Minggu, 31 Oktober 2010

Nikmat yang terlupakan..

.."Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan"..QS:55:18

.."Seringkali kita tidak menyadari betapa berharganya Nikmat dari Nya, hingga nikmat itu pergi meninggalkan kita"..

Salah satu hal yang membahagiakan bagi saya, *selain pelajaran kosong/libur, adalah menemukan kembali sandal yang hilang.

Yah!!!Saya baru saja diuji dengan hilangnya sandal butut kesayangan :(. Akhirnya setelah hampir 2 minggu ditenggarai raib, sandal kesayangan milik saya*seperti terpampang dalam gambar diatas kembali diketemukan. Setelah sempat terdeteksi keberadaannya di lab desain, kemudian mendadak raib di markas shell-eco marathon, akhirnya kedua sandal saya ditemukan dalam kondisi utuh *kanan-kiri lengkap!gak kurang dan gak nambah, di sekretariat lembaga bengkel mahasiswa teknik mesin.

*untung belum sempat bikin selebaran macam orang kehilangan stnk,,,:D

Di bumi ini, ada jutaan org yang mengimani bahwasannya segala sesuatu yang terjadi pastilah mengandung pesan tertentu dari Yang Maha Kuasa, dan saya adalah 1 dari jutaan org tersebut. Peristiwa ini mengingatkan betapa mensyukuri nikmat itu memang sebuah keharusan. Ungkapan syukur pun bukan hanya diwujudkan dalam ucapan Alhamdulillah, namun diikuti upaya untuk menjaga nikmat tersebut. *sandal ini hilang karena saya teledor menempatkannya secara sembarangan.

Peristiwa ini kembali menyadarakan saya betapa 2 tahun terakhir, saya melewati hari-hari yang luar biasa di sdmiptek. Momen berdiskusi dan bercengkerama selepas Isya, momen mengejar deadline resume dan artikel bulanan, momen bertemu orang-orang hebat macam Mas Guntar, Pak Mukhtasor, Mas Rio, Sabeum Johan, dan lain sebagainya, momen family meeting, momen bercanda dengan Bu Tuti (Bu BCL : bu cuci laundry), momen curi-curi waktu ngenet di malam hari, momen mencuci baju bersama, momen bermain bola, momen curhat ala anak muda, momen ngerjain sesama anak asrama, momen bolos ngaji *hehehe, dan momen menggelikan lainnya. Terlepas dari itu semua, selayaknya saya bersyukur karena lingkungan yang kondusif ini banyak membantu saya kala melewati keadaan genting.

Ah sudahlah, masa- masa itu sudah lewat. Terlalu lama bernostalgia pun ndak akan membawa banyak kebaikan. Saatnya bangkit kembali, berlari mengejar mimpi mimpi yang masih berkeliaran *macam binatang ternak aja belum dimasukkin ke kandang.

Secara khusus,artikel ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri untuk senantiasa mensyukuri nikmat yang telah diterima. Secara umum saya dedikasikan untuk ::

  1. Teman-teman saya di seluruh penjuru dunia*hehehe,. Marilah bersyukur karena hingga detik ini masih sehat Rek. Di luar saya banyak juga teman kita yang tepar, sakit, lemah, dan tak berdaya.Belum lagi bila kita tengok saudara-saudara kita di mentawai merapi.
  2. Teman-teman saya yang sedang meniti karir. Banyak bersyukurlah, jangan terus-terusan memaki keadaan / mengeluh bilamana pekerjaan kalian sangat membosankan. Ingatlah, masih banyak di luar sana yang berjuang mencari pekerjaan.
  3. Teman-teman terbaik saya yang masih cari kerja, atau bahkan yang masih kerja di Djarum (Djaga Roemah), BI (Bantu2 Ibu), Pengacara (pengangguran banyak acara), dll,,Coba untuk terus nikmat yang sudah didapat, di kampus ini masih banyak pemuda-pemuda uzur yang berjuang meraih kelulusan dan menyelesaikan TA. Getting the job was just matter of time. We already believed in your skill.
  4. Teruntuk teman-teman yang sedang berjuang menyelesaikan tugas akhir. Jangan pernah menyerah kawan! Diluar sana masih banyak mahasiswa yang hanya untuk sekedar lulus PEM (Perencanaan Elemen Mesin) pun sulitnya gak ketulungan.
  5. Teman-teman yang masih kuliah pun harus banyak mensyukuri nikmat, karena banyak teman-teman yang sudah lulus malah stress cari kerja, sedangkan yang sudah kerja malah ada yang stress pengen balik ke kampus buat kuliah.
  6. Sedangkan teman-teman yang masih aktif atau sibuk di organisasi mahasiswa juga harus tetap bersyukur, karena masih banyak mahasiswa-mahasiswa uzur *yang hidupnya hanya berkutat denagn TA, merindukan aktivitas-aktivitas liar sebagaimana yang sering dilakukan kala beraktivitas di organisasi mahasiswa.
  7. Kalau untuk teman-teman yang punya pacar, jangan ngeluh terus kalo pacarnya suka rewel, suka ngrepotin, suka bawel, suka cemburu, suka berisik,dan suka ganggu jam tidur. Sadarilah masih banyak orang di luar sana *termasuk saya sepertinya, yang merindukan kehadiran orang spesial, yang mengingatkan saat jam makan tiba, yang menanyakan kabar tiap malam, yang selalu mengucapkan selamat pagi sebelum menjalani aktivitas sehari-hari.
  8. Nah buat yang jomblo *termasuk saya, juga ndak boleh sedih. Bersyukurlah karena setidaknya kita ini masih memiliki ketertarikan terhadapa lawan jenis *normal. Karena masih banyak diluar sana yang sedang berjuang mengembalikan orientasi yang terlanjur salah jalur*hahaha. Sadarilah, semua yang kita alami bukan disebabkan masalah fisik kita yang kurang ganteng, tapi justru karena kita terlalu tampan untuk dimiliki sehingga banyak orang yang ngeper *hehehe mencoba menaikkan moril. Semua ini hanya masalah waktu saja kok.

Dan pada akhirnya kita semua harus tetap mensykuri nikmat. Dan bersyukur itu tidak perlu menunggu sampai sandal kesayangan kita raib diambil orang. Mulai dari sekarang ayok bersama-sama saling mengingatkan untuk terus mensyukuri nikmat.

Karena kemudian nikmat itu akan terasa indah ketika kita syukuri.



Essa Abubakar Wahid