Sabtu, 28 Juli 2012

Quote of the Week


"..Unless you try to do something beyond what you have already mastered, you will never grow.."
 
Ralph Waldo Emerson


Keep Learning, Keep Growing!!

Jumat, 27 Juli 2012

Menu Impian Untuk Berbuka Puasa

Saat sedang menjelajah isi koleksi foto di dalam memory kamera digital, saya menemukan kumpulan foto yang sangat menggiurkan. Sangat menggiurkan bila kita sedang berpuasa atau sedang merasa dahaga di tengah panasnya terik  matahari.

Foto ini saya ambil saat sedang berada di kota Surabaya. Saya dan partner saya sengaja menyempatkan diri mampir di Zangrandi, semacam kedai es krim. Inilah kedai es krim tertua di kota Surabaya. Letaknya berdekatan dengan Balai Pemuda Surabaya.

Siapapun yang berpuasa, termasuk saya, tak akan menolak bila disuguhi menu es krim sebagai menu berbuka puasa. Oleh karenanya saya berharap puasa tahun depan saya bisa menikmati menu seperti ini bersama keluarga kecil saya. Meski demikian, saya akan jauh lebih puas dana bahagia bila kelak saya dan istri saya bisa menyediakan menu seperti ini bukan hanya untuk kami sendiri, namun untuk orang-orang yang lebih membutuhkan, entah fakir miskin maupun anak-anak yatim-piatu. Aminn









*ucapan terima kasih untuk partner saya atas hasil jepretan fotonya yang begitu jernih :)

Keep Learning, Keep Growing!!

Selasa, 24 Juli 2012

Vietnam's Foods

Bukan hal yang mudah mencari makanan yang pas lidah saat berada di negeri orang. Jangankan yang pas di lidah, mencari yang halal pun sulit. Itu sebabnya selama kami di Vietnam, kami sangat menjaga makanan yang kami makan.

Kami tidak pernah memesan daging anjing, babi/pork, dan katak. Ketiganya merupakan makanan favourite sebagian besar masyarakat di sekitar sini. Kemudian khusus untuk hewan yang disembelih, kami pun selalu menghindarinya. Ini adalah bentuk antisipasi, mengingat tata cara penyembelihan yang besar kemungkinan tidak dilakukan secara Islam.

Pada akhirnya, kami pun banyak memesan aneka masakan seafood. Tentu saja kami selalu berpesan "no pork oil" atau tanpa minyak babi. Ternyata masih banyak khazanah masakan Vietnam yang bisa kami santap, seperti yang saya tampilkan di bawah ini. Meski demikian kami terus berdoa semoga Alloh selalu melindungi kami dari hal-hal yang tidak kami inginkan, termasuk makanan yang kami santap sehari-hari.


 



 

 









Keep Learning, Keep Growing!!

Minggu, 22 Juli 2012

Cilacap - Tuban - Surabaya - Jakarta - Singapore - Ho Chi Min City

Empat tahun lebih saya terbiasa melakukan perjalanan darat selama 10 jam. Namun belum pernah saya melakukan perjalanan sejauh dan selama yang saya lakukan akhir pekan lalu (12 Juli 2012). Berawal dari Hotel Mustika di pusat kota Tuban, tepat pukul 1 dini hari saya dan rombongan berangkat menuju bandara Juanda. Kami terbang dengan penerbangan paling pagi dari Surabaya menuju bandara internasional Soekarno-Hatta Jakarta.

Kami tiba sekitar pukul 8 pagi. Sembari menunggu check in untuk penerbangan selanjutnya pukul 10.30 siang, kami menyempatkan diri untuk sarapan, bersih-bersih, dan menukar sebagian uang rupiah ke dalam US Dollar. Pukul 11.30 waktu Indonesia, kami telah mengambil kursi masing-masing di dalam kabin Singapore Airlines.

Pukul 2 siang waktu Singapore, pesawat kami mendarat dengan mulus di landasan bandara internasional Changi. Beberapa dari kami harus menyetel ulang jam tangan karena waktu Singapore yang disengaja lebih cepat satu jam, meski masih dalam wilayah waktu yang sama dengan Indonesia. Banyak perasaan takjub melihat sebuah negara kecil dengan fasilitas umum se-bersih, se-modern, dan se-canggih ini. Andai fasilitas seperti ini pun tersedia di Indonesia.

Pukul 5.30 sore kami melanjutkan perjalanan menuju Ho Chi Minh City (HCM City). Lama perjalanan Singapore - HCM City setara dengan Jakarta - Singapore dan Surabaya - Jakarta. Kami pun tiba di HCM City pukul 6 waktu setempat. Tidak ada perbedaan waktu yang mencolok antara Jakarta dengan HCM City. Hany saja, pukul 6 sore disini masih sangat terang dibanding dengan Jakarta. Sebagai perbandingan, waktu sholat maghrib disini adalah pukul 6.30.

Setelah melewati rentetan pemeriksaan sebanyak total 10 loket dan menempuh penerbangan selama 3 kali 90 menit, kami masih harus menempuh perjalanan darat selama 10 jam ke arah selatan HCM City menuju provinsi Kiên Giang tepatnya distrik Kiên Lương. Tepat pukul 3 pagi kami sampai di tempat dimana kami akan tinggal selama 30 hari ke depan, An Hai Son Hotel.

Semoga banyak pelajaran yang berharga dari perjalanan ini. Bismillah.


Bismilllah, berangkat dari Surabaya menuju Jakarta.

Maaf sebelumnya, uang di atas hanya ilustrasi belaka. Bukan uang saya pribadi. Masing-masing dari kami diberi bekal dalam bentuk dollar untuk kemudian ditukarkan ke dalam mata uang lokal. Bismillah bekal cukup untuk satu bulan. Sedang buku tsb adalah bekal dari calon istri saya. Hehe. Semoga bisa membawa istri ke tanah suci. Aminn

Inilah suasana kabin Singapore Airilnes. Duduk di sebelah saya Pak Kun Syukroni. Lab Superitendent Tuban Plant

Alhamdulillah. Kami tiba di bandara internasional Changi, Singapore.

Betapa hecticnya suasana bandara Changi.

Inilah yang menarik dari Bandara Changi. Pihak pengelola menyediakan semacam transportasi umum berupa kereta listrik bernama Sky Train. Luasnya bandara tak akan jadi masalah selama ada fasilitas semacam ini.

Dari terminal 2 menuju terminal 3. Cabut mang!

Sangat rapi! Inilah kesan saya terhadap Bandara Changi. Foto ini saya ambil saat berada di atas Sky Train.

Sejenak istirahat sembari menunggu penerbangan selanjutnya. (Dede dan saya)

Saatnya tinggal landas menuju HCM City.

Saya kurang yakin pakah ini sungai mekong yang termasyhur itu. Namun dari udara terlihat bahwa begitu banyak sungai yang membelah daratan Vietnam. Inilah salah satu alasan mengapa pertanian di negeri ini cukup berkembang.

Cuaca di atas HCM City yang berawan.

Ini adalah loket pemeriksaan yang ke -9 dari 10 lapis pemeriksaan yang kami lewati selama perjalanan. Tampak di atas petugas imigrasi Vietnam.

Tidak ada satupun  dari kami yang dapat menyembunyikan keletihan. Meski tidak ada kursi tunggu, lantai pun jadi.

Tempat pertama yang kami kunjungi setelah mendarat, money changer!! Mata uang Vietnam adalah Vietnam Dong. 50.000 rupiah setara dengan 100.000 dong. woow..

Setibanya di HCM City, kami masih harus menempuh perjalanan darat selama 10 jam menggunakan bis, edann!

Inilah tampak pelataran hotel tempat kami tinggal. Konsep yang sempurna, Beach Hotel yang dibangun di lereng perbukitan.


**Saya masih punya banyak lagi koleksi foto yang sayang bila hanya saya simpan sendiri. So, tunggu artikel berikutnya, masih tetap di essaabubakar.blogspot.com..hehe

Keep Learning, Keep Growing!!

Sabtu, 21 Juli 2012

Quote of the Week


"..Almost everything important in this world was achieved by those who kept trying even when it was nearly hopeless.."

Dale Carnegie


Keep Leaning, Keep Growing!!

Rabu, 18 Juli 2012

Selamat Datang Tuban!!


Ini bukan pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kota ini. Saat itu saya masih menyelesaikan tugas akhir saat saya dan rombongan Kopma ITS mengunjungi kota ini dalam rangka perpisahan pengurus-karyawan. Tak disangka sekian tahun berselang saya kembali ke kota ini, bukan untuk rekreasi, namun untuk memulai hidup baru.

Apalagi kalo bukan takdir namanya yang menempatkan saya untuk memulai karir profesional sebagai mechanical engineer.  Dan inilah titik awal perjalanan saya (dan calon keluarga saya) di kota ini.


Sun rise di Hotel Mustika Tuban
Front office Holcim Tuban

Billboard Holcim Tuban
Suasana plant tour di area penambangan low grade limestone.

Dari ka-ki : Ferry, Bening, dan Danu

Batu kapur/limestone (bahan mentah dalam pembuatan semen)


Perjalanan menuju jetty.

Cement silo
Inilah suasana kantor sementara untuk Tuban Preparation Team.


Keep Learning, Keep Growing!!

Selasa, 17 Juli 2012

Senin, 16 Juli 2012

Setelah melewati 3 kali penerbangan dari Surabaya-Jakarta, Jakarta-Singapura, dan Singapura-Ho Chi Minh City, kami pun menuju Kun Luong, sebuah kota kecil di selatan Ho Chi Minh City yang berjarak kira-kira 10 jam perjalanan darat.

Kami memiliki satu hari untuk beristirahat setelah melewati perjalanan yang panjang dan melelahkan. Tempat penginapan kami cukup nyaman, meski hanya hotel berbintang 2. Karena tidak mudah memang menemukan penginapan yang sekelas Hotel Kartika Chandra di daerah sekitar sini. 

Dan hari ini (Senin, 16 Juli 2012) adalah hari pertama bagi kami, 11 orang engineer dan 7 orang manager, untuk mulai beraktivitas menjalankan agenda yang telah disusun di tanah air. Kami akan menghabiskan 2 minggu pertama di Han Tien Plant (sebuah perusahaan semen milik pemerintah Vietnam) dan Hon Chong Plant (Holcim Groups). Kedua plant tersebut hanya dipisahkan jarak sejauh kira-kira 10 km saja.

Agenda utama kami adalah melakukan benchmarking dalam rangka persiapan commisioning untuk plant yang sedang dibangun di Tuban. Kami berkunjung ke kedua plant di atas karena equipment yang mereka gunakan identik dengan equipment yang akan dibangun di Tuban.

Seperti halnya membeli sebuah sepeda motor, sebenarnya saat hand over dari project team kepada operation team akan diserahkan pula semacam buku panduan atau manual book. Namun agaknya Plant Manager kami ingin lebih siap dari hanya sekedar  belajar dari manual book. Terlebih alat yang akan kami gunakan, baik secara proses maupun cara kerja, jauh berbeda dari alat terdahulu. 

Oleh karenanya, saya menyebutnya ini seperti misi spionase. Tujuan kami jelas, menggali, mengambil, mengunduh, dan kata kerja lainnya yang se-makna dengan  meng-copy segala bentuk informasi teknis dan non-teknis terkait alat yang bekerja di kedua plant tersebut. Tentu semua dilakukan dengan cara-cara yang patut dan wajar.

Sejauh ini salah satu tantangan terbesar bagi kami saat ini adalah bahasa! Kami tentu tidak akan menggunakan bahasa Ibu kami. Bahkan bahasa kedua pun (bahasa Inggris) tidak bermanfaat banyak. Kami lebih banyak menggunakan kombinasi antara bahasa tubuh, gambar, tulisan dan segala aneka ragam cara komunikasi yang memungkinkan untuk dimengerti. Karena memang penguasaan bahasa Inggris (terutama Han Tien Plant) di kawasan ini sangatlah terbatas.

Namun begitu, meski banyak hal yang harus dipelajari, baik budaya, cara kerja, makanan, dan dengan segala keterbatasan, tidak akan berkurang sedikitpun antusiasme.

"Success is going from failure to failure without losing enthusiasm."
(Winston Churchill)




Akhirnya, selamat menjalankan aktivitas di hari ini. Saya masih akan menyelesaikan beberapa urusan sebelum berangkat kerja di pukul 2 siang nanti dan pulang setelah pukul 10 malam waktu setempat.



Keep Learning, Keep Growing!!