Adalah Miftakhul Falah, seorang
sahabat-saudara-entrepreneur-alumni Teknik Kimia ITS, yang menghubungi saya
minggu lalu. Beliau menawarkan sesuatu yang sulit saya tolak, yaitu kesempatan
untuk berbagi cerita dalam acara Seminar Online yang rutin digelar oleh Sang
Juara school.
To be honest, saya merasa begitu tersanjung saat diminta untuk berbagi cerita. Terlebih topik yang diangkat pun sangat eye catching (terutama bagi pemuda/i berusia 20-an), apalagi jika bukan tentang pernikahan. Meski sebenarnya, saya bukanlah ustadz/da'i yang pandai berapi-api dalam mengorasikan ceramah, pandai membawakan opini, serta kaya akan referensi dan ilmu, meski demikian saya tetap tegakkan kepala dan kokohkan niat untuk berbagi. Tentu saya bukanlah orang yang lebih pandai atau, namun setidaknya saya sudah terlebih dulu merasakan apa dan bagaimana pernikahan itu.
Saya makin tersanjung karena yang mengundang adalah Sang Juara School. Inilah "pasar" (yang disebut oleh Jamil Azzaini dalam bukunya Kubik Leadership) dimana akan banyak orang-orang dengan tingkat intelektualisme di atas rata-rata bisa temui. Kesempatan saya untuk berkumpul dan mengelilingi diri dengan orang-orang inspiratif.
Alhasil, setelah bernegoisasi tentang waktu, saya sanggupi permintaan Falah untuk menjadi narasumber dalam acara yang akan dipandu langsung olehnya.
To be honest, saya merasa begitu tersanjung saat diminta untuk berbagi cerita. Terlebih topik yang diangkat pun sangat eye catching (terutama bagi pemuda/i berusia 20-an), apalagi jika bukan tentang pernikahan. Meski sebenarnya, saya bukanlah ustadz/da'i yang pandai berapi-api dalam mengorasikan ceramah, pandai membawakan opini, serta kaya akan referensi dan ilmu, meski demikian saya tetap tegakkan kepala dan kokohkan niat untuk berbagi. Tentu saya bukanlah orang yang lebih pandai atau, namun setidaknya saya sudah terlebih dulu merasakan apa dan bagaimana pernikahan itu.
Saya makin tersanjung karena yang mengundang adalah Sang Juara School. Inilah "pasar" (yang disebut oleh Jamil Azzaini dalam bukunya Kubik Leadership) dimana akan banyak orang-orang dengan tingkat intelektualisme di atas rata-rata bisa temui. Kesempatan saya untuk berkumpul dan mengelilingi diri dengan orang-orang inspiratif.
Alhasil, setelah bernegoisasi tentang waktu, saya sanggupi permintaan Falah untuk menjadi narasumber dalam acara yang akan dipandu langsung olehnya.
Inilah kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dan motivasi.
Saya tidak berada dalam posisi yang lebih tinggi atau rendah daripada para
pendengar yang saya pandu. Saya memposisikan diri dalam level yang sama. Kami
sama-sama belajar. Satu hal yang membedakan diantara kami hanyalah
"posisi".
Saya seakan-akan berada di dalam sebuah ruangan, dimana untuk memasukinya haruslah melewati serangkaian acara ijab kabul (menikah). Sedang yang menjadi pendengar, mayoritas masih di luar "ruangan" (dalam bahasa sederhana : belum menikah).
Saya menceritakan dan menggambarkan apa-apa saja yang saya alami di dalam "ruangan" tersebut. Sehingga para pendengar yang berada di luar memperoleh gambaran dan bisa merasakannya, hingga semakin bersemangat untuk beramai-ramai memasuki "ruangan" tersebut (dalam bahasa sederhana : makin bersemangat untuk menikah).
Bila anda tertarik untuk membaca apa saja yang telah kita diskusikan melalui seminar online singkat ini, silahkan berkunjung ke link berikut ini. Semoga ada manfaatnya.
Pada akhirnya saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Meski acara tersebut cukup singkat, namun inilah nikmat yang tidak saya duga-duga sebelumnya. Karena bagi saya "kesempatan" adalah nikmat yang tidak ternilai harganya. Kesempatan untuk berbagi kebahagiaan, pengalaman, cerita, inspirasi, motivasi, kesempatan untuk terus belajar, kesempatan untuk terus berkembang, dan tentu saja kesempatan untuk tumbuh lebih tinggi lagi.
Danke Schoon Sang Juara school!!
Saya seakan-akan berada di dalam sebuah ruangan, dimana untuk memasukinya haruslah melewati serangkaian acara ijab kabul (menikah). Sedang yang menjadi pendengar, mayoritas masih di luar "ruangan" (dalam bahasa sederhana : belum menikah).
Saya menceritakan dan menggambarkan apa-apa saja yang saya alami di dalam "ruangan" tersebut. Sehingga para pendengar yang berada di luar memperoleh gambaran dan bisa merasakannya, hingga semakin bersemangat untuk beramai-ramai memasuki "ruangan" tersebut (dalam bahasa sederhana : makin bersemangat untuk menikah).
Bila anda tertarik untuk membaca apa saja yang telah kita diskusikan melalui seminar online singkat ini, silahkan berkunjung ke link berikut ini. Semoga ada manfaatnya.
Pada akhirnya saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Meski acara tersebut cukup singkat, namun inilah nikmat yang tidak saya duga-duga sebelumnya. Karena bagi saya "kesempatan" adalah nikmat yang tidak ternilai harganya. Kesempatan untuk berbagi kebahagiaan, pengalaman, cerita, inspirasi, motivasi, kesempatan untuk terus belajar, kesempatan untuk terus berkembang, dan tentu saja kesempatan untuk tumbuh lebih tinggi lagi.
Danke Schoon Sang Juara school!!
Keep Learning, Keep Growing!!
Note : Sang Juara School, bagi saya, bukan hanya sebuah unit bisnis.
Lebih dari itu, inilah buah dari hasil idealisme, pengejawantahan passionate
dan kreavitas tanpa batas. Dirintis saat masih berstatus mahasiswa dan eksis
hingga kini. Doa saya selalu untuk kesuksesan teman-teman saya di Sang Juara school. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar