..Bila kita sibuk dengan urusan agama Alloh, maka Alloh akan memudahkan urusan kita..
Senin kemarin saya kedatangan seorang teman kuliah yang selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan, Putu Aditya Setyawan (Putu-red). Semasa kuliah kami beraktivitas di organisasi yang sama. Bahkan dalam beberapa hal kami memiliki banyak kesamaan, termasuk asal daerah . Kami sama-sama merantau dari daerah yang terkenal dengan dialek “ngapak-ngapak”.
Sejauh saya berhubungan dengannya, dia termasuk orang yang dikaruniani banyak kemudahan, atau dalam bahasa yang lebih familiar, keberuntungan. Siapa yang menyangka bila seorang lulusan pondok pesantren di pinggiran Kabupaten Banyumas, bisa mendapatkan beasiswa (full cover) untuk meneruskan kuliah di ITS-Surabaya? Siapa yang mengira bahwa aktivitas yang padat di organisasi tidak menghalanginya untuk lulus tepat waktu dengan IP yang sangat memuaskan?
Siapa yang menyangka bila selama kuliah dia bisa bersprestasi sedemikian sehingga dengan mudah bertatap muka dengan Walikota Surabaya, pejabat Pemprov Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dan kini, di saat banyak lulusan Fresh Graduate harus berjibaku untuk meraih pekerjaan. Putu tidak perlu menunggu waktu lama untuk memperoleh pekerjaan. Bahkan sekarang dia langsung diberi kepercayaan untuk menangani sebuah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi di Dieng. Jarak tempuh dari Dieng ke Banyumas hanya sekitar 2.5 jam perjalanan.
Ada satu hal yang menarik perhatian saya. Mengapa Putu dengan gampangnya bisa mendapatkan berbagai kemudahan? Amalan apa yang telah membedakannya dengan orang lain?
Saat kemarin kami berdiskusi, saya menemukan ada satu amalan yang selalu dia kerjakan sejak duduk di bangku SMA. Dia mengingatkan saya untuk selalu menyibukkan diri dengan segala macam urusan yang terkait dengan agama Alloh. Maka Alloh pun akan memudahkan segala macam urusan kita. Inilah yang menjadi kunci kesuksesannya selama ini. Di saat kebanyakan siswa/mahasiswa hanya memfokuskan diri pada urusan akademis, Putu memiliki aktivitas lain yang menjadi pembeda dengan teman-temannya. Sejak SMA dia telah dipercaya untuk menjadi Ketua OSIS. Hingga kuliah pun Putu dipercaya untuk menjadi Direktur Humas Kopma dr.Angka ITS.
Diskusi ini mengingatkan diri saya sendiri. Pola hidup yang selama ini saya jalani ternyata masih jauh dari apa yang pernah dijalani oleh Putu. Sebagian besar Fresh Graduate yang baru memasuki dunia kerja memiliki aktivitas yang sangat rutin. Diawali dengan bangun tidur di pagi hari, berangkat kerja hingga sore, kemudian pulang istirahat,aktivitas malam pun sangat terbatas karena kelelahan setelah seharian beraktivitas. Hal ini selalu berulang dari hari ke hari. Praktis tidak banyak added value yang dilakukan, jauh berbeda ketika masih beraktivitas sebagai aktivis mahasiswa.
Maka dengan segala keterbatasan yang ada, kita (khususnya saya) perlu melakukan extra mile activities. Kita perlu mengalokasikan waktu khusus untuk mengisinya dengan aktivitas yang berkaitan dengan agama Alloh. Bila memang masih terasa berat, maka langkah paling mudah adalah menyisipkan niat untuk beribadah di tiap aktivitas yang kita geluti.
Di akhir diskusi Putu pun kembali mengingatkan saya, bila kita mendekat kepada Alloh dengan berjalan, maka Alloh akan mendekat dengan berlari. Dan akhirnya, semoga segala aktivitas yang kita lakukan bisa menjadi sebuah amalan ibadah yang akan menjaga kita agar selalu dekat dengan Rabb pemilik alam semesta.
Putu saat perayaan Hari Koperasi Nasional 2010. |
Keep Learning, Keep Growing!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar