Kamis, 29 Maret 2012

Fatkhur, Direktur Utama Kopma 2012!!

Saya mencoba menulis (dalam bahasa saya sendiri) tentang arti lain dari seorang “pemimpin” yang terinspirasi dari buku Prof. Djokosantoso (Ex. CEO BRI). Beliau kira-kira menyampaikan seperti ini ; seorang pemimpin (tentu saja) harus siap untuk memimpin dan (pada akhirnya pun harus siap) menyerahkan kepemimpinannya kepada penerusnya yang lebih baik.


Saya kembali teringat ke medio tahun 2009 dimana saya bersama teman-teman pengurus Koperasi Mahasiswa dr.Angka ITS (Kopma) memutuskan untuk menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada generasi yang lebih muda.

Seperti halnya sebuah api unggun yang terus menyala. Seiring berjalannya waktu pasti membutuhkan pasokan kayu bakar untuk menjaga agar api tetap menyala. Sama halnya dengan organisasi, dimanapun dan kapanpun pasti akan selalu membutuhkan regenerasi. Semua dilakukan demi efektifitas kerja maupun pencapaian prestasi yang lebih baik.

Tepat 4 hari yang lalu telah terpilih, Fatkhur Rohman, seorang yang dipercaya untuk meneruskan perjuangan saya dan teman-teman. Dialah Direktur Utama setelah saya, Hirzul Umam, dan Kristianto Tanjung.

Kesan yang selalu saya ingat tentang dia adalah pembawaannya yang tenang dan kalem. Saya bangga pernah menjadi bagian dalam sejarah perjalanan karir akademiknya. Selain sebagai senior di Kopma, saya pun sempat menjadi asisten praktikum Metalurgi yang bertugas membimbingnya. Di antara teman-temannya, dialah yang paling rajin dan menonjol dalam segala hal. Baik nilai maupun attitude-nya sama-sama bisa diandalkan.

Berbekal prestasi akademik dan jiwa kepemimpinannya yang mumpuni, saya yakin dia bisa melewati amanah di Kopma dr.Angka ITS dan memimpin rekan-rekannya dengan lancar, tanpa harus mengorbankan prestasi akademik. Secara umum saya hanya mengingatkan 2 tugas besar harus diembannya, yaitu bekerja “sekeras-kerasnya” untuk memberikan kesuksesan Kopma selama kurun waktu 1 tahun ke depan dan bekerja “secerdas-cerdasnya” untuk menyiapkan generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangannya.

Naluri seorang pemimpin tidak terletak pada ambisinya untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan, namun terletak pada ketangkasannya menyiapkan figur-figur hebat yang kelak akan menggantikannya. Sebab kesuksesan seorang pemimpin bukan hanya dilihat dari hasil kerja keras dan keringat semasa dia memimpin, namun juga ditentukan oleh keberhasilan-keberhasilan lain yang berhasil diraih oleh generasi penerusnya.

Oleh karenanya, siapapun yang menjadi Direktur Utama saya secara pribadi siap membantu sekuat tenaga. Kegagalan pemimpin Kopma hari ini, sedikit banyak adalah andil saya dan teman-teman terdahulu, dan kesuksesan Kopma hari ini semata-mata karena hasil kerja keras bersama dan tentu ridlo Alloh SWT.

Selamat Bertugas, Selamat Berkarya!





Keep Learning, Keep Growing

1 komentar: