Teruntuk Pemimpin Masa Depan, Umar
Azka
Tanggal 3 April 2015 ini, tepat Azka ulang tahun yang pertama. Satu tahun sudah Azka hadir mewarnai hidup Abi dan Ummi. Inilah salah satu periode pendewasaan diri yang bersejarah dalam perjalanan hidup Abi dan Ummi.
Pada awalnya, Azka dan Ummi tinggal bersama eyang uti di Surabaya, sementara Abi tetap di Tuban. Rencana awal, Azka dan Ummi boyongan ke Tuban setelah usia satu bulan. Namun, belum sampai sebulan, Azka dan Ummi sudah Abi bawa ke Tuban. Saat itu eyang kung harus operasi di Surabaya, sementara eyang uti pulang ke Bontang menjaga aunty.
Di sinilah tantangan Abi-Ummi untuk merawat dan membesarkan newborn baby tanpa bantuan eyang uti. Kita tidak punya sanak famili yang tinggal di Tuban, kalaupun ada itupun sangat jauh dari tempat tinggal Abi-Ummi. Alhamdulillah banyak tetangga yang membantu. Mereka sudah seperti orang tua sendiri bagi Abi-Ummi.
Minggu awal-awal di Tuban, Abi-Ummi sering terbangun di tengah malam karena Azka menangis. Bila bukan karena buang air atau haus, ya kepanasan. Urusan buang air, Abi-Ummi bergantian mengganti popok. Urusan haus, Alhamdulillah ASI Ummi mengalir lancar. Kapanpun Azka menangis, ASI dari Ummi selalu siap untuk Azka. Tidak heran jika Azka gampang terlelap setiap kali minum ASI. Kamar kontrakan kita waktu itu memang tidak terlalu nyaman. Bila jendela dibuka, banyak nyamuk yang masuk. Sedang kalau jendela ditutup, Azka yang kepanasan.
Hari hari berikutnya, tiada hari tanpa cerita tentang Azka. Ada saja yang membuat Abi-Ummi takjub dengan Azka, terlebih bila melihat perkembangan Azka dari waktu ke waktu. Mulai dari awal tengkurap, menengadahkan kepala, duduk, mbajul (merangkak dengan perut-red), merangkak, merambat, mulai berjalan tertatih, hingga Azka bisa mengucap Aaabiii.
Belum lagi betapa terobsesinya Ummimu dalam urusan me-maintain berat badanmu. Satu ons saja berat Azka turun, saat itu juga Ummi bisa langsung turun mood-nya. Sebaliknya bila berat Azka terus naik, Ummi bisa teriak-teriak kegirangan. Masih banyak lagi kebahagiaan yang Abi-Ummii rasakan. Terlalu banyak bila harus dituliskan satu per satu.
Bila dibandingkan Abi-Ummi sewaktu kecil, kondisi Azka saat ini jauh lebih baik. Alhamdulillah Eyang dan Mbah bisa menyekolahkan Abi-Ummi hingga lulus sarjana. Hingga Abi-Ummi bisa mencari nafkah yang lebih baik. Bila dibandingkan dengan anak-anak seusia Azka saat ini pun, kita harus banyak bersyukur. Di luar sana masih banyak anak-anak yang tidak seberuntung Azka, memiliki keluarga besa dan lingkungan yang sangat mendukung kebutuhan Azka.
Di sisi lain, Azka lahir pada era dimana bangsa kita sedang membutuhkan banyak pemimpin berkualitas dan berakhlak mulia di segala bidang. Ummat ini membutuhkan pemimpin-pemimpin yang bisa tampil menjadi teladan, inspirator sekaligus pelindung bagi orang-orang lemah.
Oleh karenanya, Abi-Ummi berikan nama Umar Azka Al Faruq Wahid. Nama ini terinspirasi dari sosok Umar bin Khattab RA.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Wahai Ibnul Khattab, demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah setan bertemu dengannmu di suatu jalan melainkan ia akan mengambil jalan yang lain dari jalanmu.” (HR. Bukhari, no.3480)
Doa Abi-Ummi, semoga kelak pada masanya, Azka bisa tumbuh menjadi pemimpin yang mewarisi karakter Khalifah Umar RA. Pemimpin yang ditakuti oleh lawan (bahkan syetan sekalipun). Pemimpin yang mampu menegakkan dan membedakan antara haq dan bathil. Pemimpin yang bersih hingga menjadi inspirasi dan panutan bagi generasi selanjutnya. Pemimpin yang mampu membawa peradaban ini menuju ke arah yang lebih baik.
Bila datang masa dimana Abi-Ummi semakin tua dan tak berdaya, terus doakanlah kami berdua agar selalu istiqomah di jalan Allah.Sayangilah Ummimu tiga kali melebihi sayangnya Azka untuk Abi. Pengorbanan yang telah Ummi keluarkan jauh melebihi apa-apa yang telah Abi berikan untuk Azka. Karena tak ada yang bisa menandingi besarnya pengorbanan mengandung selama 9 bulan dan sakitnya saat melahirkan.
Dua hal yang tak akan pernah Abi rasakan seumur hidup. Terus tumbuh anakku. Terus berkembang anakku.
Salam sayang selalu untuk Azka.
Keep Learning, Keep Growing!!
Tanggal 3 April 2015 ini, tepat Azka ulang tahun yang pertama. Satu tahun sudah Azka hadir mewarnai hidup Abi dan Ummi. Inilah salah satu periode pendewasaan diri yang bersejarah dalam perjalanan hidup Abi dan Ummi.
Pada awalnya, Azka dan Ummi tinggal bersama eyang uti di Surabaya, sementara Abi tetap di Tuban. Rencana awal, Azka dan Ummi boyongan ke Tuban setelah usia satu bulan. Namun, belum sampai sebulan, Azka dan Ummi sudah Abi bawa ke Tuban. Saat itu eyang kung harus operasi di Surabaya, sementara eyang uti pulang ke Bontang menjaga aunty.
Di sinilah tantangan Abi-Ummi untuk merawat dan membesarkan newborn baby tanpa bantuan eyang uti. Kita tidak punya sanak famili yang tinggal di Tuban, kalaupun ada itupun sangat jauh dari tempat tinggal Abi-Ummi. Alhamdulillah banyak tetangga yang membantu. Mereka sudah seperti orang tua sendiri bagi Abi-Ummi.
Minggu awal-awal di Tuban, Abi-Ummi sering terbangun di tengah malam karena Azka menangis. Bila bukan karena buang air atau haus, ya kepanasan. Urusan buang air, Abi-Ummi bergantian mengganti popok. Urusan haus, Alhamdulillah ASI Ummi mengalir lancar. Kapanpun Azka menangis, ASI dari Ummi selalu siap untuk Azka. Tidak heran jika Azka gampang terlelap setiap kali minum ASI. Kamar kontrakan kita waktu itu memang tidak terlalu nyaman. Bila jendela dibuka, banyak nyamuk yang masuk. Sedang kalau jendela ditutup, Azka yang kepanasan.
Hari hari berikutnya, tiada hari tanpa cerita tentang Azka. Ada saja yang membuat Abi-Ummi takjub dengan Azka, terlebih bila melihat perkembangan Azka dari waktu ke waktu. Mulai dari awal tengkurap, menengadahkan kepala, duduk, mbajul (merangkak dengan perut-red), merangkak, merambat, mulai berjalan tertatih, hingga Azka bisa mengucap Aaabiii.
Belum lagi betapa terobsesinya Ummimu dalam urusan me-maintain berat badanmu. Satu ons saja berat Azka turun, saat itu juga Ummi bisa langsung turun mood-nya. Sebaliknya bila berat Azka terus naik, Ummi bisa teriak-teriak kegirangan. Masih banyak lagi kebahagiaan yang Abi-Ummii rasakan. Terlalu banyak bila harus dituliskan satu per satu.
Bila dibandingkan Abi-Ummi sewaktu kecil, kondisi Azka saat ini jauh lebih baik. Alhamdulillah Eyang dan Mbah bisa menyekolahkan Abi-Ummi hingga lulus sarjana. Hingga Abi-Ummi bisa mencari nafkah yang lebih baik. Bila dibandingkan dengan anak-anak seusia Azka saat ini pun, kita harus banyak bersyukur. Di luar sana masih banyak anak-anak yang tidak seberuntung Azka, memiliki keluarga besa dan lingkungan yang sangat mendukung kebutuhan Azka.
Di sisi lain, Azka lahir pada era dimana bangsa kita sedang membutuhkan banyak pemimpin berkualitas dan berakhlak mulia di segala bidang. Ummat ini membutuhkan pemimpin-pemimpin yang bisa tampil menjadi teladan, inspirator sekaligus pelindung bagi orang-orang lemah.
Oleh karenanya, Abi-Ummi berikan nama Umar Azka Al Faruq Wahid. Nama ini terinspirasi dari sosok Umar bin Khattab RA.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Wahai Ibnul Khattab, demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah setan bertemu dengannmu di suatu jalan melainkan ia akan mengambil jalan yang lain dari jalanmu.” (HR. Bukhari, no.3480)
Doa Abi-Ummi, semoga kelak pada masanya, Azka bisa tumbuh menjadi pemimpin yang mewarisi karakter Khalifah Umar RA. Pemimpin yang ditakuti oleh lawan (bahkan syetan sekalipun). Pemimpin yang mampu menegakkan dan membedakan antara haq dan bathil. Pemimpin yang bersih hingga menjadi inspirasi dan panutan bagi generasi selanjutnya. Pemimpin yang mampu membawa peradaban ini menuju ke arah yang lebih baik.
Bila datang masa dimana Abi-Ummi semakin tua dan tak berdaya, terus doakanlah kami berdua agar selalu istiqomah di jalan Allah.Sayangilah Ummimu tiga kali melebihi sayangnya Azka untuk Abi. Pengorbanan yang telah Ummi keluarkan jauh melebihi apa-apa yang telah Abi berikan untuk Azka. Karena tak ada yang bisa menandingi besarnya pengorbanan mengandung selama 9 bulan dan sakitnya saat melahirkan.
Dua hal yang tak akan pernah Abi rasakan seumur hidup. Terus tumbuh anakku. Terus berkembang anakku.
Salam sayang selalu untuk Azka.
Keep Learning, Keep Growing!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar