mantap memilih Surabaya dan ITS sebagai labuhan selanjutnya.
Inilah nilai yang saya yakini, bahwa apa yang kita impikan hari ini, itulah kita di masa depan. Dan apa apa yang kita raih hari ini adalah hasil dari impian dan kerja keras di masa lalu.
Nilai ini pun saya terapkan dalam banyak hal. Termasuk saat akan memulai komitmen dengan seseorang, sebelum melangkah lebih jauh, saya sudah memperhitungkan dimanakah letak ujung dari langkah yang akan saya ambil. Di kemudian hari, berbekal doa dan upaya, saya pun ditunjukkan banyak kemudahan.
Pada akhirnya siapakah yang mengira bila seorang gadis yang bertahun-tahun menutup pintu hatinya, seketika luluh membukakan pintu hatinya untuk saya dan sepaka untuk berkomiten bersama saya menyempurnakan agama. Siapa yang mengira bila jarak yang terpaut sangat jauh antara Bontang dan Cilacap bisa menjadi terasa sangat dekat.
..Seperti halnya hidup yang diibaratkan dengan senapan mesin. Maka mimpi adalah amunisinya. Mimpilah yang telah membuat hidup ini terasa lebih hidup..
..Berjuang meraih kumpulan bintang bersama-sama tentu akan terasa lebih khidmat dan menyenangkan ketimbang harus mengejar matahari seorang diri..
Subhanallah.