Rabu, 03 Juli 2019

Cerita Pasca Ramadhan : Sepeda Azka

Ramadhan tahun ini saya dan istri menjanjikan
reward sepeda baru untuk Azka jika ikut berpuasa selama 30 hari.

Meski baru kuat sampai dhuhur dan sahur yang kadang on time kadang malah mirip sarapan, at least he learn a lot during last Ramadhan.

Minggu kemarin, finally, kita ajak Azka ke salah satu toko sepeda. Kita carikan sepeda dengan harga yang sesuai budget. Lalu kita biarkan Azka memilih.

Singkat cerita dipilihlah sepeda type BMX berwarna merah. Lalu kita bawa pulang langsung dengan sepeda motor.

Lalu dimulailah petualangan baru bersama si sepeda.

Hari pertama langsung dipakainya keliling. Tidak mudah awalnya, karena memang kita carikan sepeda yang agak besar, sehingga dia kesulitan menyeimbangkan sepeda. Bolak balik jatuh. Saya semangatin terus, agar jangan menyerah.

Hari kedua sepulang kerja, Azka laporan bahwa siang tadi jatuh di tetangga sebelah dan cerita kalau dia bersama temannya perbaiki sendiri sepedanya.

Saya tidak terlalu serius menanggapinya sampai istri saya cerita yang sebenarnya. Azka bongkar cover rantai sendiri, lalu pasang kembali rantainya yang lepas, sementara temannya (anak teman saya, good boy) memegangi sepedanya.

Alamak..Abimu dulu 5 tahun masih nangisan  dan sering nangisin anak orang.

Kmmudian malam itu menjadi malam yang penuh rengekan Azka, meminta saya untuk memberi oli di rantai lah, untuk mengecek sepedanya lah, and so on. Karena setelah diperbaiki siang tadi, masih ada yang noise di sepedanya.

Hari ketiga. Pagi hari, as promised night before, saya mengecek sepedanya yang masih noise. Aha..ini sprocket belakang kurang kencang, Azka sangat antusias. Sementara saya mencari tools di kunci, eh Azka sudah dapat kunci untuk buka cover rantai.

Saya kalah cepat.

Finally solved masalah noise sprocket belakang. But he wants more. Dilepaslah part part yang menurutnya kurang pas dilihat. Dibongkarlah cover roda dan aksesories roda. Dibilangnya bikin jelek (moteji-mau tepok jidat).

Well hari itu berlanjutnya acara berputar-putar dia dengan sepedanya.

We realized that may he'd just demonstrated his deepest passion in doing such mechanical work. To be honest, we don't force him to do something  like  that. We only facilitated him to explore his strength.

I guess it come from his Grandfathers gen, not me..hehe. Anyway doa saya dan istri, agar Azka tetap tumbuh jadi anak sholeh dan bermanfaat untuk ummat.

Semoga sepedanya berkah nak.

Love you

Abi&Ummi

Keep Learning Keep Growing!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar