Selasa, 26 Maret 2013

Quote of the Week


Meramu sebuah tim dengan menempatkan semua orang "pintar" di dalamnya,
sama halnya dengan 
menempatkan 11 striker/penyerang dalam sebuah tim kesebelasan sepakbola.

Essa Abubakar Wahid,
Overhoul Cilacap Plant 2013


Keep Learning, Keep Growing!

Kamis, 14 Maret 2013

Yanuar : Yang Selalu Bersinar !!

Manusia adalah mahluk paling labil. Coba jujurlah pada diri sendiri. Betapa kita sering up and down. Ibarat gardu listrik, kita sering "byar pet". Oleh karenanya kita perlu supply energi yang lebih sustain dari gardu listrik yang lebih besar. Sama halnya saat kita mengelilingi diri kita dengan figur-figur yang memiliki energi, semangat, motivasi, dan fighting spirit yang sangat tinggi. Kita akan semakin mudah tertular atau kecipratan energi positif dari mereka. Oleh karenanya, pastikan bahwa kita selalu berada di dalam garis edar orang-orang di atas. Sehingga saat kita jatuh, ada orang yang selalu siap dengan tangannya untuk membantu kita bangkit lagi. Seperti sosok adik kelas yang saya tulis di bawah ini.

*
Saya tidak ingat secara pasti kapan pertama kali diskusi diantara kami terjadi. Namun yang pasti saat perpisahan SMP tahun 2003, saya bertandang ke kediamannya untuk mendaftarkan band saya. Kebetulan dia didaulat untuk menjadi MC, sedang band saya termasuk pengisi acaranya. Saya saat itu, dengan keterbatasan kualitas suara, berhasil mengguncang seantero sekolah dengan aksi panggung yang sedikit di luar batas kewajaran dan inisiatif untuk memodifikasi penggalan lirik lagu milik Dewa 19.

Meski sama-sama aktif di OSIS SMP, namun hubungan kami tidak terlalu spesial. Hanya sebatas kakak dan adik kelas. Berbeda saat kami melanjutkan ke SMA yang sama. Banyak momen yang kami lewati bersama. Saat itulah saya mulai merasa ada bintang terang yang mulai bersinar di dalam dirinya.

Kami sering terlibat kerja sama untuk aktivitas ektrakurikuler. OSIS dan Teater Kretta adalah dua wadah dimana kami menggali dan mencurahkan minat-bakat kami. Di OSIS, saya diamanahi Sub.Sie Seni Rupa. Di waktu yang sama, dia diamanahi sebagai Sub.Sie Teater. Itu sebabnya kami banyak terlibat dan saling berkolaborasi dalam acara-acara sekolah, baik perpisahan kakak kelas, ulang tahun sekolah, maupun penerimaan siswa baru. Kami pun bahu membahu dalam pementasan teater. Khusus untuk ini, dia adalah figur/aktor/orang yang selalu ditunggu penampilan oleh teman-temannya (dan adik kelas tentunya).

Sinar kebintangannya mulai sering nampak berkat penampilannya bersama grup musiknya, The Incredible. Sempat meraih Best Vocalist saat acara ulang tahun sekolah, dia kembali menarik perhatian saat tampil di acara perpisahan sekolah. Aksi panggung, warna suara yang unik dan aransemen ulang pada lagu-lagu GIGI yang dibawakannya membuat orang tidak terlalu memikirkan penampilan fisiknya. Dalam kurun waktu sekejap dia pun lahir menjadi idola satu sekolah. Tidak heran bila para gadis berhasil dibuat histeris bila menyaksikan aksi panggungnya.

Prestasinya tidak berhenti di tingkat sekolah. Di beberapa festival musik dia dan grup musiknya berhasil menyabet beberapa penghargaan. Baik sebagai Band Terbaik, Band Ter-favorite, hingga gelar individu sebagai Vocalist Berbakat, hingga Bassist Terbaik.

**
Menginjak ke jenjang kuliah, aura kebintangannya kembali bersinar meski di ruang dan bidang yang sedikit berbeda. Semasa kuliah di Teknik Sipil UNS, dia tidak meneruskan aktivitas ektrakurikulernya, entah itu ke Himpunan Mahasiswa maupun BEM. Sehingga status idola sekolah tidak otomatis berlanjut menjadi idola kampus. Sejak berpisah dengan grup musik yang telah membesarkannya namanya, dia seakan terlihat tidak se-produktif dulu. Namun demikian, di tengah aktivitas kuliah, dia mulai menulis lagu, merekamnya bersama sound engineer kenalannya. Lagu demi lagu berhasila dia lahirkan. Kebanyakan terinspirasi dari hubungan asmaranya.

Meski bukan untuk tujuan komersil semata, namun setidaknya di mana pun dia berada selalu ada karya yang berhasil dihasilkannya. Di sela waktu senggangnya, sebagai aktualisasi diri, dia juga manggung/ngamen dari cafe ke cafe. Hingga suatu hari saat GIGI, band idolanya sedari SMA, tampil dalam sebuah konser kecil untuk kalangan terbatas, dia didaulat untuk membawa sebuah lagu bersama GIGI. Rona kebahagiaan dan kebanggaan sangat nampak. Bahkan sebagai seorang sahabat saya pun ikut merasakan aura kebahagiaannya. Betapa tidak, akhirnya setelah bertahun-tahun memendam dan memelihara impiannya, dia berhasil tampil satu panggung, bahkan sempat di-tweet oleh sang mega bintang, Armand Maulana.

***
Tidak hanya sebatas pada aktivitas seni. Dia mulai memperluas jangkauannya. Bersama teman-temannya dia berpartisipasi dan berhasil memenangi beberapa kompetisi inovasi teknologi. Mulai dari PKM hingga Holcim Innovation Hunt  2010. Khusus untuk yang terakhir, dia berhasil menemukan titik mula karirnya. Berawal dari pengalamannya saat menjadi sukarelawan untuk pengungsi korban letusan Gunung Merapi, dia dan timnya membuat portable toilet berbahan self compacting concrete. Tak sia-sia, setelah presentasi di depan para manajer dan juri, gelar juara ke-2 berhasil dibawanya pulang ke Solo.

Prestasi di Holcim Innovation Hunt 2010-lah yang kemudian membawa berkenalan dengan Tranformational and Technical Manager Holcim Indonesia. Setelah gagal di rekrutmen PT.Holcim Indonesia di ITS, dia mencobanya lagi untuk rekrutmen yang sama di UGM. Kali ini dia lolos hingga bertemu lagi dengan juri yang dulu menilainya saat Holcim Innovation Hunt 2010 . Lagi-lagi dengan interpersonal skill nya yang istimewa dia berhasil memikat orang-orang yang mewancarainya. Hingga saat saya masih menjalani rotational OJT di perusahaan yang sama, dia justru sudah di-dedicated di posisi yang lebih spesifik dengan segudang role and responbility yang tentunya jauh lebih besar.

****
Allah memang telah memberinya anugerah yang membuatnya berbeda dengan kebanyakan orang. Di setiap tempat yang disinggahinya selalu ada jejak, catatan manis, dan prestasi yang berhasil dicetaknya. Tak butuh waktu lama untuknya hingga dia kembali berprestasi. Kabar terbaru darinya, setelah memikat teman-teman se-kantor nya dengan kelihaiannya berkomunikasi, beradaptasi, hingga skill bernyanyi-nya, kini dia kembali membuat saya terkagum-kagum. Tugas akhirnya sebagai Marketing and Innovation Trainee tentang internal branding berhasil menyingkirkan ratusan proposal untuk CEO Awards PT.Holcim Indonesia 2012.

Setelah berulang kali mempresentasikan karyanya, baik di depan para BoD (Board of Director),BoC (Board of Commissioner) dan juri lainnya, dia berhasil menyabet gelar juara baik untuk kategori CEO Award maupun Innovation Performance Award. Karyanya merupakan perpaduan antara ide untuk menyebar luaskan pemahaman akan keunggulan produk yang dihasilkan perusahaan kepada seluruh karyawan dengan kemasan yang benar-benar artistik dalam bentuk jingle dan film pendek. Ya, dengan kecerdasan emosionalnya, dia berhasil merangkum dan menghubungkan informasi penting dari beberapa departemen dan disajikan dalam bentuk karya seni. Keahlian yang jarang dimiliki kebanyakan orang. Atas prestasinya, tak kurang dari 5000 USD berhasil didapatnya.


*****
Banyak nilai pelajaran yang saya (dan kita) bisa pelajari darinya. Meski terdengar sedikit berlebihan, tapi kebiasaan untuk selalu bercerita tentang mimpi kita kepada orang lain merupakan kebiasaan positif. Tentu bukan untuk riya atau pamer. Kebiasaan seperti ini merupakan cerminan betapa kita yakin (dan sangat yakin) akan segala sesuatu yang kita inginkan. Kita akan terbiasa untuk mengingat kembali apa yang sebenarnya ingin kita tuju. Secara otomatis alam bawah sadar kita pun akan mengarahkan dan menunjukkan jalan mana yang akan kita tuju.

Berikutnya, setiap bayi yang lahir selalu dibekali dengan DNA yang mengandung bakat dan keunggulannya masing-masing. Saya yakin keunggulan bakat dan potensi tidak serta merta menjamin kesuksesan di masa depan. Hanya orang yang berhasil menemukan/mengkapitalisasi/memanfaatkan segala potensinya yang akan survive, melejit, dan membuatnya berbeda dengan kebanyakan orang. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya (terutama penampilan fisik), teman saya ini berhasil tampil sebagai orang yang berbeda dan menjadi Most Valuable Person di manapun dia berada.

Selanjutnya, satu hal yang membedakan antara seorang bermental winner dan looser adalah inisiatif mereka saat berada dalam un-stable dan un-clear condition. Setelah lepas dari band-nya dan kuliah di jurusan yang sedikit melenceng, dia bisa tetap produktif. Selain mengikuti lomba inovasi teknologi, dia pun rajin menulis dan menciptakan lagu. Siapa sangka bila kebiasaan yang dilakukannya beberapa tahun lalu memberinya long term effect di masa depan. CEO Award dan Innovation Performance Award menjadi buktinya.
So, keep on positive thinking, work harder and productive though in unclear/unstable condition.

And the last but not least. Tetap kelilingi diri kita dengan orang yang memiliki energi/semangat/motivasi/ritme/mimpi yang sama dan saling menunjang. Kami berdua silih berganti saling menginspirasi. Kami seperti memiliki irama detak jantung yang sama. Saat dia berhasil bertemu dan tampil bersama idolanya, GIGI, saya makin percaya bahwa tidak ada impian yang tidak mungkin. Sejauh kita terus berusaha keras dan mengiringinya dengan doa. Berkat ceritanya yang inspiratif, saat itu saya pun berkata, "Oke, saya juga harus bisa ketemu dengan RI-1!". Seperti perlakuan saya kepadanya, dia juga terus menyemangati saya. Siapa sangka, setelah melalui proses yang tidak bisa saya pahami, akhirnya datang kepada saya sebuah undangan dari Dinaskop Jawa Timur untuk hadir dalam perayaan Harkopnas 2011. Tak hanya RI-1, bahkan saya sempat berada satu forum dengan beberapa menteri dan Gubernur dari beberapa provinsi.

Inilah keuntungan bila kita selalu mengelilingi diri kita dengan "gardu" yang lebih besar kapasitasnya. Mereka selalu ada saat kita drop dan terjatuh. Karena selalu ada uluran tangan yang siap menarik kita untuk kembali berlari di track yang benar.

Ya, seperti yang telah dilakukan antara Nabi Muhammad dan sahabatnya Abubakar Ash-Shidiq 14 abad silam. Kami, Muhammad Yanuar Ardi (Aar) dan Essa Abubakar Wahid, selalu saling mengingatkan dan men-support dalam hal kebaikan dan saling mencegah dalam keburukan.


Aar saat menjadi peserta terbaik Diklat Teater Kretta 2005.
Aar bersama GIGI saat konser As You Like It Solo.
Aar bersama timnya saat memenangi Holcim Innovation Hunt 2010. Sumber : Okezone.com
Aar dan saya saat menonton konser GIGI tahun 2010. Lokasi : Stadion Gelora Sepuluh Nopember, Surabaya.

Aar saat memenangi CEO Award dan Innovation Performance Award 2012.


Thanks to Muhammad Yanuar Ardi a.k.a Aar!! 
Yanuar = Yang Selalu Bersinar


Keep Learning, Keep Growing!!

Selasa, 12 Maret 2013

Cerita Pasca Menikah #1

Malam ini adalah malam ke 80 sejak saya berikrar untuk sehidup-semati dengan seorang gadis penuh bakat, Tyzha Inandia. Perkenalan singkat yang tak pernah direncanakan sebelumnya, namun justru sukses berujung pada janji suci di depan mimbar Masjid Manarul Ilmi-ITS.

Seperti aliran mata air yang seakan telah ditakdirkan akan mengalir deras dan berakhir di samudera lepas. Sejak perkenalan itu seringkali kami berdiskusi singkat. Dari situlah kami pelan-pelan menyadari betapa banyak hal yang sama di antara kami. Agama, tentu saja! Membaca buku iya. Betah untuk berlama-lama di perpustakan pun iya. Mengajar iya. Melukis oke. Menulis, iya dong (khusus untuk satu ini, saya jauh di bawahnya). Ber-organisasi, iya. Menjadi pembicara dalam sebuah pelatihan, iya! Pergi ke pameran lukisan, apalagi! Dan masih banyak hal-hal kecil yang membuat kami menemukan sebuah hal besar yang mungkin/perlu/bisa/harus diwujudkan. Menikah!

**
Pernah saya menulis sebuah status di social media. Bahwa menikah bukan hanya menyatukan dua insan berbeda kelamin. Lebih dari itu, menikah adalah menyatukan impian-impian kecil menjadi sebuah impian besar yang diperjuangkan bersama. Tentu saja dengan berbekal bakat, potensi dan talenta yang tertanam secara alami di tiap individu dan secara otomatis menutupi semua kelemahan yang mengiringinya.

Sampai hari ini, impian untuk mengelola peternakan dan yayasan sosial, memimpin sebuah perusahaan, melanjutkan pendidikan ke jenjang master dan mengajar sebuah kelas, bisa jadi terdengar sangat idealis namun saya pastikan bahwa itu semua masih hidup bagai api di sanubari saya. Belum lagi bila dipadukan dengan cita-cita untuk mejadi seorang social-entrepreneur, memiliki butik, merinitis intregated cafe'n bookstore, berpose di depan menara Eiffel, dan mengejar gelar master.

**
Selanjutnya, menikah bagi kami bukanlah sebuah puncak ataupun akhir. Karena kami tetap harus berlari lebih cepat, mendaki tanpa lelah, terus berpeluh keringat, dan berjuang lebih keras untuk mewujudkan impian kami. Bukan hal yang mudah tapi kami yakin selalu ada jalan untuk setiap orang bersungguh-sungguh, Man Jadda Wa Jadda! Karena inilah yang kami sebut sebagai proses.

Tidak terlihat, namun sangat terasa. Tanggung jawab semakin besar. Malu bila kami bermalas-malasan dan tidak produktif. Sebagai seorang insinyur muda, saya semakin terlecut untuk bekerja lebih keras dan belajar lebih gigih. Tentu untuk mengejar gap dengan para insinyur senior. Sebagai seorang pengusaha pemula, istri saya pun demikian. Semakin serius dengan bisnisnya. Makin cermat berhitung dengan uang dan makin sigap dengan peluang yang lewat. Apalagi jika bukan karena aktualisasi diri.

Kami saling support satu sama lain. Sebab berlari bersama bukan hal yang mudah bila salah satu dari kami mulai kelelahan. Oleh karenanya selalu ada peran dia di tiap ayunan langkah saya, pun begitu juga sebaliknya. Tak terkecuali apa yang kami lalui hari ini.

Kami berdiskusi dan berkolaborasi sepanjang hari. Saya dengan senang hati membantunya dalam menyusun sebuah presentasi yang berbeda dengan kebanyakan, menarik dan membangkitkan semangat dari audience, (seperti presentasi yang banyak dilihat di link berikut). Baginya, diskusi di antara kami telah memudahkannya dalam memutuskan apa dan bagaimana slide yang akan dibuat. Sedang bagi saya, saya banyak belajar beberapa trik menarik dalam memilih font, lay out, dan desain visual.

***
Ya, akhir minggu ini istri saya mendapat amanah untuk berbicara di depan puluhan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Di sebuah acara yang bertajuk Journalism Basic Insting, dia memiliki kesempatan emas untuk berbagi ilmu dan pengalamannya yang didapat selama malang-melintang di dunia jurnalistik kampus.

Sumber : www.facebook.com/jbifkua2013/photos_stream

Lagi-lagi saya teringat akan impian kami untuk mengajar pada suatu hari nanti. Saya membayangkan sekaligus berdoa, kelak saat kami telah lanjut usia. Kami ingin menghabiskan umur yang tersisa dengan berbagi ilmu dan pengalaman. Tentu saja, dengan ilmu yang bermanfaat kami bisa berharap banyak bahwa masa depan dan peradaban akan menjadi lebih baik.

****
Pada akhirnya, saya harus mengakui betapa aura semangat dan roh dari soundtrack 5 cm sangat menyentuh hati. Lirik yang memang tepat menancap di tiap pasangan muda yang memutuskan menikah dan bersama mengejar impian-impiannya.



"....Melangkah di bawah mentari yang sama
Mencari tempat kita di masa depan
Berjanji kita tak akan putus asa
Walaupun semua tak akan mudah...."



Bila sudah demikian, apa yang ditunggu lagi bila pasangan sudah siap, bekal untuk hidup sudah ada? Menikah akan membuat segalanya makin mudah!


Keep Learning, Keep Growing!!