Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) |
Saya mengawali masa kuliah dengan sebuah proses orientasi dan kegiatan organisasi yang sangat menantang. Sejak itu saya selalu ditanya tentang mimpi. Dibanding teman-teman lainnya, saya merasa sangat kecil. Saya sebenarnya sangat sederhana, menjadi engineer. Meski di kemudian hari saya merasa tidak terlalu yakin untuk profesi ini.
Saya pun berpikir apa jawaban yang kira-kira terdengar unik dan wah. Akhirnya, entah bisikan darimana, saya menemukan jawaban yang "sedikit" idealis. Setiap kali saya mengikuti proses rekrutmen organisasi atau pelatihan, saya hampir pasti akan mengatakan "Bupati Cilacap" sebagai impian saya. Dan berhasil!! Saya hampir pasti selalu sukses melewati proses screening saat mengeluarkan jurus tersebut. Termasuk saat rekrutmen anggota Kopma dr.Angka ITS dan SDM IPTEK.
Seiring berjalannya waktu saya seperti tersihir oleh ucapan saya sendiri. Saya perlahan tertarik membaca dan mengamati kiprah para Kepala Daerah bertalenta, mulai dari Bupati Lamongan, Walikota Surabaya, hingga Walikota Solo. Inilah yang menginspirasi saya. Sesaat dada ini seperti terbakar aura semangat untuk membangun tanah leluhur. Hal ini juga tak terlepas dari terpilihnya kembali kakek saya sebagai Kepala Desa.
Meski hanya seorang Kepala Desa, bagi saya ini lebih dari cukup untuk menginspirasi saya. Di usia yang menginjak 70 tahun, semangat dan energinya tetap membara tak surut dimakan waktu, dan yang terpenting beliau masih dipercaya untuk memimpin. Di saat teman-teman lain mengusung tokoh-tokoh pemimpin internasional sebagai inspirasinya, cukuplah kakek untuk saya. Bahkan saya pun memasang poster foto beliau di kamar asrama saya. Pembawaannya yang kharismatik dan tenang membuat saya semakin kagum.
Kini situasinya sedikit sulit dan rumit untuk saya. Meski memiliki segudang ide dan pemikiran untuk tanah kelahiran saya, sejujurnya saya sendiri belum secara jelas memetakan peta perjalanan ke arah sana. Saat ini saya berprofesi sebagi seorang engineer, bisa dibayangkan betapa jauhnya hubungan antara engineer dan Kepala Daerah.
Saya benar-benar menyerahkannya kepada Alloh. Karena saya menyadari sepenuhnya bahwa membangun daerah tidak berarti harus menjadi Kepala Daerah, menjadi pemimpin bukanlah perkara jabatan. Berbicara tentang pemimpin atau Kepala Daerah akan berujung pada amanah, bukan ambisi. Pada akhirnya, masyarakat atau ummat akan memilih orang yang paling tepat untuk memimpin mereka.
Keep Learning, Keep Growing!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar