Rabu, 23 Mei 2012

Satu Tahun "Membangun Bersama"


Sumber : goose.us/ Diambil dari salah satu koleksi foto dalam buku 100 tahun Holcim "Industrious".
Tidak ada sedikitpun bayangan bagi saya untuk berkiprah di industri semen. Saya pun tidak menduga jika harus memulai karir profesional di industri ini. Saya dibesarkan di lingkungan industri minyak, kerja praktik di industri strategis (pembuatan panser), selama kuliah pun saya tumbuh berkembang di lingkungan koperasi dan aktivitas kemahasiswaan lainnya. See, terbayang bagaimana bingungnya saya menghubungkan tiap milestone yang ada dalam kehidupan saya hingga kini.

Namun kemudian saya teringat salah satu impian sebelum lulus. Seandainya saya memang harus bekerja, saya ingin bekerja di sebuah perusahaan yang bisa membantu saya menaikkan kemampuan bahasa asing, mempermudah saya memiliki international networking, kemudian yang terpenting perusahaan tersebut bergerak di bisnis yang sustainable dan memiliki impact yang besar bagi masyarakat luas.

Tujuan saya saat itu jelas, industri minyak, entah perusahaan asing maupun BUMN. Namun ibu saya menambahkan satu lagi kriteria di dalam doanya, semoga saya bisa bekerja di Cilacap! Tentu saja maksud beliau PT.Pertamina RU IV. Namun Alloh memiliki rencana-Nya. Sampai tulisan ini dibuat, sudah setahun saya beraktivitas di PT. Holcim Indonesia.

Satu tahun yang lalu, 23 Mei 2011, saya beruntung bisa bergabung ke dalam Graduate Development Program salah satu perusahaan semen terkemuka di dunia*.

Selama itu pula saya dan teman-teman banyak mempelajari seluk beluk tentang industri yang memang kurang populer di bangku kuliah. 3 bulan pertama saya menjalani classroom training. Dibantu oleh para pembimbing, baik yang sudah  senior ataupun masih muda, setingkat team leader-engineer- hingga manager, kami dibimbing untuk menjadi seorang young cement engineer dalam waktu singkat.

6 bulan selanjutnya kami menjalani rotational OJT. Secara bergiliran kami menjalani OJT/magang, mulai dari Production Dept, Technical Dept, Maintenance Dept, Quarry Dept, Geocycle, Corporate Technical Services, hingga Occupational, Health, and Safety. Setelah itu, kami disebar ke berbagai fungsi yang sesuai dengan background pendidikan kami masing-masing. Saya sendiri kemudian menghabiskan sisa waktu 3 bulan terakhir untuk menjalani dedicated OJT di Maintenance Dept. Tepatnya Finish Mill Maintenance.

Selama periode tersebut, presentasi menjadi hal yang lumrah bagi kami. Hingga kami memiliki sebutan yang pas untuk menggambarkan profesi kami saat itu, yaitu Power Point Engineer. Hal ini merujuk pada aktivitas kami yang banyak bersentuhan dengan salah satu program presentasi paling populer, Microsoft Power Point.

Kini saya bersiap untuk menerima tanggung jawab yang lebih tinggi lagi. Mengutip pesan dari Uncle Ben di film Spiderman, "With Great Power, Comes Great Responsibility". Setelah setahun menjadi Power Point Engineer, saya diberi amanah sebagai Maintenance Planning Engineer.

"Katakanlah kapasitas produksi Finish Mill adalah 420 ton per jam. Sedang untuk membuat jalan raya, sekolah untuk masyarakat di pedalaman, pondok pesantren, perumahan, masjid, puskesmas untuk masyarakat tidak mampu, dan bangunan fisik lainnya dibutuhkan 130 ribu ton per hari. Jika saya tidak melakukan maintenance dengan cerdas, hingga menyebabkan operasi Finish Mill berhenti untuk 24 jam (loss production 420 ton per jam x 24 jam). Artinya, secara otomatis saya turut berkontribusi atas terlambatnya segala bentuk pembangunan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat."

Semoga alinea di atas mampu mengingatkan saya untuk terus bersyukur, bersemangat dan meluruskan niat beribadah dalam menjalani profesi sebagai engineer.



Keep Learning, Keep Growing!!
*lebih pasnya, setahun yang lalu sebuah perusahaan multinasional beruntung memperoleh tanda tangan saya Hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar