Jumat 1 Januari 2016.
Hari ini saya ada janji dengan seorang teman lama. Seusai sholat jumat, saya meluncur dari masjid manarul ilmi ITS menuju sebuah minimarket di depan kampus UPN Surabaya. Saya hubungi teman tsb dan menunggu di dalam mobil.
Saat sedang menunggu di mobil, saya melihat dari kejauhan seorang pria bule berkaos hitam sedang asyik minum di dalam kedai minimarket. Pria tsb tak terlalu jelas dari luar.
Saya sedang membuka HP ketika istri saya kemudian bergumam "Wah bulenya pake kaos Mettalica tapi celananya nyunnah (diatas mata kaki)".Saya baru benar-benar tertarik (kepo) utk lihat ke arah si bule ketika istri saya kembali bergumam. "Wah istrinya (si bule) pake jilbab syari' (jilbab lebar).
Kali ini saya benar2 terkejut. Awalnya tak ada yg istimewa dari si bule. Typical bule seperti boss saya dulu. Berambut pirang. Berbadan tinggi. Hobi memakai kaos rock (Mettallica).
Saya dan istri benar2 kaget (sekaligus kagum). Kami melihat dia keluar dari minimarket bersama istrinya (dari wajahnya, org Indonesia) dengan busana Islami (bahkan mgkn lbh Islami dibanding kami). Dengan beberapa bekas tatto yg masih terlihat di tangannya, besar kemungkinan si bule adalah seorang mualaf.
Alhamdulillah, Allah ingatkan saya satu pelajaran yg sangat berharga melalui si bule. Ini pelajaran tentang bagaimana penampilan luar membangun image.
Sebagian org mengatakan "dont judge the book from its cover". Saya sepakat bahwa seringkali kita tidak bisa menilai semua hal ttg seseorang hanya dari penampilan luar. Awalnya, hanya karena si bule memakai berkaos metallica, kami mengira beliau cuma bule biasa.
Di sisi lain, kita tidak bisa memungkiri bahwa persepsi dibangun dalam 20 detik pertama (atau bahkan kurang). Inilah letak challenge kita.
Saya setuju bahwa akhlak, aqidah, dan nilai ibadah kita, tak akan pernah dapat dinilai hanya dari pakaian. Tapi, dari cara kita berpakaian, kita bisa mensyiarkan keislaman kita.
Selain mengikuti sunnah rasul, berpakaian yg Islami adalah upaya kita yang plg mudah untuk memasyaratkan dan membangun image yang baik tentang Islam, sekaligus menepis image buruk yang selama ini banyak mengarah ke Islam.
Last but not least. Bila benar beliau adalah seorang mualaf, teriring doa dari saya supaya beliau beserta keluarganya terus istiqomah dalam memegang ajaran Islam.
Dan untuk kita yang lebih dulu memeluk dien ini, terucap doa supaya kita tak kalah semangat dari saudara kita yg mualaf dalam meningkatkan iman dan mengikuti sunnah2 Rasul.
Keep Learning, Keep Growing!!
Cici menyukai tulisan Anda
BalasHapusTerrima kasih Cici ;)
BalasHapus